Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

GAMBARAN PERILAKU PASIEN DIABETES MELITUS TENTANG PENGOBATAN DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS GROGOL KABUPATEN KEDIRI norma risnasari
Judika (Jurnal Nusantara Medika) Vol 3 No 2 (2019): Volume 3 Nomor 2 Tahun 2019
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.131 KB) | DOI: 10.29407/judika.v3i2.13101

Abstract

Diabetes Mellitus atau kencing manis telah menjadi masalah kesehatan dunia. Prevalensi dan insiden penyakit ini meningkat secara drastis di negara-negara industri baru dan negara sedang berkembang, termasuk Indonesia. Tingkat pengetahuan dan pendidikan mengenai Diabetes Mellitus hampir di semua tingkat masih dapat dikatakan rendah, antara lain pada pasien sendiri, keluarga, masyarakat, tenaga medis dan perawat. Perilaku kepatuhan penderita akan juga menghambat kesembuhan penderita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku pasien Diabetes Mellitus tentang pengobatan Diabetes Mellitus di Puskesmas Grogol Kabupaten Kediri. Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian “deskriptif”. Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien Diabetes Mellitus yang berobat di Puskesmas Grogol Kabupaten Kediri, dengan jumlah populasi 72 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengolahan data dengan cara koding, scoring, tabulating Dari hasil penelitian mengenai gambaran perilaku pasien Diabetes Mellitus tentang pengobatan Diabetes Mellitus di Puskesmas Grogol Kabupaten Kediri, dapat ditarik kesimpulan bahwa pasien Diabetes Mellitus tentang pengobatan Diabetes Mellitus di Puskesmas Grogol Kabupaten Kediri yang memiliki perilaku aktif sebanyak 51 orang (70,8%) dan pasien yang memiliki perilaku pasif sebanyak 21 orang (29,2%). Melihat hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi pada responden sebaiknya membiasakan selalu berperilaku aktif dengan menjaga kesehatan dan jangan menganggap remeh perilaku dalam menjalani pengobatan karena perilaku berperan dalam membantu proses penyembuhan.
Gerakan 6 Pilar Menuju Masyarakat Bebas Alzheimer Di Posyandu Lansia Sasana Ratna Kusuma Kelurahan Mojoroto Kota Kediri Endah Tri Wijayanti; Muhammad Mudzakir; Norma Risnasari; Dhian Ika Prihananto
Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara Vol 1 No 1 (2017): Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1339.071 KB) | DOI: 10.29407/ja.v1i1.11728

Abstract

Demensia sangat rentang terjadi pada semua orang dengan usia di atas 65 tahun. Insiden demensia hanya mampu dicegah melalui tindakan preventif dan promotif yang melibatkan peran serta keluarga, perawat, serta puskesmas. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui pendekatan penyuluhan kesehatan yang dilakukan dalam 2 kali tatap muka yaitu tanggal 24 September 2017 dan tahap kedua pada tanggal 11 Oktober 2017.Sebelum penyuluhan dilakukan skrining kesehatan kepada peserta lansia. Kegiatan tersebut diikuti oleh 15 orang pada tahap pertama dan 24 orang pada tahap kedua. Lansia sebagian besar mengalami pre hipertensi sebesar 53,3% pada pelaksanaan pertama dan 46% pada pelaksanaan kedua. Demensia dapat dicegah dengan program 6 pilar menuju otak sehat yaitu aktifitas fisik rutin, diet sehat, stimulasi mental, kualitas tidur, manajemen stress, keaktifan sosial. Program 6 pilar tersebut penting untuk dikenalkan kepada masyarakat sebelum memasuki usia 65 tahun supaya mereka tidak masuk ke kondisi demensia. Pentingnya pengenalan 6 pilar menuju otak sehat tersebut harus dilakukan sedini mungkin melalui penyuluhan kesehatan dan demo sederhana kepada masyarakat. Mengingat masyarakat di Indonesia masih kurang memperhatikan masalah pentingnya mencegah demensia.
5 TINGKAT KECEMASAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI ANGGOTA KELUARGA PENDERITA GANGGUAN JIWA DI POLI JIWA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KOTA KEDIRI NORMA RISNASARI
Judika (Jurnal Nusantara Medika) Vol 1 No 1 (2016): Volume 1 nomor 1 tahun 2016
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.702 KB)

Abstract

ABSTRAK Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya kekacauanpikiran, persepsi dan tingkah laku di mana individu tidak mampu menyesuaikan diri dengandiri sendiri, orang lain, masyarakat dan lingkungan. Keluarga yang salah satu anggotakeluarganya mengalami gangguan jiwa perlu mempunyai pemahaman yang baik tentanggangguan jiwa.Kecemasan yang dirasakan oleh keluarga merupakan hal yang wajar karenasiapapun yang menghadapi anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa pasti mengalamihal yang sama.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkatkecemasankeluarga dalam menghadapi anggota keluarga penderita gangguan jiwa di Poli Jiwa RumahSakit Bhayangkara Kota Kediri. Jenis penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dengan jumlah populasi 20orang,teknik sampling yang digunakan yaitu total sampling. Instrument yang dipakai dalampenelitian ini berupa kuesioner.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 5% responden tidakmengalami kecemasan,40% responden mengalami kecemasan ringan,25% respondenmengalami kecemasan sedang dan 30% responden mengalami kecemasan berat.Respondenyang mengalami kecemasan tersebut disebabkan karena ketakutannya terhadap perubahantingkah laku yang terdapat pada anggota keluarganya. Dapat disimpulkan bahwa perlu adanya upaya lagi dalam hal peningkatan danpengembangan asuhan keperawatan dalam pemberian pendidikan kesehatan khususnya dalamkeperawatan jiwa bagi perawat dan sebagai keluarga perlu mempersiapkan segala sesuatunyasejak dini sehingga dalam menghadapi anggota keluarga yang mengalami penderita gangguanjiwa kecemasannya dapat ditekan. Kata Kunci : tingkat kecemasan, keluarga, gangguan jiwa