Lucy Fiventina
SMP Negeri 20 Semarang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peningkatan Hasil Belajar Daring Mapel IPS Melalui Model Pembelajaran Artikulasi Pada Peserta Didik SMP 20 Kota Semarang Lucy Fiventina
Jurnal Inovasi Pembelajaran di Sekolah Vol 2 No 1 (2021): Jurnal Inovasi Pembelajaran di Sekolah
Publisher : Persatuan Guru Republik Indonesia Kota Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.173 KB) | DOI: 10.51874/jips.v2i1.14

Abstract

Latar belakang masalah penelitian ini adalah pembelajaran dengan hasil kurang dan partisipasi mengikuti pelajaran rendah, kurang antusias, siswa kurang aktif dan lebih cenderung pasif, permasalahan dalam penelitian ini adalah 1.Bagaimana aktivitas guru dengan menerapkan model pembelajaran artikulasi pada hasil belajar daring mata pelajaran IPS materi mengenal negara negara Asean peserta didik kelas VIII SMP 20 kota Semarang? 1.Untuk mengetahui aktivitas guru dengan menerapkan model pembelajaran artikulasi pada hasil belajar daring mata pelajaran IPS materi mengenal negara negara Asean peserta didik kelas VIII SMP 20 kota Semarang.Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian siswa kelas VIII SMP N 20 Kota Semarang yang berjumlah 32 siswa. Model yang digunakan adalah model pembelajaran artikulasi dengan materi mengenal Negara Negara Asean. Hasil penelitian ini menunjukkan proses belajar-mengajar denagn model pembelajaran artikulasi dengan materi mengenal Negara Negara Asean meningkat dari siklus I dan siklus II, terbukti dari Siklus I rata-rata aktivitas siswa mencapai 67 %, siklus II mencapai 86.25%, sehingga terjadi peningkatan sebesar 29.8%. Siklus I nilai ketuntasan sebesar 6.25% dan pada siklus II meningkat menjadi 96.80% sehingga terjadi peningkatan sebesar 90.55% Peningkatan hasil belajar siswa terjadi setelah dilakukan perbaikan siklus I dan siklus II disebabkan metode dan media yang digunakan guru/peneliti saat mengajar daring dengan sangat tepat. Penelitian yang dilakukan hanya sampai siklus II dan tidak dilanjutkan lagi karena sesuai dengan standar ketuntasan peneliti yaitu 80% itu dikatakan berhasil apabila siswa sudah memenuhi nilai ketuntasan 70.