Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Model 4I dan CEGMA dalam Pembelajaran Bahasa Inggris bagi Remaja Masjid Jami’ Al Muttaqin Andika Mustaqim; Marsandi Manar; Muji Endah Palupi; Vina Aisyah Zede
Jurnal Abdimas Komunikasi dan Bahasa Vol. 1 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.521 KB) | DOI: 10.31294/abdikom.v1i1.339

Abstract

Remaja masjid merupakan calon pemimpin di masa depan di tengah banyak tantangan mulai dari pandemi korona (Covid-19) hingga beragam krisis mulai ekonomi, moralitas, kepemimpinan, hingga pendidikan. Terutama di bidang pendidikan, banyak remaja masjid juga belum memiliki kemampuan berbahasa Inggris dalam berkomunikasi yang baik. Dengan begitu, tujuan utama pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pelatihan bahasa Inggris terutama passive voice dalam menulis dan berbicara kepada remaja Masjid Jami’ Al Muttaqin di Jakarta. Selain proses pengabdian masyarakat dalam bentuk one day workshop, itu juga didukung dengan metode penelitian tindakan kelas dan prototipe model sosial. Proses pengabdian masyarakat dalam bentuk pembelajaran berlangsung online melalui Zoom. Kemudian, pengabdian masyarakat ini menghasilkan prototipe model sosial dalam revolusi pembelajaran berbasis digital yakni 4I dan CEGMA. Selain itu, pengabdian masyarakat ini juga mendorong generasi remaja masjid untuk mendorong transformasi remaja masjid di era pandemi berbasis digital, terutama di media sosial dan internet. Kemudian, posisi dan peran remaja masjid sebagai penggerak umat dengan pendekatan pembelajaran bahasa Inggris sebagai salah satu wahana.
Komunikasi Imajinasi dalam Film Nussa: Imagination Communication in Nussa Film Andika Mustaqim
TOTOBUANG Vol. 10 No. 2 (2022): TOTOBUANG, Edisi Desember 2022
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/totobuang.v10i2.371

Abstract

This study explores the communication of imagination in the film Nussa (2021). Using an imagination approach in discourse and action (Riceour 1993), this study reveals several aspects and the strategies of imagination of communication in children's films. In addition, the psychoanalytic approach (Freud, 1919, 1971, 1927) also become the basis in analyzing  The communication of imagination because it is related to the human subconscious. The research method applied narrative analysis with a topic and visual approach. This study finds that aspects of imagination communication in the film Nussa are innovation, dreams, and complementary and inseparable ambitions . Then, the strategy of communication of imagination are the construction of identity, the encouragement of competition, the exemplarity and family support. The value and essential lesson about the communication of imagination is to be confident in yourself and optimistic about the future. Keywords: Communication, imagination, Nussa
Pembangunan Berkelanjutan Atau Emisi Nol Persen: Komunikasi Perubahan Iklim Presiden Joko Widodo di COP26 andika mustaqim
Jurnal Media Penyiaran Vol. 1 No. 2 (2021): Desember 2021
Publisher : LPPM UBSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.535 KB) | DOI: 10.31294/jmp.v1i2.896

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengeksplorasi tentang komunikasi perubahan iklim yang dilakukan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) di konferensi perubahan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau dikenal dengan COP26 di Glasgow, Inggris. Fokus utama penelitian ilmiah ini adalah mengupas strategi dan model komunikasi perubahan iklim dengan basis pada narasi-narasi yang disampaikan Presiden Jokowi. Metode penelitian yang diterapkan adalah narasi risiko iklim dengan dasar pendekatan kualitatif dengan paradigma intrepretif. Penelitian ini menemukan bahwa Presiden Jokowi mengutamakan topik emisi nol persen dan pembangunan berkelanjutan. Sedangkan strategi komunikasi perubahan iklim Presiden Jokowi pada COP26 lebih mengacu pada fakta dan data; kebijakan dan mekanisme; tuntutan; target dan prioritas; dan agenda kepemimpinan bahwa Presiden Jokowi berharap menjadi pemimpin global dalam perubahan iklim. Adapun model komunikasi perubahan iklim Presiden Jokowi didasarkan pengulangan dan intonasi pada kata dan frasa; serta pendekatan naratif personal yang merujuk kekuasaan, otoritas, pengetahuan, ideologi dan identitas. Hasil penelitian ini juga bisa diaplikasikan pada ranah praktis oleh para pemimpin dan pemegang kebijakan perubahan iklim untuk membangun komunikasi yang lebih baik kepada publik.Pembangunan Berkelanjutan, Emisi Nol Persen, Komunikasi Iklim, COP26, Joko Widodo
Popularity Abracadabra and Communication Ethics on Social Media (A Study of Rhetoric on the Content of YouTube Account @Kaesang) Andika Mustaqim
International Journal Of Humanities Education and Social Sciences (IJHESS) Vol 3 No 1 (2023): IJHESS AUGUST 2023
Publisher : CV. AFDIFAL MAJU BERKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55227/ijhess.v3i1.633

Abstract

Communication ethics is an important factor for a politician in conveying content on social media. Ethics is also a guide in gaining popularity, especially for politicians who want to fight for power. This study aims to examine the ethics of communication on Kaesang Pangarep's YouTube account. Using Habermas's (1984) communication ethics approach, this study examines the various approaches to popularity-based communication ethics by Kaesang. By using a qualitative approach, content analysis is a research method that is applied with an emphasis on descriptive. This research finds many novelties in the study of communication ethics. Kaesang adheres to communication ethics such as communicative action and dramaturgical approach. Kaesang also displays honesty by showing originality as an effort to construct legitimacy. Then, the research states that there is no violation of the validity of the truth, determination and honesty that Kaesang. To apply communication ethics, this study reveals the popularity of abracadabra by Kaesang, namely using caution in rhetoric and polite language style