Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

WEB SERIES BEAUTY BESTIE SEBAGAI KAMPANYE DIGITAL BRAND EMINA COSMETIC Elizabeth Dicy; Christina Tandaju
Jurnal Digital Media dan Relationship Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Digital Media & Relationship
Publisher : LPPM Universitas ARS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The high internet penetration in Indonesia makes social media widely used by companies as an option to launch digital campaign activities. In order to launch a new series of products and increase awareness of the Emina Brigth Stuff Series, Emina Cosmetics launched a campaign activity entitled Beauty Bestie through Web Series shows that can be watched on Youtube. This study aims to find out how Web Series and You tube are used as campaign channels by Emina Cosmetic to campaign for the message of friends for the skin of teenagers in the midst of skincare awareness issues form an early age. This study uses a descriptive qualitative approach with a post positivistic paradigm, and uses the theory of Public Relations. The results found in this study are the Public Relations Campaign activities implemented by Emina Cosmetic using a persuasion strategy that is packaged in the form of a Web Series story that is broadcast on Youtube. This selesction of digital campaign channels is based on nine aspects of campaign channel selection and has succeeded in achieving communication goals and increasing brand awareness.
ANALISIS WACANA KRITIS KESETARAAN GENDER PADA WOMEN’S MARCH JKT 2019 PADA AKUN INSTAGRAM @WOMENSMARCHJKT Christina Tandaju
SEMIOTIKA: Jurnal Komunikasi Vol 16, No 2 (2022): SEMIOTIKA: Jurnal Komunikasi
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30813/s:jk.v16i2.3785

Abstract

Budaya patriarki yang masih terasa kental di Indonesia menjadi salah satu akar dari maraknya masalah ketidakadilan berbasis gender. Diskriminasi, kekerasan, serta stereotype adalah beberapa contoh nyata kerugian yang harus dialami perempuan akibat budaya ini. Namun, lahirnya gerakan Women’s March pertama kali di Amerika pada tahun 2017, seolah memberikan wanita wadah aspirasi untuk menyuarakan kegelisahan nya terhadap banyaknya penindasan yang mereka rasakan. Lalu Women’s March pertama kali lahir di Indonesia pada Maret 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan model deskriptif serta menggunakan teori Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough. Fairclough membagi analisis wacana menjadi tiga dimensi, yaitu analisis teks, analisis praktik kewacanaan dan analisis praktik sosial budaya. Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui teks, praktik wacana dan praktik sosial budaya mengenai kesetaraan gender diwacanakan pada akun Instagram Women’s March Indonesia 2019. Hasil dari peneltian yang dilakukan menunjukkan bahwa dalam memproduksi teksnya, Women’s March Indonesia bekerjasama dengan organisasi dan kelompok yang berkaitan dengan isu perempuan dan kelompok lainnya. Dari segi praktik wacana, caption dalam unggahan-unggahan tersebut dibentuk karena mendasar pada realitas yang ada, bahwa saat ini, diskiminasi berbasis gender memang terjadi di Indonesia.