Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBARUAN VISUAL LOGO HTII SEBAGAI UPAYA REBRANDING ORGANISASI PROFESI NON PROFIT Amalia Setyowulan; Endah Setyaningsih; Asrullah Ahmad
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 3, No 2 (2020): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v3i2.10095

Abstract

Professional organization is a forum for the scientific community in a branch or across science and technology, or a field of professional activity guaranteed by the state to develop professionalism and professional ethics in society [1]. Some of the well-known professional organizations include the Indonesian Doctors Association (IDI), the Indonesian Teachers Association (PGRI), the Indonesian Architects Association (IAI). There are also specific professional organizations, including the Indonesian Interior Design Association (HDII), the Association of Indonesian Landscape Architects (IALI), and the Indonesian Illuminating Engineering Society (HTII). HTII was founded on 7 May 1991 in Jakarta, and is the only forum in the lighting sector in Indonesia. Currently HTII members are more specific, namely the professional circles of illuminating engineering. This is evidenced by the HTII social media which only has 213 followers, for some people this figure does sound a lot, but for an organization that was founded in 1991 this figure is felt to be very small. This can then become the basis for HTII to make efforts to introduce the name, image of the organization and vision mission that has been carried for a long time, in order to expand the network both from professionals, prospective young professionals and nonprofessionals who are interested in knowledge lighting. Rebranding is necessary because HTII already has a logo and visual identity but does not have other supporting media. On the other hand, the logo from HTII is also considered to lack good clarity in legibility in a certain size scale. For this reason, in this PKM, one of the rebranding efforts is to create a new logo design for HTII. Currently, 5 new logo designs have been produced, which are ready to be defined ABSTRAK:Organisasi profesi, merupakan wadah bagi masyarakat ilmiah dalam suatu cabang atau lintas ilmu pengetahuan dan teknologi, atau suatu bidang kegiatan profesi yang dijamin oleh negara untuk mengembangkan profesionalisme dan etika profesi dalam masyarakat [1]. Beberapa organisasi profesi yang sudah banyak dikenal antara lain Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). Terdapat juga organisasi profesi yang spesifik, antara lain Himpunan Desain Interior Indonesia (HDII), Ikatatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI), dan Himpunan Teknik Iluminasi Indonesia (HTII). HTII didirikan pada 7 Mei 1991 di Jakarta, dan merupakan satu-satunya wadah di bidang pencahayaan di Indonesia. Saat ini anggota HTII lebih ke kalangan spesifik saja yaitu kalangan profesional teknik iluminasi. Hal ini dibuktikan dengan media sosial HTII yang hanya memiliki 213 followers, bagi sebagaian orang angka ini memang terdengar banyak, namun bagi organisasi yang berdiri dari tahun 1991 angka ini dirasa sangat sedikit. Hal ini kemudian bisa untuk menjadi dasar bagi HTII untuk melakukan upaya dalam mengenalkan nama, citra organisasi dan visi-misi mulia yang diusung sejak lama, agar bisa memperluas jaringan baik dari kalangan profesional, professional muda dan non profesional yang tertarik akan ilmu pencahayaan. Rebranding diperlukan karena HTII sudah mempunyai logo dan identitas visual namun belum memiliki media-media pendukung lain. Di sisi lain logo dari HTII juga dianggap kurang memiliki clarity yang baik secara keterbacaan dalam skala ukuran tertentu. Untuk itu dalam PKM ini, salah satu upaya rebranding adalah dengan membuat desain logo baru untuk HTII. Saat ini telah dihasilkan 5 desain logo baru, yang siap untuk ditetapkan.
PERANCANGAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA INFORMASI UNTUK ASOSIASI PROFESI HIMPUNAN TEKNIK ILUMINASI INDONESIA Endah Setyaningsih; Jeanny Pragantha; Amalia Setyowulan; Asrullah Ahmad
PROSIDING SERINA Vol. 1 No. 1 (2021): PROSIDING SERINA III 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (862.844 KB) | DOI: 10.24912/pserina.v1i1.17752

Abstract

A profession ideally has a professional association, which can be a space for professionals with certain scientific fields and disciplines to carry out activities in accordance with scientific disciplines and ethics. The formation of associations is carried out legally and has clear recognition from the government. Professional associations that aim to become a forum for the professional community should have several alternative information media as an extension of the organization's arm for professionals and the public. Some of the information media that are currently widely used are web pages, Instagram, and YouTube. The Indonesian Illuminating Engineering Society (HTII) is one of the professional associations whose existence has been sufficiently recognized in Indonesia. Established on 7 May 1991 in Jakarta, until now it is still very active in various activities in the field of illumination. The development of HTII is not followed by the presence of information media that can be reached by many people, one of which is the existence of a web site. HTII once had a website page, but there was no continuous improvement, so there was no website page. For this reason, the purpose of implementing this PKM is to create a website page. The existence of a website is a form of communication and information for members and for online registration of new members. This PKM implementation method is in the form of designing a website design, while the program is carried out by other PKM implementers, so that a complete HTII website is formed. The design of the HTII website page uses a design thinking approach in designing the User Interface. Later this website will then be tested heuristically to people who are experts in the field of information and technology. In this activity, a dummy design draft has been produced in the form of an interface page in the form of an offline visual template which is in the program process stage towards a prototype in the form of an interactive page. Suatu profesi idealnya memiliki asosiasi profesi, yang bisa menjadi ruang bagi kalangan professional dengan bidang keilmuan dan disiplin tertentu untuk berkegiatan sesuai dengan disiplin dan etika keilmuan.  Pembentukan asosiasi dilakukan secara legal dan pengakuan yang jelas dari pemerintah. Asosiasi profesi yang bertujuan untuk menjadi wadah bagi masyarakat profesional sebaiknya memiliki beberapa alternatif media informasi sebagai perpanjangan tangan organisasi bagi profesional dan masyarakat umum. Beberapa media informasi yang saat ini banyak dipakai berupa website, instagram, dan youtube. Himpunan Teknik Iluminasi Indonesia (HTII) merupakan salah satu asosiasi profesi yang keberadaannya telah cukup diakui di Indonesia. Berdiri pada 7 mei 1991 di Jakarta, hingga saat ini masih sangat aktif dalam berbagai kegiatan di bidang iluminasi. Perkembangan HTII kurang diikuti dengan kehadiran media informasi yang bisa dijangkau banyak orang, salah satunya adanya website. HTII pernah memiliki website, tapi kurang dilakukan perbaikan berkelanjutan, sehingga menjadi tidak ada websitenya. Untuk itu sebagai tujuan pelaksanaan PKM ini dilakukan pembuatan website. Adanya website adalah sebagai bentuk komunikasi dan informasi bagi para anggota dan untuk pendaftaran anggota baru secara online. Metode pelaksanaan PKM ini berupa merancang desain website, sementara untuk programnya dilakukan oleh pelaksana PKM lainnya, sehingga terbentuk secara lengkap website HTII. Perancangan halaman website HTII menggunakan pendekatan desain thinking dalam merancang User Interface. Nantinya website ini kemudian akan diuji secara heuristic kepada orang-orang yang ahli di bidang informasi dan teknologi. Dalam kegiatan ini telah dihasilkan draft dummy desain yang berupa halaman antarmuka berupa visual template offline yang sedang dalam tahap proses program menuju prototipe berbentuk halaman interaktif.