Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penerapan Learning Management System BelajarBareng.id di SMK Negeri 1 Leuwiliang pada Masa Pandemi Covid-19 Nina Nina; Siti Khopipah A; Eni Rahmalia; Adinda F. Ramadani; Alya K. Mirawan; Chairunnisa Chairunnisa; Firda Herdianti; Azizzah A. Ardilla; Ingeu L. Wulandari
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 8 No. 1 (2022): January-March
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v8i1.1686

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi permasalahan dalam pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19 di SMKN 1 Leuwiliang. Untuk mengatasi permasalahan ini, sekolah tersebut menggunakan LMS BelajarBareng.id. Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah LMS BelajarBareng.id milik SMKN 1 Leuwiliang, sample penelitiannya akun milik operator, guru dan siswa. Teknik pengumpulan datanya dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pembentukan dan implementasi Learning Management System (LMS) BelajarBareng.id dipengaruhi oleh teknologi pendidikan dan sumber daya manusia antara lain:(1) profesionalitas, (2) fungsional, (3) kompetitif), dan (4) partisipasi dan kerjasama. Learning Management System (LMS) BelajarBareng.id memiliki fitur-fitur yang sangat lengkap, yaitu: (1) administrasi guru, (2) kalender akademik, (3) memberikan materi dan tugas yang lebih variatif, (4) forum diskusi, (5) pelacakan, dan (6) penilaian. Kelebihan dan keunggulannya antara lain guru mudah dalam pemberian tugas kepada siswa, fitur forum chat untuk memudahkan proses diskusi dalam pengerjaan tugas, fitur participation untuk absensi siswa, penilaian kuis langsung tampil di LMS siswa, pembelajaran menjadi lebih menarik dan hemat biaya dan waktu. Sedangkan kekurangannya adalah guru tidak dapat menggunggah file dengan resolusi yang besar baik berupa video, audio, atau dokumen membutuhkan koneksi internet yang stabil, kurangnya interaksi secara real time antara guru dan siswa, membutuhkan perangkat seperti komputer, laptop, atau handphone.