Muh. Ramli Ahmad
Departemen Ilmu Anestesi, Perawatan Intensif dan Manajemen Nyeri FK Unhas/ RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar-Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbandingan antara Pregabalin 50 mg dengan 75 mg terhadap Derajat Nyeri dan Rescue Analgesia Pascabedah Seksio Sesarea Muh. Wirawan Harahap; Syafruddin Gaus; Muh. Ramli Ahmad; Alamsyah Husein; Nur Surya Wirawan
Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia Vol 5 No 2 (2022): Juli
Publisher : Indonesian Society of Obstetric Anesthesia and Critical Care (INA-SOACC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47507/obstetri.v5i2.96

Abstract

Latar Belakang: Nyeri pascabedah yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan konsekuensi fisiologis dan psikologis pada wanita yang menjalani seksio sesarea (SC). Pregabalin menjadi pilihan preventif analgesia untuk mengurangi nyeri neuropatik, inflamasi, iritasi jaringan, dan nyeri pascabedah SC.Tujuan: membandingkan efek pemberian pregabalin 50 mg dengan 75 mg kombinasi parasetamol 1 g terhadap skor numerical rating scale (NRS) dan rescue analgesia SC. Subjek dan Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan uji klinis acak tersamar ganda. Sampel terdiri atas 2 kelompok yakni P1 (kelompok yang mendapatkan pregabalin 50 mg/oral dan parasetamol 1 g intravena 1 jam prabedah) dan P2 (kelompok yang mendapatkan pregabalin 75 mg/oral dan parasetamol 1 g intravena 1 jam prabedah) dengan jumlah sampel masing-masing 15 orang. Data dianalisis menggunakan uji statistik Mann Whitney dengan tingkat kemaknaan α=0,05. Hasil: NRS diam dan gerak pada jam ke 2, 4, 6 dan 12 pascabedah SC pada kelompok P2 lebih rendah dibandingkan kelompok P1 dengan nilai p<0,05. Kelompok P1 lebih banyak mendapatkan rescue analgesia dibandingkan kelompok P2 dengan nilai p<0,05.Simpulan: Skor NRS diam, gerak, dan rescue analgesia pada kelompok pregabalin 75 mg kombinasi parasetamol 1 g lebih rendah dibandingkan kelompok pregabalin 50 mg kombinasi parasetamol 1 g pascabedah SC.
Perbandingan antara Dexametason dan Metamizol Intravena terhadap Kadar Neutrofil Pasca Seksio Sesarea Muh. Wirawan Harahap; Muh. Ramli Ahmad
Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia Vol 5 No 3 (2022): November
Publisher : Indonesian Society of Obstetric Anesthesia and Critical Care (INA-SOACC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47507/obstetri.v5i3.108

Abstract

Latar Belakang: Nyeri pasca seksio sesarea merupakan permasalahan sangat penting yang dihadapi pada pasien pascabedah. Proses inflamasi memicu datangnya sel-sel lekosit seperti neutrofil sehingga proses inflamasi yang terjadi bertambah hebat. Procedure spesific postoperative pain management (PROSPECT) tahun 2020 merekomendasikan pemberian dexametason pada seksio sesarea sebagai analgetik, antiinflamasi dan mencegah PONV pascabedah.Tujuan: membandingkan efek pemberian dexametason dan metamizol terhadap kadar neutrofil pasca seksio sesarea. Subjek dan Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan uji klinis acak tersamar ganda. Sampel terdiri atas 2 kelompok yakni K1 (kelompok yang mendapatkan dexametason 8 mg intravena 1 jam prabedah) dan K2 (kelompok yang mendapatkan metamizol 1 g intravena 1 jam prabedah) dengan jumlah sampel masing-masing 16 orang. Data dianalisis menggunakan uji statistik paired t-test dan independent t-test dengan tingkat kemaknaan α=0,05. Hasil: Terdapat perbedaan bermakna kadar neutrofil antara kelompok dexametason dengan kelompok metamizol pascabedah seksio sesarea dengan nilai p<0,05. Kadar neutrofil pada kelompok metamizol lebih tinggi dibandingkan kelompok dexametason.Simpulan: Peningkatan kadar neutrofil lebih rendah pada pemberian dexametason dibandingkan metamizol pasca seksio sesarea.