Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Strategi Guru Agama dalam Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an Sesuai Hukum Tajwid Siswa Kelas VI MI Muhammad Syaifullah; Fani Tahria; Muhammad Yasir; Nurul Fadillah; Siti Nurhalizah
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.305 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.5282

Abstract

kemampuan baca tulis al-qur’an. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Informan penelitian ini adalah guru serta siswa kelas VI MI yang bersangkutan. Teknik pengumpulan data dengan observasi dan dokumentasi. Berdasarkan analisis data disimpulkan bahwa strategi guru dalam meningkatkan kemampuan baca tulis al-qur’an yaitu guru mempersiapkannya dengan menyusun perencanaan yang berupa menentukan tujuan yang akan dicapai, memilih pendekatan, menetapkan prosedur, memilih metode serta menentukan indikator keberhasilan agar langkah yang dilakukan guru jelas dan sesuai dengan arah tujuan yang diharapkan. Faktor yang mendukung strategi guru agama dalam meningkatkan kemampuan baca tulis al-qur’an siswa kelas VI MI yaitu siswa sudah memiliki kemampuan membaca al-qur’an, lingkungan keluarga yang juga mengajarkan anak baca tulis al-qur’an, guru agama yang kompeten, sarana dan prasarana sekolah yang memadai, serta kemauan dari siswa untuk belajar. Sedangkan untuk faktor penghambatnya yaitu kurangnya kesadaran dan perhatian orang tua terhadap perkembangan anaknya serta kurangnya motivasi dan minat dari siswa untuk mempelajari al-qur’an. Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut guru selalu memberikan motivasi kepada peserta didik dan kerja sama dengan orang tua tetap dilakukan.
Pengaruh Nilai-nilai Islam terhadap Budaya Organisasi Muhammad Yasir; Nurul Maulida; Jasmi
Langgas: Jurnal Studi Pembangunan Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.24 KB) | DOI: 10.32734/ljsp.v1i1.8164

Abstract

Setiap organisasi apapun orientasi, sifat, dan bentuknya, dapat dipastikan memiliki budaya organisasional, dan budaya organisasional tersebut memiliki peran penting untuk menghasilkan norma-norma perilaku individu yang diharapkan di dalam organisasi. Dalam junal ini difokuskan peran penting budaya organisasional khususnya budaya organisasional yang Islami untuk membentuk perilaku individu yang diharapkan (prestatif) di dalam organisasi. Organisasi yang memiliki budaya organisasional yang Islami bisa mendorong perilaku individu yang diharapkan (prestatif) di dalam organisasi. Budaya organisasional yang Islami adalah budaya organisasional yang dibangun dari nilai-nilai atau prinsip-prinsip ajaran Islam. Nilai-nilai atau prinsip-prinsip ajaran Islam tersebut adalah berasal dari konsep Islam, yakni tauhid, khilafah, serta keadilan, dan karakteristik-karakteristik Islam, yakni bekerja merupakan ibadah. Dengan konsep dan karakteristik-karakteristik dari ajaran Islam tersebut perilaku individu yang diharapkan di dalam organisasi bisa terbentuk.
UDAN POTIR: REPETOIR YANG PUNAH DARI GORDANG SAMBILAN DALAM KOMUNIKASI PEMBANGUNAN ISLAM DI TANAH MANDAILING Abdul Rahman Matondang; Muhammad Yasir; Sukiman; Rubino
Jurnal Indonesia : Manajemen Informatika dan Komunikasi Vol. 4 No. 3 (2023): Jurnal Indonesia : Manajemen Informatika dan Komunikasi (JIMIK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) AMIK Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35870/jimik.v4i3.294

Abstract

This study aims to analyze the extinction of Udan Potir's repertoire in the Gordang Sambilan game while in development communication in Mandailing land. The extinction came from a repertoire full of ecological meaning in the form of rhythmic calling for rain and worshiping other than Allah. The method used in this study is exploratory research by analyzing the extinction of the udan potir repetoir in rites using gordang Sambilan along with the development of Islam in the Mandailing land. Specifically, this research seeks to trace information related to the repetoir on part-time gordang players in Mandaling Natal Regency, North Sumatra Province. This research analysis uses the Servaes development communication approach which seeks to unravel the extinction of Udan Potir's repertoire by looking at the important aspect of considering the local context in designing a development communication strategy. The results of this study indicate that Udan Potir's repetoir has uniqueness in the space of Mandailing local wisdom, but the repetoir is full of shirk values from rhythmic processes that tend to be in trance and worship other than God which makes this repeto increasingly left behind until it becomes extinct in the Gordang Sambilan tradition. Therefore it is necessary Therefore, development communication is needed to find a middle way in preserving Gordang Sambilan without violating the religious values shared by the majority of the community. this can be done by looking for alternative lyrics or movements that are more in line with religious values, or by maintaining the repertoire within the scope of non-religious culture.
UDAN POTIR: REPETOIR YANG PUNAH DARI GORDANG SAMBILAN DALAM KOMUNIKASI PEMBANGUNAN ISLAM DI TANAH MANDAILING Abdul Rahman Matondang; Muhammad Yasir; Sukiman; Rubino
Jurnal Indonesia : Manajemen Informatika dan Komunikasi Vol. 4 No. 3 (2023): Jurnal Indonesia : Manajemen Informatika dan Komunikasi (JIMIK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STMIK Indonesia Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35870/jimik.v4i3.294

Abstract

This study aims to analyze the extinction of Udan Potir's repertoire in the Gordang Sambilan game while in development communication in Mandailing land. The extinction came from a repertoire full of ecological meaning in the form of rhythmic calling for rain and worshiping other than Allah. The method used in this study is exploratory research by analyzing the extinction of the udan potir repetoir in rites using gordang Sambilan along with the development of Islam in the Mandailing land. Specifically, this research seeks to trace information related to the repetoir on part-time gordang players in Mandaling Natal Regency, North Sumatra Province. This research analysis uses the Servaes development communication approach which seeks to unravel the extinction of Udan Potir's repertoire by looking at the important aspect of considering the local context in designing a development communication strategy. The results of this study indicate that Udan Potir's repetoir has uniqueness in the space of Mandailing local wisdom, but the repetoir is full of shirk values from rhythmic processes that tend to be in trance and worship other than God which makes this repeto increasingly left behind until it becomes extinct in the Gordang Sambilan tradition. Therefore it is necessary Therefore, development communication is needed to find a middle way in preserving Gordang Sambilan without violating the religious values shared by the majority of the community. this can be done by looking for alternative lyrics or movements that are more in line with religious values, or by maintaining the repertoire within the scope of non-religious culture.