Indonesia merupakan negara yang kaya akan bahan alam terutama pada jenis tanaman pangan lokal umbi-umbian, yang sejak dahulu dikonsumsi sebagai sumber karbohidrat, protein, lemak dan juga mengandung beberapa unsur mineral dan vitamin sehingga dapat dijadikan sebagai bahan obat-obatan. Penggunaan tumbuhan sampai saat ini masih terus dilakukan mengingat di dalamnya terdapat kandungan senyawa-senyawa kimia berkhasiat. Hal ini juga yang menyebabkan banyak orang tertarik untuk menyelidiki kandungan senyawa kimia apa saja yang mungkin terdapat dalam tumbuhan obat tersebut (Wijayakusuma 1998). Talas ungu (Colocasia esculenta L) adalah tanaman yang sudah lama dikenal oleh masyarakat selain dikonsumsi talas ungu ini juga digunakan sebagai tanaman obat seperti asma, artritis, diare, perdarahan, gangguan neurologis, gangguan kulit, jus dari umbi talas ini telah digunakan untuk pengobatan sakit badan, kebotakan, antiinflamasi dan antidiabetes. Sedangkan talas jepang (Colocasia esculenta Var Antiquorum) adalah satu tanaman yang masih belum banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia, Kendati hanya dikenal dan dijadikan sebagai tanaman ekspor, masyarakat setempat kurang mengkonsumsinya karena tidak mengetahui kandungan dan manfaat talas ini yang ternyata dapat dijadikan makanan diet kaya serat yang dapat mencegah penyakit kanker usus dengan kemampuannya mengikat mutagen yang bersifat karsinogenik (Fergusson LR:1992). Dari penelusuran literatur, sedikit sekali diperoleh informasi ilmiah tentang talas ungu (Colocasia esculenta L) dan talas jepang (Colocasia Esculenta Var Antiquorum), padahal secara tradisional telah digunakan sebagai bahan obat pengganti makanan fungsional bagi penderita Diabetes Melitus