Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP OBAT DI INSTALASI FARMASI RAWAT JALAN RSUD KARAWANG: ANALISYS OF WAITING TIME FOR PHARMACY SERVICE AT RSUD KARAWANG OUT PATIENT PHARMACY INSTALLATION Tomi; Nur Rahmi Hidayati; Farhan Firmansyah Bachtiar
Medimuh : Jurnal Kesehatan Muhammadiyah Vol 1 No 2 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.029 KB)

Abstract

Instalasi Farmasi adalah salah satu unit di rumah sakit yang memberikan pelayanan produkdan jasa dalam bentuk pelayanan resep. Pelayanan resep sebagai garis depan pelayananfarmasi kepada pasien harus dikelola dengan baik. Hasil penelitian dari 319 resep yangdidapatkan menunjukan bahwa rata-rata waktu tunggu untuk pengerjaan resep non racikanpasien rawat jalan adalah sebesar 58,17 menit dan resep racikan adalah sebesar 102,84menit. Hal tersebut belum sesuai dengan standar pelayanan minimal yang dipersyaratkanoleh Menkes RI No. 129 tahun 2008 tentang pelayanan resep baik obat jadi maupun obatracikan yaitu lama waktu tunggu obat racikan maksimal 60 menit dan obat non racikan atauobat jadi maksimal 30 menit. Untuk tahap pelayanan resep yang memiliki waktu prosespaling lama ada pada bagian penyiapan obat, baik pada resep racikan dan resep non racikandengan rata-rata waktu proses 77,90 menit untuk racikan dan 40,79 menit untuk non racikan.Kata kunci: Waktu Tunggu, Pelayanan Resep, Rumah Sakit.
ANALISIS WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP OBAT DI INSTALASI FARMASI RAWAT JALAN RSUD KARAWANG: ANALISYS OF WAITING TIME FOR PHARMACY SERVICE AT RSUD KARAWANG OUT PATIENT PHARMACY INSTALLATION Tomi; Nur Rahmi Hidayati; Farhan Firmansyah Bachtiar
Medimuh : Jurnal Kesehatan Muhammadiyah Vol 1 No 2 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Instalasi Farmasi adalah salah satu unit di rumah sakit yang memberikan pelayanan produkdan jasa dalam bentuk pelayanan resep. Pelayanan resep sebagai garis depan pelayananfarmasi kepada pasien harus dikelola dengan baik. Hasil penelitian dari 319 resep yangdidapatkan menunjukan bahwa rata-rata waktu tunggu untuk pengerjaan resep non racikanpasien rawat jalan adalah sebesar 58,17 menit dan resep racikan adalah sebesar 102,84menit. Hal tersebut belum sesuai dengan standar pelayanan minimal yang dipersyaratkanoleh Menkes RI No. 129 tahun 2008 tentang pelayanan resep baik obat jadi maupun obatracikan yaitu lama waktu tunggu obat racikan maksimal 60 menit dan obat non racikan atauobat jadi maksimal 30 menit. Untuk tahap pelayanan resep yang memiliki waktu prosespaling lama ada pada bagian penyiapan obat, baik pada resep racikan dan resep non racikandengan rata-rata waktu proses 77,90 menit untuk racikan dan 40,79 menit untuk non racikan.Kata kunci: Waktu Tunggu, Pelayanan Resep, Rumah Sakit.
EDUKASI DAN FORMULASI HAND SANITIZER EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona Muricata Linn) Nur Rahmi Hidayati; Bayu Nugroho Eka Seno; Farhan Firmansyah Bachtiar
BAKTIMU : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/bm.v1i1.203

Abstract

ABSTRAKPada pandemik Covid-19 yang melanda dunia saat ini pemerintah mengharuskan masyarakat untuk meningkatkan perilaku hidup sehat dengan salah satu indikatornya adalah mencuci tangan. Hand sanitizer merupakan salah satu bahan antiseptik yang sering digunakan masyarakat sebagai media pencuci tangan yang praktis. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan melakukan pembuatan formulasi sediaan hand sanitizer yang berasal dari Daun Sirsak (Annona muricata L.) dan melakukan edukasi hand sanitizer kepada masyarakat di Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Program kegiatan KKM yang disampaikan menggunakan metode webinar dan sampling hasil hand sanitizer pada tetangga. Hasil yang diperoleh daun sirsak dapat diformulasikan sebagai hand sanitizer sebagai salah satu cara untuk cuci tangan secara praktis dalam menghadapi kondisi pandemi Covid-19. Pelaksanaan webinar menunjukkan respon yang positif dengan adanya interaksi antara peserta dan penyelenggara webinar. Pemberian sampel hand sanitizer kepada tetangga sekitar, tujuannya agar mengetahui formulasi, cara pembuatan, tujuan, kandungan, cara pakai yang baik, dan hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan hand sanitizer kepada masyarakat, khususnya Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Kata kunci: Hand sanitizer, COVID-19, Kuliah Kerja Mahasiswa