HERU LAKSONO
JURUSAN ANALIS KESEHATAN, POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DETERMINAN FAKTOR KEJADIAN KOMPLIKASI PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI KOTA BENGKULU TAHUN 2021 HERU LAKSONO; HENDRI HERIYANTO; RISMA APRIANI
Journal of Nursing and Public Health Vol 10 No 1 (2022)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jnph.v10i1.2368

Abstract

Latar Belakang: Komplikasi didefinisikan sebagai kondisi kronis yang memunculkan dua atau lebih penyakit, dengan salah satu penyakit tidak selalu lebih sentral daripada yang lain. Komplikasi dapat mempengaruhi kualitas hidup, kemampuan untuk bekerja, kecacatan dan kematian. Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit kronis yang dapat meningkatkan dengan cepat prevalensi komplikasi pada penderitanya, bahkan kematian penyandang diabetes melitus tidak jarang disebabkan oleh komplikasi. Prevalensi diabetes melitus yang terdiagnosis pada penduduk usia di atas 65 tahun menurut data Riskesdas tahun 2007 adalah 4,6%. Diabetes melitus pada lansia seringkali tidak disadari karena gejala-gejala diabetes seperti sering haus, sering berkemih, dan penurunan berat badan tersamarkan akibat perubahan fisik alamiah lansia yang mengalami penurunan, sehingga diabetes yang tidak terdiagnosis ini akan terus berkembang menjadi komplikasi yang dapat berakibat fatal. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan desain studi cross sectional yaitu penelitian yang melakukan pengukuran variabel dependen dan independen secara bersamaan (potong lintang) pada populasi penderita Diabetes Melitus yang terdata di Puskesmas dalam wilayah Kota Bengkulu pada tahun 2020 yang berjumlah 2.109 penderita. Hasil dan Pembahasan: Hasil analisis multivariat menunjukkan adanya hubungan antara variabel lama sakit (OR=2,770; 95% CI=1,300-5,904), diit (OR=2,770; 95% CI=1,300-5,904) dan keteraturan minum obat (OR=2,770; 95% CI=1,300-5,904) dengan kejadian komplikasi Diabetes Melitus. Kesimpulan: hasil penelitian ini menunjukan bahwa Prevalensi kejadian komplikasi DM di Kota Bengkulu tahun 2021 adalah sebesar 48 % yang mana memiliki hubungan erat dengan kebiaasaan diit, lama sakit, dan keteraturan minum obat.
FAKTOR RISIKO KEJADIAN ESRD (END STAGE RENAL DISEASE) PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI RSHD KOTA BENGKULU; CASE CONTROL STUDY HERU LAKSONO; TEDY FEBRIYANTO; LISMA NINGSIH
Journal of Nursing and Public Health Vol 11 No 1 (2023)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jnph.v11i1.4116

Abstract

Latar Belakang : ESRD didefinisikan sebagai kondisi kronis yang memunculkan dua atau lebih penyakit, dengan salah satu penyakit tidak selalu lebih sentral daripada yang lain. ESRD dapat mempengaruhi kualitas hidup, kemampuan untuk bekerja, kecacatan dan kematian. Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit kronis yang dapat meningkatkan dengan cepat prevalensi ESRD pada penderitanya, bahkan kematian penyandang diabetes melitus tidak jarang disebabkan oleh ESRD. Salah satu ESRD yang menyebabkan kematian pada penderita diabetes melitus di Indonesia adalah penyakit gagal ginjal kronik stadium lima. Sepuluh persen penduduk di dunia mengalami Penyakit Ginjal Kronis dan jutaan meninggal setiap tahun karena tidak mempunyai akses untuk pengobatan. Laporan IRR 2018 menyebutkan bahwa diabetes melitus merupakan penyakit penyerta penderita ESRD terbanyak kedua setelah hipertensi. Terjadi peningkatan ESRD ESRD-DM pada tahun 2018 yaitu Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor risiko kejadian ESRD pada penderita Diabetes melitus di RSHD Kota Bengkulu tahu 2022 Metode:Jenis penelitian yang digunakan adalah case control study. Populasi dalam penelitan ini adalah seluruh penderita DM dengan ESRD di ruangan Hemodialisa RSHD Kota Bengkulu sebagai kelompok kasus yaitu sebanyak 25 orang dan sebagai kelompok kontrol dengan jumlah sampel sebanyak 75 orang (1:3). di Poli Penyakit Dalam RSHD Kota Bengkulu Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah convenience sampling yaitu sampel merupakan penderita yang ditemukan pada saat dilaksanakan penelitian. Hasil dan Pembahasan: Hasil analisis multivariat menunjukkan adanya hubungan antara variabel lama sakit (OR=2,770; 95% CI=1,300- 5,904), diit (OR=2,770; 95% CI=1,300-5,904) dan keteraturan minum obat (OR=2,770; 95% CI=1,300-5,904) dengan kejadian ESRD pada penderita DM. Kesimpulan: hasil penelitian ini menunjukan bahwa yang memiliki hubungan erat dengan kebiaasaan diit, lama sakit, dan keteraturan minum obat.