Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Aplikasi Response Surface Methodology (RSM) Untuk Mempersingkat Waktu Pengeringan Sheet di Pabrik Pengolahan Sheet PTPN III Kebun Sarang Giting Erinsyah Maulia Rangkuti; Abdul Rahim Matondang; Nazaruddin Matondang
Jurnal Sistem Teknik Industri Vol. 18 No. 2 (2016): JSTI Volume 18 Number 2 July 2016
Publisher : TALENTA Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.973 KB) | DOI: 10.32734/jsti.v18i2.350

Abstract

Karet adalah kebutuhan vital bagi kehidupan manusia, terkait dengan mobilitas manusia dan barang yang terbuat dari karet. Kebutuhan karet alam maupun sintetik terus meningkat sejalan dengan meningkatnya standar hidup manusia. Karet jenis RSS (Ribbed Smoke Sheet) merupakan produk unggulan PT Perkebunan Nusantara III. Proses pengolahan lateks menjadi sheet melalui 4 stasiun kerja yaitu : penggumpalan, penggilingan, pengeringan dan sortasi. Tiap stasiun kerja memiliki kapasitas tertentu. Kapasitas stasiun pengeringan 12.000 Kg/hari merupakan kapasitas terkecil yang menjadi dasar penentuan kapasitas. Sedangkan bahan baku yang diterima berkisar antara 12.000-14.000 Kg/hari. Oleh karena itu pada saat kapasitas kamar asap maksimal, banyak bahan setengah jadi yang harus menunggu proses pengeringan. Peristiwa ini dikhawatirkan akan menyebabkan rusaknya mutu produk. Kapasitas kamar asap dipengaruhi oleh waktu pengeringan. Waktu pengeringan saat ini mencapai 120 jam persiklus. Untuk mendapatkan kapasitas yang lebih besar dapat dilakukan dengan mempersingkat siklus produk salah satunya dengan mempersingkat waktu pengeringan. Berdasarkan uraian diatas permasalahan yang dibahas adalah bagaimana mempersingkat waktu pengeringan sheet dikamar asap, sehingga kapasitas olah pabrik dapat meningkat. Faktor-faktor pada proses pengolahan sheet yang berpengaruh terhadap pencapaian hasil antara lain jumlah bahan kimia, waktu tunggu, dan persentase DRC pengenceran. Faktor yang merespon perlakuan adalah produk reject. Mengoptimalkan interaksi antar faktor pengolahan dengan mengaplikasikan respon surface methodology (RSM). Dari hasil rancangan proses pengolahan sheet diperoleh kapasitas olah meningkat dari maksimal 12.000 Kg kering perhari menjadi 13.458 Kg kering perhari. Perlakuan tersebut dilakukan dengan memperkecil ukuran ketabalan lembaran menjadi 3,1 mm namun meningkatkan persentase produk reject dari 0,2 % menjadi 0,43`%.
Analisa Hasil Produksi Terhadap Standar Nasional Indonesia (Sni) Pada Pt. Growth Sumatera Industri Erinsyah Maulia Rangkuti; Fauzan Azim
Jurnal Manajemen Dan Akuntansi Medan Vol. 2 No. 3 (2020): Jurnal Manajemen Dan Akuntansi Medan
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/jumansi.v2i3.2366

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah hasil produksi sudah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia di PT. Growth Sumatera Industri. Hal tersebut dilihat melalui pengujian kekuatan mekanis dan bagaimana sifat phisi dari baja tulangan beton yang ada di pasaran, dimana untuk mengetahui kekuatan mekanis dari baja tulangan tersebut dilakukan uji tarik serta uji hardenability, dan untuk mengetahui sifat phisi nya dilakukan uji komposisi kimia yang gunanya untuk mengetahui seberapa besar kadar kimia yang terdapat pada baja tulangan beton, dan uji struktur mikro untuk mengetahui bagaimana struktur yang terbentuk pada baja tulangan beton tersebut, bahan baja yang digunakan ialah baja tulangan beton hasil produksi PT. Growth Sumatera Industri yang berdiameter S.25 dan P.143. Hail pengujian dari komposisi kimia rata-rata persentase karbonnya ialah dibawah 0,3%, adapun nilai persentase kandungan baja tulangan yang di uji ialah S.25=0,27680% dan P. 14=0,10149%, untuk hasil pengujian struktur mikro hasil yang didapat dari semua pengujian adalah sama yaitu berupa struktur Ferrit dan Perlit. Dari hasil pengujian tarik yang dilakukan nilai kekuatan tariknya ialah S.25=620,77N/mm2 dan P. 14=389,80 N/mm2. Setelah dibandingkan dengan hasil yang telah ditetapkan oleh Bdan Standarisasi Nasional (BSN) maka hasil dari pengujian ini sesuai dengan hasil Standar Nasional Indonesia (SNI 07-2052-2002).