Nurul Dwi Soraya
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Insan Pembangunan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pembentukan karakter anak di usia dini melalui televisi dalam menonton Film kartun Rara dan Nusa pada episode “Jangan Tidur Setelah Subuh” Tyas Nur Aulia; Resa Zubaidah; Nurul Dwi Soraya; Maisar; Arli Marlina; Muhammad Saiful; Masduki Asbari; Dewiana Novitasari; Agus Purwanto
Journal of Community Service and Engagement Vol. 2 No. 6 (2022): June 2022
Publisher : CV. AGUSPATI RESEARCH INSTITUTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9999/jocosae.v2i6.60

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk membekali pengetahuan pada pasangan dan calon pasangan suami istri muda dari kalangan mahasiswa/mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di Tangerang. Secara specific tujuan lainnya adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari menonton Rara dan Nussa episode “Jangan Tidur Setelah Subuh” terhadap pembentukan karakter anak. Karena sejatinya, pendidikan yang terkait dengan kebutuhan pasutri belum diajarkan langsung di kampus perguruan tinggi umum. Padahal sangat penting bagi upaya melahirkan generasi unggul Indonesia masa depan. Metode penyampaian materi pada kegiatan ini adalah melalui Zoom Meeting dengan penyampaian ceramah dan diskusi. Sumber data menggunakan sumber sekunder yaitu video kartun Rara dan Nusa berfokus pada episode “Jangan Tidur Setelah Subuh” dan artikel atau sumber literatur terdahulu. Simpulan dari kegiatan ini bahwa dalam animasi kartun Rarra dan Nussa dalam episode “Jangan Tidur Setelah Subuh” mengandung banyak sekali nilai yang dapat diambil dan baik untuk pembentukan karakter anak usia dini. Nilai yang terkandung dalam episode tersebut antara lain nilai kedisiplinan, nilai semangat berkompetisi, nilai kreativitas, nilai kasih sayang, nilai religiusitas dan nilai kebersamaan dan tolong menolong. Kemudian pembentukan karakter melalui televisi dengan menonton film kartun dikatakan berpengaruh hanya saja pengaruhnya tidak langsung. Artinya bahwa harus ada perantara agar pendidikan karakter dapat maksimal.