Penelitian ini mengkaji bagaimana meningkatkan “perilaku ekstra peran” yang diistilahkan Organizational Citizenship Behavior atau disingkat dengan OCB melalui proses pemberdayaan SDM, juga mengkaji faktor yang menghambat dalam peningkatan OCB. Lokus penelitian dilakukan dibeberapa perusahan distributor farmasi di Bandung. Metode dalam penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif eksploratif, dimana data sekunder dan primer dikumpulkan melalui kegiatan observasi, wawancara serta studi dokumen yang melibatkan sejumlah informan secara purposif (snowball). Hasil penelitian menunjukkan bahwa organisasi sedang mengalami peningkatan talenta SDMnya melalui pemberdayaan SDM, namun masih perlu dioptimalkan dimana proses pemberdayaan SDM yang sudah dilaksanakan secara baik yaitu dimensi keinginan (desire), dimensi kepercayaan (trust), dimensi kepercayaan diri (confident) dan dimensi komunikasi (communication). Sebaliknya yang perlu ditingkatkan adalah dimensi kredibilitas (creability) dan dimensi tanggungjawab (accountability). Dari kajian 5 dimensi OCB karyawan menunjukan bahwa karyawan memiliki perilaku OCB yang cukup besar khususnya pada dimensi perilaku membantu (Alturism), perilaku rasa bangga (sportsmanship) dan perilaku sopan santun (courtesy), namun masih memerlukan upaya perbaikan adalah pada dimensi perilaku patuh (civic virtue) dan perilaku ekstra(Conscientiousnes). Dalam penelitian ini terkonfirmasi bahwa strategi pemberdayaan SDM akan berdampak pada peningkatan OCB dan peningkatan OCB akan berdampak pada pencapaian nilai karyawan yang merupakan cerminan dari pencapaian nilai perusahaan. Tentunya dengan mereduksi faktor penghambat dalam peningkatan OCB karyawan.