Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

JARAK GENETIK SAPI PASUNDAN MELALUI PENDEKATAN KRANIOMETRI ANTAR WILAYAH PANGANDARAN, TASIKMALAYA DAN GARUT JAWA BARAT Johar Arifin; Sulasmi .
Jurnal Ternak : Jurnal Ilmiah Fakultas Peternakan Universitas Islam Lamongan Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Ternak
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (760.484 KB) | DOI: 10.30736/jy.v10i1.36

Abstract

Sumber daya genetik sapi Pasundan di wilayah pesisir selatan Jawa Barat mengalami penurunan populasi. Salah satu dampak dari penurunan populasi ternak adalah degradasi kualitas dan kemurnian ternak. Penelitian tentang jarak genetik populasi sapi pasundan antar wilayah Pangandaran, Tasikmalaya dan Garut, Jawa Barat bertujuan mengetahui deskripsi dan hubungan kekerabatan populasi sapi Pasundan di wilayah pesisir selatan Jawa Barat dengan menggunakan pendekatan kraniometri. Penelitian dilaksanakan pada September sampai Desember 2018. Analisis data menggunakan analisis deskripstif dan analisis kluster melalui software SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan ukuran-ukuran kranium antar populasi tidak memiliki perbedaan yang nyata (P>0.05). Jarak genetik antar populasi pada wilayah Pangandaran, Tasikmalaya dan Garut Jawa Barat berdasarkan jarak Euclidean menggunakan Cluster Analysis menunjukkan hubungan kekerabatan antar populasi yang masih tinggi. Penurunan populasi antar wilayah basis populasi sapi pasundan di wilayah pesisir selatan Jawa Barat belum menunjukkan adanya degradasi genetik. Namun perlu adanya antisipasi dalam meningkatkan ukuran populasi efektif melalui aplikasi teknologi bioreproduksi seperti super ovulasi dan inseminasi buatan menggunakan sperma pejantan sapi pasundan yang telah diproduksi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Pengaruh penambahan jenis tepung daun leguminosa yang berbeda terhadap konsumsi, pertambahan bobot badan dan konversi ransum ayam broiler Sulasmi Sulasmi; Yusri Sapsuha; Emy Saelan
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 6, No 1 (2013)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.6.1.10-16

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan beberapa tepung daun leguminosa diantaranya kelor (Moringa oleifera), lamtoro (Leuchaena leucocephala), dan gamal (Gliricidia sepium) terhadap konsumsi, pertambahan bobot badan dan konversi ransum ayam broiler. Ayam yang digunakan adalah Day Old Chick (DOC) tipe pedaging sebanyak 80 ekor strain CP 707. Penelitian menggunakan metode experimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat 4 jenis perlakuan ransum (R0 = ransum kontrol, R1 = ransum + 5% tepung daun lamtoro, R2 = ransum + 5% tepung daun kelor dan R3 = ransum + 5% tepung daun gamal) dengan 4 ulangan. Apabila terdapat perbedaan pengaruh diantara perlakuan maka dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Ransum dan air minum diberikan secara ad libitum. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah konsumsi, pertambahan bobot badan dan konversi ransum ayam broiler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 5% tepung daun kelor (R2) dalam ransum memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertambahan bobot badan dan konversi ransum ayam broiler dibandingkan penambahan 5% tepung daun lamtoro (R1) dan gamal (R3). Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh penambahan tepung daun kelor (Moringa oleifera) terhadap konsumsi dengan penambahan lebih dari 5% dalam ransum ayam broiler.
PELATIHAN PEMBUATAN RANSUM AYAM KAMPUNG MENGGUNAKAN AMPAS TAHU DI KELURAHAN SASA TERNATE Sulasmi; Virlawanti L Baguna
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 5: Oktober 2021
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The maintenance of kampong chickens is still traditional and the lack of understanding of feed management makes chicken productivity less than optimal. Therefore, it is necessary to educate the public about the use of cheap and easily available feed ingredients to support livestock productivity. There are several activities in this Kubermas PKM including socialization and training on making ration chicken rations to the community in Sasa Village which also involves all Kubermas participants. PKM activities are carried out from August to September 2021. The stages of PKM implementation are survey, socialization, training and evaluation. The results showed that there was an increase in knowledge and skills after the PKM Kubermas activity was held in the form of socialization and training on the use of tofu dregs as fodder for kampong chickens in Sasa Village. It is hoped that the people in Sasa Village can understand and practice the material about making rations by utilizing tofu dregs.
PELATIHAN FERMENTASI DEDAK PADI MENGGUNAKAN EM4 UNTUK PAKAN AYAM KAMPUNG Emy Saelan; Sri Utami; Sulasmi
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2: Juli 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rice bran is one of the feed ingredients that is cheap, easy to obtain and its availability does not compete with human needs. The nutritional content of bran is good enough to be used as animal feed, especially native chickens, but rice bran has a very high crude fiber content. The purpose of the Rice Bran Fermentation Training Using EM4 for Village Chicken Feed is to help farmers to provide cheap and quality feed ingredients with simple innovations through fermentation technology, improve livestock skills for processing feed ingredients, so as to reduce the dependence of farmers on commercial feed. The output to be achieved in this service activity is that farmers can make their own feed by means of fermentation for poultry, especially native chickens. The results obtained in this service show that livestock groups can provide fermented feed for poultry, especially free-range chickens, farmers are not dependent on commercial feed and increased production, especially meat and eggs, is increasing, so that farmers’ incomes become optimal.
Pengaruh penambahan jenis tepung daun leguminosa yang berbeda terhadap konsumsi, pertambahan bobot badan dan konversi ransum ayam broiler Sulasmi Sulasmi; Yusri Sapsuha; Emy Saelan
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 6, No 1 (2013)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing LLC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.6.1.10-16

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan beberapa tepung daun leguminosa diantaranya kelor (Moringa oleifera), lamtoro (Leuchaena leucocephala), dan gamal (Gliricidia sepium) terhadap konsumsi, pertambahan bobot badan dan konversi ransum ayam broiler. Ayam yang digunakan adalah Day Old Chick (DOC) tipe pedaging sebanyak 80 ekor strain CP 707. Penelitian menggunakan metode experimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat 4 jenis perlakuan ransum (R0 = ransum kontrol, R1 = ransum + 5% tepung daun lamtoro, R2 = ransum + 5% tepung daun kelor dan R3 = ransum + 5% tepung daun gamal) dengan 4 ulangan. Apabila terdapat perbedaan pengaruh diantara perlakuan maka dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Ransum dan air minum diberikan secara ad libitum. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah konsumsi, pertambahan bobot badan dan konversi ransum ayam broiler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 5% tepung daun kelor (R2) dalam ransum memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertambahan bobot badan dan konversi ransum ayam broiler dibandingkan penambahan 5% tepung daun lamtoro (R1) dan gamal (R3). Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh penambahan tepung daun kelor (Moringa oleifera) terhadap konsumsi dengan penambahan lebih dari 5% dalam ransum ayam broiler.
Performa Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB) dengan penambahan dedak fermentasi dalam ransum Emy Saelan; Sulasmi; Sri Utami; Muhammad Ade Salim
Agrivet : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian dan Peternakan (Journal of Agricultural Sciences and Veteriner) Vol. 11 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/agrivet.v11i1.5224

Abstract

Kampung Unggul Balitnak (KUB) is a native chicken crossed for six generations. Rice bran is an energy source of feed, but rice bran has high crude fiber. The research was conducted in the poultry production cage of Sasa Village, South Ternate City. This study aimed to determine the percentage of fermented rice bran of performance of KUB Village chicken for meat production. The study used a Completely Randomized Design (CRD) consisting of five treatments and four replications. Data obtained were analyzed with Analysis of Variance (ANOVA) one way and further tests with Duncan Multiple Range Test (DMRT). The results showed that the ration consumption for all treatments (R0, R1, R2, R3, and R4) was not significantly different (p>0.05). The body weight gain, feed conversion, and carcass weight were not significantly different (p>0,05) between R0, R1, R2, and R3 treatments. However, the R4 treatment showed significant differences (p<0.05) from the other treatments. In conclusion, presenting a ration containing up to 30% fermented rice bran provides optimal results for the growth of KUB chicken to produce meat.