Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

IMPLEMENTASI FUSION FOOD PADA MAKANAN TRADISIONAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MAHASISWA SENI KULINER Nur Wahyuni
Jurnal Socia Akademika Vol 8 No 1 (2022): Edisi Juni 2022
Publisher : Akademi Kesejahteraan Sosial AKK Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Innovation in the field of processed food combines several elements of different culinary traditions from 2 or more countries to create a new cuisine with a more innovative taste called Fusion Food. This processed food can display a portion of food in various types; processed food combines processed foods from several countries or regions to make it look artistic but still have a distinctive taste. This study aims to provide an overview and motivation to AKS AKK Yogyakarta culinary arts students to be more interested in learning culinary arts, mainly traditional cuisine. This research uses qualitative methods. The qualitative methodology used in this research is an analytical descriptive study. The research subjects in this study were AKS AKK students of the Culinary Arts Study Program. The data collection methods used are observation, interviews, and documentation. The data analysis techniques used in this study were male and Huberman techniques. Data analysis techniques include data reduction, data presentation, and concluding. Data validation using triangulation techniques. Based on the analysis and discussion results, it can be supposed that 1. The application of Fusion Food can motivate AKS AKK students to creatively preserve traditional food while maintaining and strengthening character based on local wisdom. 2. The application of fusion food can be used as an alternative way of developing traditional food practice learning models to be more interested in learning culinary arts in a contextual and meaningful manner so that graduates become competent. 3. This fusion food dish can also be an approach to introducing Indonesian food to the millennial generation so that they can love traditional food.
PELATIHAN MENGHIAS KUE DENGAN BUTTER CREAM BAGI UKM UNTUK MENINGKATKAN VARIASI DAN INOVASI PRODUK DI BIDANG KULINER Nur Wahyuni
Jurnal Abdimas Akademika Vol 3 No 01 (2022): Edisi Juni 2022
Publisher : Akademi Kesejahteraan Sosial AKK Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian ini diselenggarakan oleh Dinas UKM Koperasi dan Perdagangan Kabupaten Bantul bekerjasama dengan Kampus Akademi Kesejahteraan Sosial AKK Yogyakarta dengan mengadakan pelatihan menghias kue bagi pelaku UKM kuliner di Kabupaten Bantul dengan tujuan 1. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan menghias kue untuk meningkatkan inovasi produk di bidang kuliner. 2. Meningkatkan ketrampialan produk kuliner dalam menghias kue sehingga trampil dalam membuat aneka kue ulang tahun sehingga bisa menambah produk kuliner dengan nilai jual yang tinggi. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dalam bentuk pelatihan. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah metode presentasi, demontrasi dan praktik. Peserta pelatihan berjumlah 30 peserta pelaku usaha kuliner di wilayah Bantul. Hasil pengabdian masyarakat ini telah tercapai yaitu dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan menghias kue untuk meningkatkan inovasi produk di bidang kuliner. 2. Dapat meningkatkan ketrampialan produk kuliner dalam menghias kue sehingga trampil dalam membuat aneka kue ulang tahun sehingga bisa menambah produk kuliner dengan niali jual yang tinggi.
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI WIRAUSAHA PENGOLAHAN MAKANAN BERBAHAN SAGU UNTUK MEMPROMOSIKAN KONSUMSI PANGAN BIJAK DALAM MEWUJUDKAN KEDAULATAN PANGAN DI KENDARI SULAWESI TENGGARA Nur Wahyuni
Jurnal Abdimas Akademika Vol 1 No 01 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Akademi Kesejahteraan Sosial AKK Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.164 KB)

Abstract

Sagu merupakan salah satu sumber karbohidrat penting di Indonesia termasuk di Sulawesi Tenggara, khususnya Suku Tolaki di Kendari yang secara historis penduduknya mengkonsumsi sagu sebagai bahan makanan pokok selain beras. Pengolahan sagu di Sulawesi Tenggara telah lama dilakukan oleh petani. Sampai saat ini umumnya pemanfaatan tepung sagu di daerah Kendari hanya di konsumsi sebagai makanan pokok pengganti nasi yang disebut sinonggi di karenakan kurangnnya pengetahuan dan ketrampilan tentang pengolahan makanan kecil berbahan dasar sagu. Manfaat yang ingin dicapai agar masyarakat dapat mengetahui cara membuat makanan kecil berbahan sagu untuk menjadi makanan yang lebih menarik dan berfariatif serta memperkenalkan pangan bijak yaitu produksi pangan lokal, adil, sehat dan lestari sangat penting artinya untuk memastikan keberlanjutan kehidupan masyarakat yang sejahtera, sehat dan selaras dengan lingkungan. Kegiatan yang diagendakan 2 hari pertemuan. Pertemuan pertama yaitu dengan cara memberikan teori tentang sagu, cara penanganan, penyimpanan tepung sagu. Penjelasan aneka olahan atau makanan kecil berbahan dasar sagu yang akan di praktekkan dan penentuan harga pokok dan harga jual. Hari kedua praktik pembuatan makanan olahan dari bahan sagu. Wirausaha Pembuatan Makanan Kecil Berbasis sagu di Kendari dapat dikatakan berhasil karena 100% peserta memperoleh pengetahuan dan pengalaman. Keberhasilan dari kegiatan ini tidak lepas dari adanya faktor pendorong dan pendukung sebagai berikut: 1. Materi yang diberikan relevan dengan kebutuhan masyarakat di Kendari sebagai daerah penghasil sagu dimana banyak dijumpai disana, hal ini dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mengolah aneka makanan berbasis sagu 2. Semua materi dapat ditrima oleh peserta dengan baik, hal ini dapat dilihat dari keaktifan peserta pada saat teori maupun praktek, disamping itu materi pelatihan yang dipilih menggunakan metode yang sederhana, serta bahan dan alat yang digunakan mudah didapat. 3. Dapat dikembangkan sebagai peluang usaha yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan keluarga.
PELATIHAN PENGOLAHAN MAKANAN YANG AMAN DAN BERKELANJUTAN BAGI PELAKU USAHA KULINER DI DESA WISATA MANDALIKA LOMBOK TENGAH NUSA TENGGARA BARAT Nur Wahyuni
Jurnal Abdimas Akademika Vol 1 No 02 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : Akademi Kesejahteraan Sosial AKK Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.732 KB)

Abstract

ABSTRAK Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar yang pemenuhannya merupakan hak asasi manusia,setiap orang berhak untuk memperoleh pangan yang aman, bermutu, bergizi, dan menyehatkan. Pangan yang dikonsumsi tersebut memiliki peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan, pemeliharaan tingkat peningkatan derajad kesehatan dan kecerdasan masyarakat. Memasak adalah seni mengolah bahan baku menjadi hidangan siap makan dengan metode memasak yang tepat. Akademi Kesejahteraan Sosial AKK bersama GBDI melaksanakan pelatihan pengolahan makanan yang aman dan berkelanjutan bagi pelaku usaha kuliner di desa wisata Mandalika Lombok Tengah. Kegiatan ini di danai oleh Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH. Dengan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk (1) Memberikan pemahaman kepada para peserta atau pelaku usaha kuliner mengenai konsep pangan aman berkelanjutan (pangan bijak). (2) Meningkatkan pemahaman dan berbagi pengalaman bagaimana menerapkan konsep pangan sehat dan bijak di dalam usaha kuliner. (3) Praktik membuat formulasi menu dengan konsep gizi seimbang Piring Makanku. Pre test dilakukan sebelum pelatihan untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta terkait pengolahan makanan aman berkelanjutan. Di Akhir pengabdian masyarakat dilakukan post test untuk mengetahui efektifitas pelatihan pengolahan makanan aman berkelanjutan. Kegiatan pelatihan pengolahan makanan aman berkelanjutan bagi pelaku usaha kuliner di Mandalika Lombok Tengah berpengaruh positif di buktikan dengan kemampuan peserta lebih terampil dan mengerti dalam pengolahan makanan aman berkelanjutan dalam berbagai variasi menu. Kata kunci: Pelatihan Pengolahan, Pangan Bijak, Pre test dan Post test ABSTRACT Food is one of the basic needs whose fulfillment is a human right, everyone has the right to obtain food that is safe, quality, nutritious and healthy. The food that is consumed has a very important role in growth, maintaining the level of increasing health and intelligence. Cooking is the art of processing raw materials into ready-to-eat dishes with the right cooking method. Akademi Kesejahteraan Sosial AKK with GBDI conducted training in safe and sustainable food processing for culinary entrepreneurs in the tourist village of Mandalika, Central Lombok. This activity was funded by the Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH. This Community Service Activity aims to (1) Provide understanding to participants or culinary entrepreneurs regarding the concept of safe, sustainable food (wise food). (2) Increase understanding and sharing of experiences on how to apply the concept of healthy and wise food in the culinary business. (3) The practice of making menu formulations with the concept of balanced nutrition, My Dinner Plate. The pre-test was carried out before the training to determine the level of understanding of the participants regarding sustainable safe food processing. At the end of the community service, a post test was carried out to determine the effectiveness of training for sustainable safe food processing. . Keywords: Processing Training, Wise Food, pre test and post test
MEDIA PEMBELAJARAN PELATIHAN KULINER MENGGUNAKAN MEDIA YOUTUBE/VIDEO TUTORIAL BAGI WARGA MASYARAKAT YOGYAKARTA DI LPK ACA Nur Wahyuni
Jurnal Abdimas Akademika Vol 2 No 02 (2021): Edisi Desember 2021
Publisher : Akademi Kesejahteraan Sosial AKK Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.284 KB)

Abstract

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia saat ini berkembang sangat pesat, proses pembelajaran masa kini sudah menggunakan media internet, weblog, software dan video tutorial melalaui youtube sebagai media yang efektif dan efisien di masa pandemi covid 19. Pengabdian kepada masyarakat ini bekerjasama dengan LPK ACA dan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Yogyakarta dalam melaksanakan kegiatan Pelatihan Pembuatan Aneka Produk Frozen Food. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk memberikan modal awal keterampilan para calon tenaga kerja yang sekarang masih menganggur dan akan memasuki dunia kerja. Dengan keterampilan tersebut diharapkan dapat terserap dan bersaing memasuki dunia kerja dan bisa memulai sebuah usaha. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini antara lain metode presentasi, demonstrasi dan unjuk kerja. LPK ACA Yogyakarta merupakan tempat pelatihan membuat aneka produk kuliner, yang bekerja sama dengan dinas tenaga kerja untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat, tujuannya agar para ibu rumah tangga dan remaja putri memiliki ketrampilan untuk membuka usaha aneka produk frozen food sebagai penghasilan tambahan.
PENGARUH PROMOSI, KUALITAS, DAN PACKAGING TERHADAP MINAT PEMBELIAN MIE LETHEK KULINER KHAS BANTUL Nur Wahyuni
Jurnal Socia Akademika Vol 8 No 2 (2022): Edisi Desember 2022
Publisher : Akademi Kesejahteraan Sosial AKK Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Yogyakarta is one of Indonesia's various regions with diversity, uniqueness, and excellence, especially in the culinary field. One of the areas with its distinctive culinary is Bantul with "Mie Lethek," which is already known by the general public. In the marketing of Lethek Noodles related to people's buying interest, there are several influential factors, such as promotion, quality, and packaging. The design of this study is to use a quantitative type of research that aims to determine the influence of promotion, quality, and packaging on the interest in buying Lethek Noodles in the community. The population and samples in this study were all consumers who had purchased Lethek Noodle products, which was 40 people determined by accidental sampling techniques. The source of research data is primary data obtained from closed questionnaires. Data analysis techniques use multiple linear regression. The results showed that quality and packaging positively and significantly influenced the Buying Interest of Lethek Noodle consumers partially with a Sig. Value of 0.012 and 0.038 while promotion did not have a positive and significant influence on the Buying Interest of Lethek Noodle consumers partially based on the value of Sig. of 0.534. The results of simultaneous regression tests show that Promotion, Quality, and Packaging positively and significantly influence the buying interest of Lethek Noodle consumers together based on the Sig value. of 0.005
TANTANGAN PENDIDIKAN VOKASIONAL BERBASIS OUTCOME DALAM KURSUS ONLINETERBUKA MASIF: TINJAUAN PERSPEKTIF KURIKULUM Nur Wahyuni
Jurnal Socia Akademika Vol 9 No 1 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Akademi Kesejahteraan Sosial AKK Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Digitalization in the Industrial 4.0 era has changed the order and process of education, one of which is the presence of Massive Open Online Courses (MOOC). This article reviews the challenges of implementing MOOCs in Vocational Education (PV). Several literature sources, including books and journals, were compiled and engaged in literary analysis in this writing. The analysis results identified five significant challenges that arise during the implementation of MOOCs in PV. These challenges include student competency achievements, infrastructure adequacy, psychological condition, engagement, and evaluation and assessment. In the case of Indonesia itself, the MOOC challenge has not been followed up properly, so the impact related to the outcome still cannot be increased. The results in this paper give an important signal, especially for PV organizers, to play an essential role in responding to these challenges. The primary keys are to develop teacher competencies and prepare the excellent vocational infrastructure for implementing MOOCs in PV. In addition, curriculum improvements to boost achievements in MOOCs are also the main foundation that must be strengthened. Further research is also expected to play an essential role in developing the critical sectors involved in the success of MOOCs in PV