Millia Anggraini
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Perintis Indonesia

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

HUBUNGAN DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL PADA REMAJA DI SMK KOSGORO 2 PAYAKUMBUH TAHUN 2021 Falerisiska Yunere; Millia Anggraini; Cici Yuliana Vitri
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 2 No. 4 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v2i4.3175

Abstract

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar setiap manusia, World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa kesehatan adalah suatu keadaan dimana sejahtera fisik, mental dan sosial dalam keadaan sehat dan bebas dari penyakit apapun. Di Indonesia, remaja yang mengalami gangguan mental emosional semakin meningkat setiap tahunnya karena beberapa faktor salah satunya adalah dukungan teman sebaya dan lingkungan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan teman sebaya dan lingkungan sekolah dengan gangguan jiwa dan emosi pada remaja di SMK Kosgoro 2 Payakumbuh tahun 2021. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan uji statistik cross sectional dan chi-square. Instrumen menggunakan kuesioner. Sampel penelitian ini sebanyak 76 responden dengan kategori remaja dengan menggunakan teknik multistage sampling. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara dukungan teman sebaya dengan gangguan mental emosional pada remaja di SMK Kosgoro 2 Payakumbuh dengan (p<α) p value 0,048 dan tidak ada hubungan antara lingkungan sekolah dengan gangguan mental emosional pada remaja dengan hasil (p>) nilai p 0,276. Dapat disimpulkan bahwa dukungan teman sebaya memiliki hubungan yang signifikan dengan gangguan mental emosional dan lingkungan sekolah tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan gangguan mental emosional. Saran dari penelitian ini diharapkan pihak sekolah memperhatikan hubungan peer support dalam pergaulan siswa karena hal ini sangat mempengaruhi terjadinya gangguan mental emosional pada remaja. Kata Kunci : Dukungan Teman Sebaya, Lingkungan Sekolah, Remaja, Gangguan Mental Emosional
HUBUNGAN DERAJAT HIPERTENSI DENGAN KEPATUHAN DALAM PENGOBATAN PADA PROGRAM INDONESIA SEHAT PENDEKATAN KELUARGA (PISPK) MILLIA ANGGRAINI; Wira Meiriza; Kalpana Kartika
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 2 No. 4 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v2i4.3228

Abstract

ABSTRAK Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang banyak terjadi dan mempunyai tingkat mortalitas yang tinggi dan setiap tahunnya terus meningkat. Penyebab salah satunya yaitu kepatuhan pada pasien hipertensi yang kurang terhadap penyakitnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan derajat hipertensi dengan kepatuhan dalam pengobatan pada Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga (PISPK). Metode penelitian yang digunakan adalah Studi Dokumentasi yaitu salah satu pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau orang lain. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Bonjo Laweh. Hasil penelitian menunjukkan derajat hipertensi normal yaitu 19 orang (20,9%), yang mengalami Prehipertensi sebanyak 53 orang (58,2%), mengalami hipertensi Stadium 1 sebanyak 16 orang (17,6%), Stadium 2 sebanyak 3 orang (3,3%) dan dari kepatuhan pengobatan terlihat lebih dari separoh (83,5%)tidak teratur dalam pengobatannya. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara derajat hipertensi dengan kepatuhan klien dalam pengobatan pada Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga (PISPK) dengan p value = 0,074. Diharapkan kepada petugas kesehatan dalam melakukan kunjungan rumah untuk memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat khususnya tentang hipertensi. Kata Kunci :Derajat Hipertensi,Kepatuhan Berobat, Program PISPK ABSTRACT Hypertension or high blood pressure is one of the most common non-communicable diseases and has a high mortality rate which continues to increase every year. One of the causes is compliance in hypertensive patients who are less aware of their disease. The purpose of this study was to examine the relationship between the degree of hypertension and adherence to treatment in the Healthy Indonesia Family Approach Program (PISPK). The research method used in this research is the Documentation Study, which is one of the qualitative data collections by viewing or analyzing documents made by the subject himself or someone else about the subject and this research was conducted in the working area of ​​the BonjoLaweh Health Center. The results of this study indicate that the frequency of normal hypertension is 19 people (20.9%) of respondents and 53 people who have prehypertension (58.2%), 16 people (17.6%) with Stdium 1 hypertension, Stage 2 hypertension 3 people (3.3%) and it was found that the frequency of medication adherence was seen more than half (83.5%) irregular in treatment. it can be concluded that there is no significant relationship between the degree of hypertension and the client's adherence to treatment in the Healthy Indonesia Family Approach Program (PISPK) with p value = 0.074. It is hoped that health workers will make home visits to provide health education to the community, especially about hypertension. Keywords: Degree of Hypertension, Medication Compliance, PISPK Program
FAKTOR DUKUNGAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PASIEN PASCA STROKE DALAM KUNJUNGAN ULANG Millia Anggraini; Yaslina
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 3 No. 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v3i2.4690

Abstract

Stroke merupakan masalah kesehatan utama bagi masyarakat modern. Saat ini stroke semakin menjadi masalah serius yang dihadapi hampir di seluruh dunia, faktor-faktor yang dapat menyebabkan stroke dibagi menjadi faktor risiko yang tidak dapat diubah atau tidak dapat diubah seperti usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, ras, dan faktor risiko yang dapat dimodifikasi. atau dapat dimodifikasi seperti hipertensi, obesitas, merokok, diabetes melitus, dan aktivitas fisik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor prilaku dan jenis kelamin yang berhubungan dengan perilaku pasien pasca stroke saat berkunjung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik cross sectional study, penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Mandiangin. Sampel dalam penelitian ini adalah 109. Hasil penelitian ini menunjukkan lebih dari separuh responden memiliki dukungan baik 60 (55%), berjenis kelamin laki-laki 61 ( 56%). Hubungan dukungan keluarga dengan prilaku pasien pasca stroke dengan p value = 0,001 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara Dukungan Keluarga dengan Perilaku Pasien Pasca Stroke di Puskesmas Mandiangin dan Hubungan antara jenis kelamin dengan perilaku pasien pasca stroke dengan p value = 0,020 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara Jenis Kelamin dengan Perilaku Pasien Pasca Stroke. Saran diharapkan kepada pihak puskesmas untuk selalu memberikan edukasi tentang faktor risiko stroke kepada keluarga pasien dan kepada pasien saat melakukan kunjungan ulang.  
HUBUNGAN KEDISIPLINAN DAN PENGARUH TEMAN SEBAYA DENGAN KENAKALAN REMAJA PADA REMAJA DI SMPS-PSM KOTA BUKITTINGGI Falerisiska Yunere; Millia Anggraini; Mayang Hartia Ningrum
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 3 No. 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v3i2.4693

Abstract

Adolescent Behavior Deviation can also be referred to as juvenile delinquency, is an act that violates norms, rules or laws in society that is carried out at the age of adolescence or the transition during childhood and adulthood. Data from the National Commission for Child Protection released the number of cases of brawl between students in 2011 as many as 341 cases and 95 fatalities. According to data from the Principal through BK Teachers at SMPS-PSM Kota Bukittinggi the number of SMPS-PSM students is 51 students, of the many students on average every month they enter the BK room as many as 4-8 students and 5 out of 10 students are late to school, There are some students who do not make homework until leaving school before returning home. The aim of the study is to determine the relationship between discipline and peer influence with juvenile delinquency in students at SMP-PSM Kota Bukittinggi in 2020. The method used is descriptive analytic with cross sectional design with tools measure the questionnaire. The sampling technique used was total sampling with a sample of 51 people in the study, then processed using the chi-square-test. The results showed that univariate students were not disciplined (45.1%), students with peer influence were (70.6%) and most of the students committed juvenile delinquency (78.4%) and the bivariate results found that there was a relationship between discipline. with juvenile delinquency obtained p value = 0.00 (p <0.05), and there is a relationship between peer influence and juvenile delinquency obtained p value = 0.001 (p <0.005). The conclusion of this study is that there is a relationship between discipline and peer influence with juvenile delinquency in SMP-PSM Kota Bukittinggi in 2020. It is hoped that schools will improve student discipline to reduce juvenile delinquency. For further researchers, it can examine the relationship between self-motivation and juvenile delinquency. Keywords: Discipline, Juvenile Delinquency, Peers
PERILAKU KONSUMSI MAKANAN DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA ANAK USIA SEKOLAH Millia Anggraini; Yaslina Yaslina; Nordila Nordila
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 2 No 2 (2015): DESEMBER 2015 : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis's Health Journal)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Obesitas adalah suatu kondisi yang terjadi ketika kuantitas jaringan lemak tubuh tidak sesuai dibandingkan dengan berat total dimana lebih besar daripada normal. Perilaku konsumsi makan adalah bentuk aplikasi kebiasaan makanyang dipengaruhi oleh dua factor yaitu, tentang pandangan terhadap makanan dan pengetahuan .Studi ini bertujuan adalah untuk menentukan hubungan perilaku konsumsi makanan dengan kejadian obesitaspada anak usia sekolah. Studi ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan cara pengumpulan menggunakan kuesioner dan pengukuran berat badan.Teknik pengambilan sampel dilakukan stratified random sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa yang di SD 16 Koto Panjang Payobasung dengan sampel 58 responden dan data diolah dengan menggunakan rumus chi square. Hasil penelitian didapatkan 58 responden mengalami obesitas yaitu (50%), responden yang perilaku konsumsi makanan yang tidak baik ( 48.3 % ) dan hasil uji stasistik didapatkan di peroleh nilai p=0,004 ,Nilai OR (Odds Ratio) = 5,833. Dari penelitian ini disimpulkan ada hubungan bermakna antara perilaku konsumsi makanan dengan kejadian obesitas pada anak usia sekolah. Diharapkan kepada Bapak/Ibuk guru untuk memberikan penerapan kepada siswa tentang pola makan yang sehat pada anak sekolah.
PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN KEPADA MASYARAKAT DAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN GANGGUAN JIWA Millia Anggraini; Faleri Siska Yunere; Aldo Yuliano
COVIT (Community Service of Health) Vol. 2 No. 1 (2022): MARET 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mental health is a state of mental well-being that allows a harmonious and productive life, as an integral part of a person's quality of life by paying attention to aspects of human life. The prevalence of mental disorders worldwide according to WHO (World Health Organization) data in 2019, there are 264 million people experiencing depression, 45 million people suffering from bipolar disorder, 50 million people experiencing dementia, and 20 million people experiencing schizophrenia. This condition needs serious attention from all levels of cross-sectoral government both at the Central and Regional levels, as well as attention from the entire community, especially families. The lack of understanding of the community and families about how to treat patients with mental disorders and the stigma of society on mental patients will have a non-optimal impact on the recovery of family members who suffer from mental disorders. Where the field survey data found a statement that 85% of the people of Puhun Pintu Kabun Bukittinggi City lacked knowledge about people with mental disorders, community stigma in patients with mental disorders and how to treat patients with mental disorders at home. Health education and support from the community and family are very much needed by patients with mental disorders. The results of this community service show that there is an increase in community and family knowledge about mental disorders after being given education about knowledge of mental disorders in the community Keywords: Health Education, Mental Disorder
PERILAKU KONSUMSI MAKANAN DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA ANAK USIA SEKOLAH Millia Anggraini; Yaslina Yaslina; Nordila Nordila
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 2 No 2 (2015): DESEMBER 2015 : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis's Health Journal)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.724 KB)

Abstract

Obesitas adalah suatu kondisi yang terjadi ketika kuantitas jaringan lemak tubuh tidak sesuai dibandingkan dengan berat total dimana lebih besar daripada normal. Perilaku konsumsi makan adalah bentuk aplikasi kebiasaan makanyang dipengaruhi oleh dua factor yaitu, tentang pandangan terhadap makanan dan pengetahuan .Studi ini bertujuan adalah untuk menentukan hubungan perilaku konsumsi makanan dengan kejadian obesitaspada anak usia sekolah. Studi ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan cara pengumpulan menggunakan kuesioner dan pengukuran berat badan.Teknik pengambilan sampel dilakukan stratified random sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa yang di SD 16 Koto Panjang Payobasung dengan sampel 58 responden dan data diolah dengan menggunakan rumus chi square. Hasil penelitian didapatkan 58 responden mengalami obesitas yaitu (50%), responden yang perilaku konsumsi makanan yang tidak baik ( 48.3 % ) dan hasil uji stasistik didapatkan di peroleh nilai p=0,004 ,Nilai OR (Odds Ratio) = 5,833. Dari penelitian ini disimpulkan ada hubungan bermakna antara perilaku konsumsi makanan dengan kejadian obesitas pada anak usia sekolah. Diharapkan kepada Bapak/Ibuk guru untuk memberikan penerapan kepada siswa tentang pola makan yang sehat pada anak sekolah.
HUBUNGAN LAMA PERAWATAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN BEBAN KELUARGA KLIEN PASCA STROKE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDIANGIN Millia Anggraini; Yaslina Yaslina
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i2.15361

Abstract

Stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular yang mengancam terhadap kesehatan yang terjadi karena pembuluh darah yang membawa darah dan oksigen ke otak mengalami penyumbatan dan rupture, kelainan fungsi otak yang timbul mendadak yang di sebabkan karena terjadinya gangguan peredaran darah otak dan biasa terjadi pada siapa saja dan kapan saja, yang sering terjadi pada penderita stroke yaitu kelemahan tangan dan kaki. Pemulihan setelah stroke merupakan sesuatu proses panjang yang berlangsung selama beberapa tahun, sebagian besar pemulihan dapat terjadi selama dua sampai tiga tahun pertama. Penelitian ini Bertujuan untuk mengetahui bagaimana Hubungan lama perawatan dan dukungan dengan beban keluarga klien pasca stroke di wilayah kerja puskesmas mandiangin Bukittinggi Tahun 2022. Metode penelitian ini menggunakan desain deskriptif analisis dengan pendekatan cross sectional dan instrument yang digunakan adalah kuesioner. Sampel penelitian ini berjumlah 52 orang dengan menggunakan teknik Condecutive Sampling. Hasil uji statistik didapatkan p value 0,026 yang artinya ada hubungan antara lama perawatan dengan beban keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Mandiangin Bukittinggi dan didapatkan p value 0,781 yang artinya tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan beban keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Mandiangin Bukittinggi. Disarankan kepada pihak puskesmas mandiangin Bukittinggi untuk selalu memberikan edukasi bagi anggota keluarga yang mempunyai keluarag yang mengalami stroke bahwa dukungan keluarga itu sangat penting dalam masa penyembuhan pasca stroke.