Adelina Damayanti
Universitas Muhammadiyah Makassar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Membiasakan Salat Berjamaah dan Pengaruhnya Terhadap Kepribadian Peserta Didik pada SMP Negeri 2 Liliriaja Kabupaten Soppeng Andi Fitriani Djollong; St Wardah Hanafie Das; Adelina Damayanti
Al-Musannif Vol 1 No 1 (2019)
Publisher : Madrasah Tsanawiyah DDI Cilellang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56324/al-musannif.v1i1.15

Abstract

The purpose of this study was to analyze and describe: (1) Various efforts made by Islamic education teachers to habituation students to prayer in congregation at SMP Negeri 2 Liliriaja; (2) the implications of prayer in congregation for the personality of students at SMP Negeri 2 Liliriaja; and (3) the supporting and inhibiting factors faced by Islamic education teachers in habituating students to prayer in congregation at SMP Negeri 2 Liliriaja. The type of research used is qualitative. The use of this type of research is because data analysis does not require statistical measurements. The data is focused on the perceptions and experiences of Islamic education teachers in SMP Negeri 2 Liliriaja as informants. Data is described as is without engineering from the researcher. The data analysis technique is descriptive with three stages that are related to each other, namely data reduction, data display and conclusion drawing. The results of the study showed that the efforts of Islamic Education teachers to habituate students for prayer in congregation were through exemplary education, habituation education, education with advice, education with demonstration, and education with practice. Praying in congregation influences the personality building of students at SMP Negeri 2 Liliriaja. This is evident from students who diligently perform prayers in congregation in schools' musallah, have good behavior, speak softly, and behave politely, both to the teacher and to fellow students. Supporting factors in habituating students with congregational prayer are the availability of worship facilities such as ablution places and musallah at school. The inhibiting factor is that some students are less aware of the importance of prayer and some parents pay less attention to their children regarding the importance of prayer.
Pelatihan Media Pembelajaran Operasi Hitung Bilangan Bulat bagi Calon Guru Sekolah Dasar Sitti Fithriani Saleh; Nasrun Nasrun; Sulfasyah Sulfasyah; Adelina Damayanti; Nurwahida Nurwahida; Andi Nur Isnayanti
Bima Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): Bima Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Edisi Juli - Desember 2022
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/bajpm.v2i2.196

Abstract

Calon guru sekolah dasar perlu menguasai penggunaan berbagai media pembelajaran untuk dapat mengajarkan matematika dengan baik. Pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan penggunaan media pembelajaran operasi hitung bilangan bulat ini dilakukan untuk menambah keterampilan calon guru sekolah dasar dalam penggunaan media pembelajaran. Kegiatan ini merupakan kolaborasi dosen dan mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Makassar bersama dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar. Calon guru sekolah dasar yang menjadi sasaran pengabdian kepada masyarakat adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar. Prosedur kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan kegiatan, serta evaluasi dan pelaporan kegiatan.  Media pembelajaran yang dipraktekkan dalam pelatihan dibatasi pada tali bilangan, kartu warna, dan permainan gunung-lembah. Media tersebut dapat digunakan untuk membantu menyelesaikan soal operasi penjumlahan dan operasi pengurangan bilangan bulat. Peserta sangat aktif mengikuti pelatihan dan memberi respon positif terhadap kegiatan. Peserta diharapkan dapat menyebarkan pengetahuan yang diperoleh dalam pelatihan kepada calon guru lain. Respon positif peserta pelatihan menjadi bahan pertimbangan bagi tim pelaksana untuk melaksanakan kembali kegiatan serupa.