Surya Amal
Fakultas Farmasi, Universitas Buana Perjuangan Karawang, Karawang, Jawa Barat, Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STUDI FARMAKOVIGILANS TERHADAP ADRs OBAT ANTITUBERKULOSIS PADA PASIEN TB PARU DI RUMAH SAKIT ‘X’ KARAWANG Surya Amal; Himyatul Hidayah; Anton Cahyadi
Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi Vol 6 No 1 (2021): Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jpx.v6i1.1445

Abstract

Tuberkulosis merupakan epidemi kesehatan masyarakat global. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis (MTb) ini adalah salah satu penyebab kedua kematian akibat penyakit menular setelah HIV-AIDS. Mengingat semakin meningkatnya kasus tuberkulosis dan fakta kejadian masalah-masalah terkait obat (Drug Related Problems) terhadap obat anti tuberkulosis (OAT) kategori reaksi-reaksi obat yang tidak dikehendaki (Adverse Drug Reactions), maka perlu dilakukan studi farmakovigilans terhadap Adverse Drug Reactions (ADRs) obat antituberkulosis primer. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ADRs OAT primer pada pasien dewasa TB Paru. Metode penelitian adalah observasional analisis secara deskriptif dan analitik dengan pengambilan data secara prospektif menggunakan data hasil wawancara dengan pasien dan data rekam medis. Sampel adalah pasien dewasa ≥18 tahun yang mendapatkan OAT primer dengan lama penggunaan ≤ 1 bulan. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit ‘X’ Karawang pada bulan September-November 2020. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 60 pasien sebagai responden yang memenuhi kriteria inklusi terdapat laki-laki 40 pasien (66,67%) dan perempuan 20 pasien (33,33%). Penelitian ini menyimpulkan bahwa kejadian ADRs terhadap OAT yang dialami responden dengan persentase terbesar adalah warna kemerahan pada urin, diikuti nyeri sendi, kurang nafsu makan, mual, pusing, gatal, dan sakit kepala. Hasil analisis dengan menggunakan algoritma naranjo dengan skor 5-8 (probable ADR) yang menunjukkan bahwa kejadian yang responden rasakan tersebut kemungkinan besar karena ADR dari obat anti-tuberkulosis yang digunakan.
INSIDENSI TB PARU PADA PASIEN DM TIPE 2 DI RUMAH SAKIT KARYA HUSADA CIKAMPEK Himyatul Hidayah; Surya Amal; Ade Nantia Rosmalinda
Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi Vol 6 No 1 (2021): Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jpx.v6i1.1446

Abstract

Tingginya angka kejadian Diabetes Melitus (DM) dapat terus meningkatkan angka kejadian Tuberkulosis (TB), dikarenakan sistem kekebalan tubuh pasien DM yang rendah mempermudah terjadinya TB. Diabetes melitus diperkirakan penyebab 15% kasus tuberkulosis saat ini, karena penyakit diabetes mellitus dapat merusak pertahanan host. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui insidensi TB paru dengan DM tipe 2 di Rumah Sakit Karya Husada Cikampek. Metode penelitian ini adalah deksriptif observasional dengan desain cross sectional secara retrospektif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah data sekunder rekam medik pasien TB paru yang menjalani rawat jalan selama bulan Januari-Desember 2019. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 460 pasien TB paru terdapat 17 pasien TB paru dengan DM Tipe 2. Frekuensi TB paru dengan DM tipe 2 lebih banyak pada kelompok jenis kelamin laki-laki 13 pasien (76,47%), usia non-produktif (45-65 tahun) 14 pasien (82,35%), pendidikan pasien terbanyak pendidikan tinggi (SMK, D3, S1) berjumlah 12 pasien (70,59%), dan pekerjaan terbanyak adalah pasien bekerja berjumlah 12 pasien (70,59%). Disimpulkan bahwa insidensi tuberkulosis paru dengan DM tipe 2 di Rumah Sakit Karya Husada Cikampek adalah sebesar 3,69%.
ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA (COST EFFECTIVENES ANALYSIS) PENGGUNAAN KOMBINASI DUA OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RSUD KARAWANG Surya Amal; Lidiana Karlina; Diany Astuti; Himyatul Hidayah
Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi Vol 6 No 2 (2021): Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jpx.v6i2.1938

Abstract

Hipertensi adalah salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas di Indonesia, sehingga diperlukan intervensi di berbagai tingkat fasilitas kesehatan. Adanya penggunaan antihipertensi yang berbeda pada masing-masing pasien mengakibatkan besarnya biaya obat yang dikeluarkan pasien bervariasi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran dua terapi kombinasi antihipertensi, efektivitas terapi dan biaya terapi di RSUD Karawang Periode Juli-Desember 2019. Metode penelitian ini adalah noneksperimental dengan pengambilan data secara retrospektif dengan metode analisis efektivitas biaya menggunakan perhitungan rasio efektivitas biaya (REB) atau rasio inkremental biaya (RIEB). Kriteria inklusi pasien terdiagnosa hipertensi, usia >18 tahun, mendapatkan terapi rutin selama 3 bulan dan kriteria eksklusi adalah pasien hamil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat antihipertensi dua kombinasi pada pasien hipertensi di RSUD Karawang periode Juli-Desember 2019 yang paling banyak digunakan adalah kombinasi CCB dengan ARB, dimana berdasarkan jenis obatnya yakni amlodipin dengan candesartan sebesar 26,56%. Total rata-rata biaya yang paling rendah adalah kombinasi CCB dengan ACEI sebesar Rp 83.741.33 dan yang paling besar kombinasi CCB dengan BB Rp. 183.091.42. Terapi dua kombinasi yang paling efektif adalah terapi kombinasi CCB dengan ACEI dengan presentase 75,00% dibandingkan lainya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terapi kombinasi dua obat antihipertensi yang paling cost effective pada pasien hipertensi rawat jalan di RSUD Karawang Periode Juli-Desember 2019 berdasarkan nilai REB yaitu kombinasi CCB dan ACEI dengan nilai Rp. 1.116.55.
PENGARUH FAKTOR SIKAP TERHADAP PENERIMAAN VAKSIN HPV PADA ORANG TUA MURID SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN TELUK JAMBE TIMUR DAN TEGALWARU Dedy Frianto; Ahmad Dzulfikri Ashari; Surya Amal
Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi Vol 5 No 2 (2020): Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/farmasi.v5i2.1192

Abstract

Kanker serviks merupakan kanker yang paling sering terjadi pada wanita di dunia yang disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus) terutama tipe 16 dan 18. Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk menekan angka kejadian kanker serviks salah satunya dengan vaksinasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran sosio-demografi dan pengaruh sikap umum terhadap penerimaan orang tua pada vaksin HPV. Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif secara analisis cross-sectional menggunakan kuisioner yang diadapatsi dari penelitian sebelumnya sudah dilakukan di Indonesia. Sampel dari penelitian ini adalah orang tua siswi kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar yang jumlahnya dihitung menggunakan rumus slovin. Pengumpulan data berdasarkan hasil wawancara menggunakan kuisioner melibatkan 90 orang tua siswi sebagai responden dan menunjukkan hasil data sosio-demografi responden bahwa: agama responden Islam (100%), pendidikan responden sebagain besar berpendidikan rendah (SD) (54,44%), untuk pekerjaan meliputi ibu rumah tangga (59,0%), swasta (13,3%), buruh (23,3%) dan guru (4,4%). Untuk faktor sikap secara umum terhadap penerimaan vaksin HPV diperoleh hasil dengan skor kuisioner rata-rata 24,22±8,36 (menerima) dan skor rata-rata 27,66±3,50 (menolak) dari skor maksimal 30, hal ini menunjukkan bahwa dengan skor tingkat pengetahuan yang lebih tinggi (27,66±3,50) responden tetap menolak vaksin dibandingkan dengan skor yang lebih rendah (24,22±8,36 ). Berdasarkan analisis uji Regresi Logistik menunjukan bahwa ,tidak terdapat hubungan yang bermakna antara faktor sikap umum tentang vaksin HPV terhadap penerimaaan orang tua siswi p= 0,364 (p value > 0,05).