Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Aplikasi Reaktor Koagulasi-Flokulasi Berbiaya Murah untuk Menghasilkan Air Bersih yang Memenuhi Persyaratan Kesehatan Sulaiman Hamzani; Muhammad Pahruddin; Syarifudin A.
Buletin Profesi Insinyur Vol 5, No 1 (2022): Buletin Profesi Insinyur (Januari-Juni)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bpi.v5i1.133

Abstract

Penyediaan air bersih merupakan salah satu intervensi penting bagi kesehatan, perkembangan anak dan pembangunan berkelanjutan serta memiliki peranan penting dalam menurunkan angka penderita penyakit seperti diare, trachoma, dan stunting. Berdasarkan survei pada anak sungai di wilayah cempaka diketahui tingkat kekeruhan sangat tinggi berkisar 220-235 NTU, pH 6,67-7,0 dan masih digunakan masyarakat sekitar untuk keperluan mandi, cuci dan kakus. Tujuan penelitian adalah menganalisis kemampuan koagulan kapur dan PACl pada aplikasi reaktor koagulasi-flokulasi untuk pengolahan air sungai menjadi air bersih memenuhi persyaratan kesehatan. Tahapan penelitian dimulai dari uji jartest dengan variasi dosis koagulan untuk menentukan dosis optimum kapur dan PACl, kemudian dilakukan ujicoba pada aplikasi reaktor koagulasi-flokulasi dengan variasi dosis koagulan tersebut. Parameter yang diamati adalah kekeruhan dan pH. Hasil penelitian menunjukkan dosis koagulan optimum diperoleh pada dosis kapur 1,25 mg/L x 20 Liter = 25 mg dan PACl 0,625 mg/L x 20 liter = 12,5 mg pada reaktor koagulasi-flokulasi, mampu menurunkan kekeruhan air sungai rerata 205,7 NTU menjadi 4,10 NTU (98%) dan pH rerata 6,94 menjadi 7. Kedua parameter memenuhi persyaratan standar baku mutu air bersih untuk kekeruhan 25 NTU dan pH 6,5-8,5. Model reaktor koagulasi-flokulasi ini dapat menjadi alternatif pengolahan air sungai berbiaya murah dengan kisaran budget Rp. 200.000,- sudah termasuk keperluan koagulan kapur dan PACl.Kata kunci: koagulasi-flokulasi, dosis koagulan, kekeruhan, pH, air bersih. 
Rancang Bangun Gravel Bed Flocculator Sistem Kontinu untuk Pengolahan Air Sungai Martapura Sulaiman Hamzani
Buletin Profesi Insinyur Vol 3, No 1 (2020): Buletin Profesi Insinyur (Januari-Juni)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bpi.v3i1.77

Abstract

Rancang bangun gravel bed flocculator sebagai proses flokulasi adalah salah satu pengolahan air yang memanfaatkan gerakan air dan media butiran sebagai pengadukan hidrolis yang menghasilkan energi gesek, sehingga dapat mengendapkan flok diantara butiran. Tujuan penelitian ini adalah menguji kemampuan gravel bed dalam pengolahan air sungai. Metode yang dilakukan adalah menghitung rancang bangun reaktor sesuai kriteria desain dengan menetapkan variasi waktu kontak dan gradien kecepatan yang merupakan fungsi dari ukuran media butiran, debit aliran, luas penampang reaktor dan headloss. Bahan yang digunakan terdiri dari drum plastik warna biru kapasitas 200liter, mesin pompa air standar debit (Q) 0,5liter/detik, dan pasir silica. Hasil ujicoba dengan pendekatan perhitungan rancang bangun gravel bed flocculator diperoleh data debit (Q)=0,0005m3/detik; waktu kontak (td)=300detik; gradien kecepatan (G1)=60detik-1; diameter butiran (Db)=0,00195m; tinggi media (Tm)=0,59m menghasilkan penurunan kekeruhan sebesar 97,4% (53NTU menjadi 1,4NTU) dan pH 6,0 menjadi 6,5 memenuhi standar air minum untuk kekeruhan <5NTU dan pH 6,5-8,5. Reaktor ini dapat diaplikasi untuk masyarakat yang tinggal di bantaran sungai.Kata kunci: waktu kontak, gradien, gravel bed, air sungai
Modifikasi Horizontal Roughing Filter untuk Memperbaiki Kualitas Kekeruhan Air Sungai Sulaiman Hamzani; Zulfikar Ali As; Syarifudin A. Syarifudin A.
Buletin Profesi Insinyur Vol 6, No 3 (2023): Buletin Profesi Insinyur (Juli-Desember)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bpi.v6i3.242

Abstract

Pretreatment merupakan pengolahan awal pada air sungai sangat penting dilakukan untuk menurunkan kekeruhan air baku dan dapat mengurangi penggunaan bahan kimia seperti tawas pada tahap pengolahan selanjutnya. Horizontal roughing filter (HRF) merupakan salah satu model pretreatment yang dikembangkan dari roughing filter (RF) untuk memisahkan partikel tersuspensi secara efektif. Penelitian ini bertujuan mengupayakan redesain reaktor HRF dengan pendekatan kriteria desain dan uji performance reaktor untuk menyisihkan kadar kekeruhan air sungai guna memenuhi persyaratan air bersih bagi masyarakat dalam rangka meminimalisir penyebab kejadian stunting. Data Riskesdes mencatat 8,9 juta anak balita mengalami stunting yang disebabkan gizi buruk 40% dan tidak adanya air bersih serta sanitasi buruk 60%. Target SDGs di tahun 2030, setiap negara harus memastikan ketersediaan air bersih dan sanitasi yang layak bagi warga. Metode penelitian mencakup redesain reaktor model horizontal roughing filter (HRF) dibuat dari pipa PVC diameter 4” (0,1 meter) panjang 2 meter, kemudian ujicoba performance reaktor untuk pengolahan air sungai secara kontinyu. Hasil penelitian menunjukkan isi media KAIN pada reaktor HRF menghasilkan penurunan kekeruhan memenuhi baku mutu air minum < 3 NTU pada durasi kontak 0 menit kekeruhan 33,5 NTU menjadi 2,09 NTU (94%), sedangkan durasi kontak 5 menit kekeruhan 27 NTU menjadi 5,49 NTU (80%) dan durasi kontak 10 menit kekeruhan 38 NTU menjadi 8,59 NTU (77%). Berdasarkan hasil tersebut kecendrungan isi media kain semakin berkurang kemampuannya seiring dengan lamanya waktu operasional dalam menurunkan kekeruhan air sungai. HRF dapat diaplikasi sebagai proses pretreatment atau setelah proses secondary treatment atau dapat digunakan pada kedua proses tersebut.Kata kunci: Modifikasi HRF; Media Kain; Air Sungai; Kekeruhan