Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan Pembuatan Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah Sebagai Sarana Peduli Lingkungan Perairan dan Implementasi Konsep Ekonomi Sirkular Warga Bumi Suko Indah Luqman Cahyono; Mirna Apriani; Agung Prasetyo Utomo; Anggara Trisna Nugraha; Adhi Setiawan; Achmad Fatoni; Vira Fadilah Qurani; Ananda Augista Firtsanti; Rizki Medy Prasetyo; Inayatul Wulandari
DHARMA RAFLESIA Vol 20, No 1 (2022): JUNI (ACCREDITED SINTA 5)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v20i1.19271

Abstract

Minyak jelantah berpotensi menjadi bahan dasar untuk dijadikan benda yang bermanfaat dan bernilai ekonomi seperti lilin aromaterapi. Berdasarkan wawancara dengan ibu-ibu warga Bumi Suko Indah RT 56 Sidoarjo dan pengamatan di lokasi, warga membuang minyak bekas penggorengan setelah terjadi perubahan warnanya menjadi hitam. Pembuangan minyak jelantah juga dilakukan di badan air seperti selokan dan sungai di sekitar perumahan, hal ini berpotensi mengganggu ekosistem perairan. Diperlukan pemberian informasi, pemberdayaan kepada masyarakat agar dapat memberikan kesempatan berwirausaha sekaligus mengolah limbah rumah tangga melalui paradigma recovery. Upaya menumbuhkan ekonomi kreatif bagi ibu-ibu rumah tangga dilakukan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tujuan untuk melestarikan lingkungan dengan mengelola limbah menjadi produk layak jual dan bermanfaat seperti produk lilin aroma terapi berbahan dasar minyak jelantah. Kegiatan pelatihan di laksanakan di Bumi Suko RT 56 Sidoarjo. Kegiatan diawali dengan pemberian materi kepada 10 orang warga yang akan menjadi peserta pelatihan, kemudian dilanjut dengan diskusi interaktif dan praktik langsung membuat lilin aroma terapi. Hasil praktik langsung di lapangan, minyak jelantah sebanyak 600 gram dapat menghasilkan 25 lilin aromaterapi dalam gelas kaca setinggi 5 cm dan diameter 1.5 cm. Lilin yang dihasilkan telah diuji melalui pembakaran menggunakan pemantik api gas mekanik.
Pemurnian Bioetanol Menggunakan Adsorben Silika Gel dari Limbah Botol Kaca di Industri Kecap Adhi Setiawan; Achmad Fatoni; Tarikh Azis Ramadani
Jurnal Pengendalian Pencemaran Lingkungan (JPPL) Vol. 4 No. 2 (2022): JPPL, September 2022
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35970/jppl.v4i2.1435

Abstract

Waste glass bottles is an inorganic waste that amounts to 0.7 million tons per year with the main content of silica, so it can be used as the main ingredient to produce silica gel. In the soy sauce industry, glass bottle waste is generally produced from broken glass bottles during depalletizer activity, namely the activity of moving glass bottles to the glass bottle cleaning area. The glass bottle waste is generally only accommodated and has not been used optimally. This research aims to utilize waste glass bottles as a raw material for producing silica gel adsorbents using the hydrothermal method and the sol-gel approach. Silica gel becomes an adsorbent in the purification of bioethanol from wastewater washing dissolving tanks using the adsorption method. Variations in the bioethanol production are yeast weight as 0, 2, 5, and 8 g as well as fermentation time for 4, 7, and 10 days. The bioethanol purification process used variations in adsorption time for 40, 60, and 80 minutes. Characterization of silica gel using BET and SEM-EDX test. Bioethanol levels after going through the adsorption process were analyzed using the GC-MS method. The BET test results show that activated silica gel has a surface area of 231,851 m2/g. Analysis with SEM-EDX showed that activated silica gel particles were in the form of porous lumps with chemical content of Si and O elements of 40.94% and 51.92%, respectively. Based on the results of the GC-MS test, 60 minutes is the best adsorption time to increase the bioethanol content from 39,8 % to 72,0 %.