Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Peningkatan Mutu Produksi Tanaman Siong Di Kecamatan Basse Sangtempe Utara Busra Bumbungan; Masluki Masluki; Mutmainnah Mutmainnah
Journal of Innovation and Applied Technology Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.706 KB) | DOI: 10.21776/ub.jiat.004.01.11

Abstract

Siong is one of the economical valuable crops that grown in North Basse Sangtempe, Luwu. This plant grows wildly around the society. However, many farmers do not understand the economic potential of this plant due to low knowledge of farmer on proper cultivation techniques and post harvest handling of siong plant. The products produced of siong plant are black cincau and the siong tea that will be focus of ibm activities program that conducted in the village of Bonglo and Tede. The IbM activities conducted through the input of cultivation technology and post harvest, can improve the quality of siong plant production and certainly increase the farmers income. In addition, this knowledge can be transferred to other farmers so it can help them in developing siong plants into plants that can be cultivated intensively in North Basse Sangtempe not only in the village of Bonglo and Tede. The team provides solutions that implemented in the IbM program including: knowledge on how to seed, how to plant until how to harvest and post harvest of siong plant. High fiber content of siong plant provides a lot of benefits for the health of body adequate intake for dietary fiber to mantain health.
Efektivitas Bakteri Antagonis Dalam Menekan Penyakit Layu Fusarium (Fusarium oxysporum f.sp. passiflorae) pada Dua Jenis Markisa di Pembibitan Mutmainnah Mutmainnah
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 4, No 1 (2015): 2015
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.839 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v4i1.75

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan bakteri antagonis penyakit F. oxysporum f.sp.passiflorae pada dua jenis markisa di pembibitan. Penelitian dilaksanakan di lahan Kebun Percobaan Tanaman Fakultas Pertanian dan Pusat Kegiatan Penelitian Devisi Laboratorium Bioteknologi Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar. Pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan Juli 2011 sampai Desember Bacillus sp., Pantoea sp., dan Clostridium sp. dalam menekan pertumbuhan 2011. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial yang terdiri dari 2 faktor yaitu faktor jenis markisa (markisa ungu dan kuning) dan faktor bakteri antagonis (Bacillus sp., Pantoea sp., dan Clostridium sp.) dengan 8 kombinasi perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase serangan F. oxysporum f.sp.passiflorae tertinggi terdapat pada perlakuan P0 (kontrol) yaitu sebesar 100% pada markisa ungu dan markisa kuning dan terendah pada perlakuan P1 (Bacillus sp.) dengan intensitas serangan 25% pada markisa kuning dan 50% markisa ungu. Dari kedua jenis markisa, markisa lebih toleran terhadap penyakit layu fusarium dibandingkan markisa kuning
Isolasi dan Seleksi Cendawan Rhizosfer dan Endofit asal Tanaman Kelor sebagai Agens Penginduksi Perkecambahan pada Benih Padi: Isolasi dan Seleksi Cendawan Rhizosfer dan Endofit asal Tanaman Kelor sebagai Agens Penginduksi Perkecambahan pada Benih Padi Hishar Mirsam; Masluki Masluki; Mutmainnah Mutmainnah
AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 5 No 1 (2021): AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/agrosainstek.v5i1.227

Abstract

Rhizosphere and endophytic fungi are functional types of microbes capable of producing secondary metabolites that can affect plant growth directly or indirectly. This study aims to isolate and test the rhizosphere and endophytic fungi' ability from Moringa (Moringa oleifera L.) against rice seeds' viability and vigor. Fungus exploration was carried out on soil samples in the rhizosphere and stem and leaf tissue of healthy Moringa plants. Isolation of fungi from the rhizosphere was carried out using 10-2 and 10-3 dilution techniques, while the isolation of endophytic fungi was carried out on the leaf and stem tissue of Moringa, then cultured on potato dextrose agar (PDA) medium. The pathogenicity test of fungi and its effect on in-vitro rice seed germination using the blotter test method, namely growing 25 rice seeds on seven-day old fungal isolates. Nineteen fungal isolates were isolated and collected from the parts of the Moringa plant. Pathogenicity observations showed that there were five fungal isolates as potential pathogens, namely isolates RF2, RF5, RF6, RF8, and EDF6. A total of four fungal isolates tested consistently showed a positive effect on seed viability and vigor with a value of ≥90%, namely isolates RF4, EDF1, EDF2, and EDFbt3.
Strategi Pemasaran Pupuk Kotoran Sapi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Sendana Kota Palopo Erni Firdamayanti; Kiki Amalia; Mutmainnah
Wanatani Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.113 KB) | DOI: 10.51574/jip.v1i2.26

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran pupuk kotoran sapi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Sendana Kota Palopo. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Sendana Kota Palopo. Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode sebagai berikut: wawancara, observasi dan dokumentasi. Populasi dari penelitian ini sebanyak 4 orang yang terdiri dari pihak internal dan eksternal. Dalam pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling atau dengan cara sengaja, pihak internal diwakili manajer BPP Kecamatan Sendana Kota Palopo (Syamsuddin, S.P., M.P.), pihak akademisi diwakili 1 orang dosen pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo (Dharma Fidyansari, S.Pi., M.M.), konsumen terdiri dari 1 orang (Marni) dan masyarakat terdiri dari 1 orang (Rahmat). Analisis data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan faktor internal dan eksternal pemasaran pupuk kotoran sapi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Sendana Kota Palopo, yaitu faktor internal berupa aspek manajemen dan organisasi, aspek produksi dan operasi, aspek keuangan, aspek pemasaran dan aspek sumber daya manusia. Faktor eksternal berupa politik, ekonomi, social, teknologi dan lingkungan industri. Strategi pemasaran pupuk kotoran sapi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Sendana Kota Palopo, yaitu Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Sendana Kota Palopo perlu meningkatkan produksi pupuk, memaksimalkan teknologi yang ada, meningkatkan promosi, membuat ukuran pupuk yang lebih bervariasi, mempertahankan dan meningkatkan kualitas bahan baku agar tetap bisa bersaing dengan usaha yang lain, meningkatkan modal agar dapat memperbaiki usaha dan menambah produksi, memberikan ciri khas pada produk yang lebih menarik dan memberikan kemasan produk yang lebih menarik.
Respon Pertumbuhan dan Keberhasilan Sambung Pucuk Tanaman Kakao (Theobroma Cacao L.) Klon M45 terhadap Perendaman dan Penyemprotan POCL Biota: Response of Growth and Successful Shoot Grafting of Cocoa (Theobroma Cacao L.) Clone M45 to Immersion and Spraying of Biota Liquid Organic Fertilizer Mutmainnah; Rahman Hairuddin
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 10 No. 1 (2022): Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.645 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v10i1.1667

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dan dosis efektif POCL Biota terhadap pertumbuhan dan keberhasilan sambung pucuk tanaman kakao klon M45. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan I Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo pada bulan Desember 2019 sampai April 2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Kelompok dengan 6 perlakuan 4 ulangan sehingga terdapat 24 unit percobaan. Taraf yang digunakan yaitu P0 tanpa perlakuan (kontrol), P1 (1 ml POCL Biota/liter air perendaman entris dan penyemprotan bibit), P2 (2 ml POCL Biota/liter air perendaman entris dan penyemprotan bibit), P3 (3 ml POCL Biota/liter air perendaman entris dan penyemprotan bibit), P4 (4 ml POCL Biota/liter air perendaman entris dan penyemprotan bibit), P5 (5 ml POCL Biota/liter air perendaman entris dan penyemprotan bibit). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan P3 dengan dosis POCL Biota 3 ml/liter air memberikan hasil terbaik pada diameter batang sambungan (0,529 cm), panjang tunas (16,83 cm), lebar daun (8,33 cm), dan panjang daun (25,24 cm). Sedangkan perlakuan P5 dengan dosis POCL Biota 5 ml/liter air memberikan hasil terbaik pada parameter hari muncul tunas (6,37 hari), dan jumlah daun (15,62 helai). Hasil penelitian pemberian POCL Biota terhadap pertumbuhan dan keberhasilan sambung pucuk tanaman kakao memberikan pengaruh yang nyata terhadap beberapa parameter pengamatan hari muncul tunas, diameter batang sambungan, lebar daun, panjang daun, panjang tunas, sedangkan yang tidak nyata terdapat pada parameter jumlah daun. This study aims to determine how the effect and the effective dose of POCL Biota on the growth and success of shoot grafting of M45 clone cocoa plants. This research was conducted in Experimental Field I, Faculty of Agriculture, Cokroaminoto University, Palopo on Desember 2019 until April 2020. The method used in this study was a randomized block design with 6 treatments and 4 replications so that there were 24 experimental units. The levels used were P0 without treatment (control), P1 (1 ml POCL Biota/liter of immersion water and spraying seeds), P2 (2 ml POCL Biota/liter of water immersion of Entries and spraying seeds), P3 (3 ml POCL Biota/liter Entries soaking water and spraying seeds), P4 (4 ml POCL Biota/liter water immersion Entries and spraying seeds), P5 (5 ml POCL Biota/liter water soaking Entries and spraying seedlings). The results showed that P3 treatment with a dose of POCL Biota 3ml/liter of water gave the best results on stem diameter (0.529 cm), shoot length (16.83 cm), leaf width (8.33 cm), and leaf length (25.24 cm). cm). While the P5 treatment with a dose of POCL Biota 5ml/liter of water gave the best results on the parameters of the day of shoot emergence (6.37 days), and the number of leaves (15.62 strands). The significant effect on several parameters observed on the day of shoot emergence, stem diameter of the connection, leaf width, leaf length, shoot length, while the non-significant one was found in the number of leaves parameters.
Administration Response of Milkfish Rinsed Water on The Growth and Production of Celery (Apium graveolens L.) Rahman Hairuddin; M. Mutmainnah; D. Dandi
Agrotech Journal Vol 7, No 2 (2022): Agrotech Journal
Publisher : Universitas Sembilanbelas November Kolaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31327/atj.v7i2.1879

Abstract

This study aimed to determine growth and production responses of celery (Apium graveolens L.) after the administration of milkfish rinsed water. This study was perfomed in the Experimental Land, Faculty of Agriculture, Cokroaminoto University, Palopo on June – August, 2022. Experimental method used in this study was a completely randomized design, containing six treatments and four replications (24 experimental units). Treatments in this study contained several milkfish rinsed water administration doses, namely P0 = without rinsed water administration (control), P1 = 250 ml/polybag, P2 = 300 ml/polybag, P3 = 350 ml/polybag, P4 = 400 ml/polybag, and P5 = 450 ml/polybag. The results showed that the milkfish rinsed water administration significantly affect plant height, number of leaves, and number of buds, but obtaining no significant effect on wet weight. The best treatment was found in the P3 treatment with average plant height of 25.30 cm, 149.75 leaves, 6.75 buds, and 59.33 g wet weight 
Pemanfaatan Kawasan Perhutanan Sosial melalui Good Agricultural Pratices (Gap) Petani Kopi di Kecamatan Latimojong dan Suli Barat Kabupaten Luwu Masluki; Mutmainnah Mutmainnah
Abdimas Langkanae Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/jpm.v3i1.158

Abstract

Kecamatan Latimojong dan Kecamatan Suli Barat merupakan sentra pengembangan kopi di Kabupaten Luwu yang memiliki potensi pasar nasional dan ekspor yang cukup besar. Pada sisi lain, produktivitas lahan masih tergolong rendah dengan rata-rata produksi tertinggi 200 kg/ha. Pelaksanaan program pemberdayaan Masyarakat petani kopi pada Kawasan perhutanan sosial memerlukan bertujuan untuk meningkatkan produksi kopi dalam rangka menunjang kesejahteraan petani. Kegiatan dilaksanakan memlalui beberapa tahap yang dimulai dengan obesrvasi lapang, focus group discussons (FGD) sebanyak 23 peserta, pendampingan pemanfaatan lahan perhutanan sosial, penyuluhan teknik budidaya kopi secara terpadu dengan peserta sebanyak 57 orang. Jumlah petani pengelola hutan pada 5 desa mutra kerja sebanyak 960 orang. sebanyak Pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pemanfaatan lahan pada Kawasan perhutanan sosial membutuhkan inovasi teknologi budidaya kopi secara terpadu untuk meningkatkan produktivias kebun kopi petani. Peningkatan kapasitas pengetahuan dan kelembagaan petani merupakan modal dasar dalam mengelola kawasan perhutanan sosial. Penyusunan RKU yang baik, peningkatan jiwa kewirusahaan sehingga pengusahaan komoditas izin usaha menjadi optimal, peningkatan penggunaan teknologi informasi pada semua proses kegiatan usaha, dan pengembangan industri berbasis sumber daya hutan di bagian hilir. Penyusunan Good Agricultural Practices (GAP) secara partisipatif dan teknologi ramah lingkungan menjadi perhatian khusus dalam merumuskan pengembangan komoditi kopi. Penggunaan lahan di Kecamatan Latimojong lebih dominan untuk tanaman Kopi dengan jenis Arabika, sementara di Kecamatan Suli Barat tanaman Cengkeh yang mendominasi penguasaan lahan. Produktivitas kopi di Kecamatan Latimojong dan Kecamatan Suli Barat cenderung mengalami perubahan drastis. Pemanfaatan lahan yang makin tidak sesuai dengan komoditi kopi, umur kopi yang telah lewat masa produktif, serangan hama dan penyakit serta harga kopi yang relatif murah.
Pengaruh Covid-19 terhadap Pendapatan Petani Kakao Kabupaten Luwu Utara Fitri; Mutmainnah
Wanatani Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/jip.v3i1.155

Abstract

Berdasarkan penghasilan petani kakao responden dari usahatani kakao, pendapatan masyarakat petani kakao di Desa Bone Subur Kecamatan Sabbang Selatan Kabupaten Luwu Utara pada masa pandemi Covid-19 berbeda dengan sebelumnya. Pendapatan petani responden berbeda-beda , dengan pendapatan terendah mulai Rp570.000 di atas pendapatan tertinggi Rp.2.100.000.Pendapatan petani di Desa Bone Subur, Kecamatan Sabbang Selatan, Kabupaten Luwu Utara juga dipengaruhi oleh kenaikan harga penunjang budidaya kakao, seperti pupuk dan pestisida, serta pendapatan, yang juga mempengaruhi pendapatan petani. Luas lahan yang dikelola responden juga berdampak pada pendapatan responden. Sebelum pandemi Covid-19, petani menghasilkan rata-rata Rp1.544.000 per panen, sedangkan setelah pandemi, petani menghasilkan rata-rata Rp1.273.000 per panen ( per bulan).Akibatnya, di masa pandemi Covid-19, pendapatan petani kakao (Theobroma cacao l) di Desa Bone Subur Kecamatan Sabbang Selatan Kabupaten Luwu Utara mengalami penurunan.