Hasri Maghfirotin Nisa
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SOSIALISASI KESEHATAN TERKAIT PENYAKIT HIPERTENSI PADA LANSIA DENGAN KOMORBID DI DESA JARAK Kusuma Wardhani Mas’udah; Hasri Maghfirotin Nisa; Arlin Khozinatud Durriyah; Savira Apriliana; Diella Arinta; Rizqi Silviana Dewi
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): Volume 3 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i2.5265

Abstract

Desa jarak merupakan salah satu desa di kecamatan wonosalam, kabupaten jombang dengan memiliki letak geografis dataran tinggi, dengan adanya kondisi geografis tersebut memiliki kebiasaan minum kopi dan teh sehingga dominan mempunyai riwayat penyakit darah tinggi atau hipertensi. Hipertensi atau dikenal dengan sebutan penyakit darah tinggi adalah suatu kondisi dimana tekanan darah seseorang berada di atas batas normal. Hal tersebut dapat meningkatkan resiko kematian lebih tinggi 2,7 kali lipat jika terkena Covid-19. Karena berdasarkan data komorbid tertinggi yang menyebabkan 11,8% meninggal dunia adalah hipertensi. Kegiatan sosialisasi pengabdian masyarakat dilaksanakan di Balai Desa Jarak, dengan peserta sosialisasi sebanyak 45 orang lansia, bidan, dan ibu ibu kader. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat yaitu dengan pemeriksaan kesehatan, menyanyi mars lansia, sosialisasi mengenai penyakit hipertensi dan senam lansia. Hasil mengadakan sosialisasi pada pengabdian masyarakat ini yaitu memberikan pemahaman mengani penyakit hipertensi kepada lansia (lanjut usia) di desa jaraak yang disebabkan bebrapa faktor kebiasaan dari penyebab dan juga penyakit bawaan atau komorbid, selain itu juga memberikan cara pencegahannya. Penyakit hipertensi apabila dibiarkan, tidak segera diobati akan berdampak pada resiko tinggi yaitu kematian, sehingga angka kematian desa jarak pun ikut meningkat.
SISTEM PENGELOLAAN WISATA DAN PEMAHAMAN TERHADAP BADAN HUKUM STUDI PADA PENGURUS WISATA DI DESA JARAK WONOSALAM Kusuma Wardhani Mas’udah; Hasri Maghfirotin Nisa; Gita Laksmi Zalsabilla; Alifta Putri; Yuli Setyaningsih; Muhammad Abdussalam
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): Volume 3 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i2.5308

Abstract

Desa Jarak memiliki potensi wisata yang berlimpah jika ditinjau dari kondisi alam, budaya, dan kehidupan bermasyarakatnya. Potensi wisata yang terdapat di Desa Jarak ini adalah antara lain Grojogan Asmoro, Grojogan Lunggur Buntung, Grojogan Tretes Kembar, Watu Rantai, Bumi perkemahan Pencaringan, Wisata Religi Mbah Jimat, Wisata Batu Pelangi, Edu Wisata Sapi Perah, Dan Agrowisata buah Manggis. Sistem pengelolaaan pada tempat wisata di Desa Jarak dirasa penting untuk perkembangan tempat wisata tersebut. Selain pengelolaan wisata, perlindungan hukum terhadap tempat wisata sangatlah penting, karena kegiatan pariwisata berhubungan dengan keselamatan wisatawan, kelestarian lingkungan, dan ketertiban masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengelolaan wisata di Desa Jarak dan pemahaman terhadap badan hukum wisata dari sudut pandang pengurus wisata di Desa Jarak. Penelitian ini menggunakan penelitian metode kualitatif dengan melakukan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data yang di gunakan untuk memecahkan permasalah dalam penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara semi terstruktur dengan teknik wawancara langsung. Penelitian ini menggunakan 3 orang partisipan. Hasil dari penelitian ini adalah terdapatnya hambatan-hambatan yang dialami oleh pengurus wisata di Desa Jarak, seperti kurangnya kesadaran oleh masyarakat setempat, kurangnya infrastruktur yang memadai, dan faktor lain sebagainya. Penerapan terhadap badan hukum bagi pariwisata di desa jarak juga belum dilakukan oleh pengelolah wisata setempat karena faktor tersebut.