Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Fasilitas Kebugaran dan Sosialisasi bagi Komunitas Werda di Surabaya Wijaya, Silvia
eDimensi Arsitektur Petra Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

 Fasilitas Kebugaran dan Sosialisasi bagi Komunitas Werda di Surabaya merupakan fasilitas khusus untuk para lanjut usia (lansia) dimana mereka dapat beraktivitas serta bersosialisasi dengan sesamanya sehingga mereka bisa tetap sehat dan tidak merasa kesepian. Fasilitas ini terdiri dari faslitas member dan non member. Fasilitas member terdiri dari fasilitas olahraga, hobi, relaksasi, kumpul dan fasilitas istirahat. Fasilitas nonmember terdiri dari klinik, restaurant, mini market, ruang serbaguna, dan ruang pertunjukan. Dalam merancang fasilitas ini, digunakan pendekatan perilaku dimana lansia senang bersosialisasi dan merekapun butuh untuk bersosialisasi. Sosialisasi ini ditunjukkan dengan bentuk bangunan serta pengaturan interior yang mendukung agar terwujud sosialisasi yang baik dengan sesama dan alam. Pendalaman karakter ruang dipilih untuk menghasilkan sebuah interior yang disesuaikan dengan kebutuhan lansia, mulai dari material, warna material, kesan material terhadap fungsi ruang, dan perabot yang digunakan
Intensitas dan Prevalensi Ektoparasit Pada Ikan Cupang Hias (Betta splendens) di Perairan Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh Muhammad Syukran; Sayyid Afdhal El-Rahimi; Silvia Wijaya
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.018 KB)

Abstract

The aim of this study is to determine the type, intensity and prevalence of ectoparasites on betta fish (Betta splendens) in the district of Aceh Besar dan Banda Aceh. This research was conducted in June through July 2016. Betta fish samples were taken from 10 betta fish farmers in the district of Aceh Besar and Banda Aceh. The descriptive-analytic method was used. In this research two types of ectoparasites were found, namely Dactylogyrus sp. and Lernea sp. Prevalence value of Dactylogyrus sp. was highest in the fish from farmers BA02, BA03, AB01 and AB05 with a prevalence of 40% value, and the highest intensity was found in the fish from farmers BA05, AB03, and AB05 with prevalence values 2 ind. /fish. Lernea sp. prevalence values were highest in the fish from BA05 farmers, AB01, and AB04 with a prevalence of 40% value, and highest intensity was found in the fish from the farmer AB01 with the intensity value of 1.5 ind. / fishPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, intensitas dan prevalensi ektoparasit pada ikan cupang hias (Betta splendens) di Kabupaten Aceh Besar dan Banda Aceh. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2016. Sampel ikan cupang diambil dari 10 petani ikan cupang di Kabupaten Aceh Besar dan Banda Aceh. Metode yang digunakan deskriptif analitik. Dari hasil penelitian ditemukan 2 jenis ektoparasit, yaitu Dactylogyrus sp. dan Lernea sp.. Nilai prevalensi Dactylogyrus sp. tertinggi terdapat pada petani BA02, BA03, AB01 dan AB05 dengan nilai prevalensi 40%, dan nilai intensitas tertinggi terdapat pada petani BA05, AB03, dan AB05 dengan nilai intensitas 2 ind/ekor. Nilai prevalensi Lernea sp. tertinggi terdapat pada petani BA05, AB01, dan AB04 dengan nilai prevalensi 40%, dan nilai intensitas tertinggi terdapat pada petani AB01 dengan nilai intensitas 1,5 ind/ekor. 
Fasilitas Kebugaran dan Sosialisasi bagi Komunitas Werda di Surabaya Silvia Wijaya
eDimensi Arsitektur Petra Vol 1, No 1 (2013): Februari 2013
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1493.896 KB)

Abstract

 Fasilitas Kebugaran dan Sosialisasi bagi Komunitas Werda di Surabaya merupakan fasilitas khusus untuk para lanjut usia (lansia) dimana mereka dapat beraktivitas serta bersosialisasi dengan sesamanya sehingga mereka bisa tetap sehat dan tidak merasa kesepian. Fasilitas ini terdiri dari faslitas member dan non member. Fasilitas member terdiri dari fasilitas olahraga, hobi, relaksasi, kumpul dan fasilitas istirahat. Fasilitas nonmember terdiri dari klinik, restaurant, mini market, ruang serbaguna, dan ruang pertunjukan. Dalam merancang fasilitas ini, digunakan pendekatan perilaku dimana lansia senang bersosialisasi dan merekapun butuh untuk bersosialisasi. Sosialisasi ini ditunjukkan dengan bentuk bangunan serta pengaturan interior yang mendukung agar terwujud sosialisasi yang baik dengan sesama dan alam. Pendalaman karakter ruang dipilih untuk menghasilkan sebuah interior yang disesuaikan dengan kebutuhan lansia, mulai dari material, warna material, kesan material terhadap fungsi ruang, dan perabot yang digunakan