Siti Asmanah
Universitas Muhammadiyah Jakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kebijakan Keringanan Perpajakan untuk Perusahaan di Negara Kawasan Asia Tenggara pada Masa Transisi Pandemi Covid 19 Maryati Maryati; Siti Asmanah
Reviu Akuntansi dan Bisnis Indonesia Vol 6, No 1 (2022): REVIU AKUNTANSI DAN BISNIS INDONESIA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/rabin.v6i1.14363

Abstract

Abstrak:  Latar Belakang: Pandemi Covid-19 menjadi isu kesehatan yang berdampak luas terhadap perekonomian suatu negara, sehingga pemerintah membuat beragam kebijakan ekonomi termasuk pemberian keringanan perpajakan bagi perusahaan.Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kebijakan keringanan pajak yang diberikan kepada perusahaan di negara Kawasan Asia Tenggara pada saat masa transisi pandemi Covid-19 di tahun 2022.Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan objek penelitian merupakan negara di Kawasan Asia Tenggara.Hasil Penelitian: Hasil penelitian mendapati bahwa pemerintah di seluruh negara Kawasan Asia Tenggara pada masa transisi dari pandemi menuju endemi Covid-19 masih memberikan kebijakan keringanan pajak untuk perusahaan berupa pengurangan dan/ pembebasan pajak penghasilan. Kamboja, Laos, Thailand dan Vietnam memberikan keringanan pajak berupa pengurangan dan/ pembebasan PPN. Filipina dan Brunei Darussalam memberikan keringanan pajak berupa pembebasan pajak ekspor. Filipina dan Malaysia juga telah memberikan insentif pajak untuk industri yang bergerak di bidang teknologi.Hasil ini menandakan bahwa pemerintah masih memberikan perhatian kepada perusahaan untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan kemampuan operasional bisnis perusahaan yang tentu akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi negara, serta kebutuhan teknologi informasi merupakan hal yang sangat penting setelah kemunculan pandemi Covid-19 sehingga beberapa negara memberikan insentif pajak untuk mendorong pertumbuhan dan investasi industri teknologi.Keaslian/Kebaruan Penelitian: Penelitian ini memberikan penjelasan tentang hubungan antara fase pandemi Covid-19 dengan kebijakan keringanan perpajakan sebagai upaya pemerintah dalam membangun ekonomi Negara. 
Pengaruh Green Accounting dan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja keuangan : Studi Empiris Perusahaan Pertambangan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2019-2021: Studi Empiris Perusahaan Pertambangan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2019-2021 Difla Difla; Sulhendri Sulhendri; Sabaruddin Sabaruddin; Siti Asmanah
UTILITY: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Ekonomi Vol 7 No 02 (2023): August Edition
Publisher : Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP Nurul Huda OKU Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguji pengaruh green accounting dan Good Corporate Governance terhadap kinerja keuangan perusahaan pertambangan di Indonesia, negara berkembang. Sampel penelitian sendiri dari 36 perusahaan yang terdaftar pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2021. Dengan menggunakan regresi linear berganda atau data panel dengan Eviews yang digunakan sebagai alat analisis data. Hasil penelitian menunjukkan green accounting memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA) dan good corporate governance berpengaruh positif dan signifikan.
Determinan Penggelapan Pajak (Tax Evasion) Wajib Pajak UMKM di Kota Tangerang Selatan dengan Religiusitas sebagai Variabel Moderasi Firman Muliana; Sabaruddin Sabaruddin; Siti Asmanah
Accounthink : Journal of Accounting and Finance Vol. 8 No. 02 (2023): Oktober 2023
Publisher : Badan Penerbit Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/acc.v8i02.9364

Abstract

Penggelapan pajak di Indonesia terbilang tinggi. Dari target penerimaan pajak 1.198,82 triliun rupiah pada tahun 2020 hanya 758,60 triliun rupiah yang terealisasi, hal ini menjadikan tingkat kepatuhan wajib pajak masih jauh dari harapan. Indikasi penggelapan pajak tersebut terlihat pada kasus-kasus yang ada, dimana hal ini membuat kerugian pada negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan mengestimasi pengaruh Pelayanan Fiskus, Sanksi Pajak, Profitabilitas dan Pandemi Covid-19 terhadap Penggelapan Pajak dengan Religiusitas sebagai Variabel Moderasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Penelitian ini menggunakan data primer melalui kuesioner, dengan responden wajib pajak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di kota Tangerang Selatan. Jumlah populasi dalam penelitian ini yaitu 90.128 wajib pajak UMKM yang terdaftar pada tahun 2020. Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode probability sampling dengan pendekatan simple random sampling. Perhitungan sampel menggunakan rumus Slovin dan diperoleh jumlah sampel yang digunakan sebanyak 398 responden. Dari jumlah tersebut, hanya 247 responden yang mengisi dan mengembalikan kuesioner. Sedangkan analisis data menggunakan Teknik Partial Least Square (SEM-PLS) yang diolah melalui software SmartPls 3. Hasil penelitian menunjukan pertama, pelayanan fiskus berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap penggelapan pajak. Kedua, sanksi pajak berpengaruh signifikan terhadap penggelapan pajak. Ketiga, profitabilitas dan pandemi covid-19 berpengaruh tetapi tidak signifikan. Keempat, interaksi religiusitas dengan pelayanan fiskus, sanksi pajak, profitabilitas dan pandemi covid-19 tidak mampu memoderasi terhadap penggelapan pajak. Kata kunci: penggelapan pajak, pelayanan fiskus, sanksi pajak, profitabilitas, pandemi covid-19, religiusitas