Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Rotasi

PENGARUH FRAKSI VOLUME SERAT DAN LAMA WAKTU PERENDAMAN NaOH TERHADAP KEKUATAN IMPAK KOMPOSIT POLIESTER BERPENGUAT SERAT IJUK Irfa’i, Mochamad Arif; Wulandari, Diah; Sutriyono, Sutriyono; Marsyahyo, Eko
ROTASI Vol 18, No 1 (2016): VOLUME 18, NOMOR 1, JANUARI 2016
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (760.616 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.18.1.1-7

Abstract

Kelangkaan kayu akibat kebijakan moratorium tentang penghentian penebangan hutan pada tahun 2007 mendorong mencari material pengganti kayu. Komposit merupakan material alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti kayu. Artikel ini membahas tentang pengaruh fraksi volume serat dan lama waktu perendaman NaOH terhadap kekuatan impak komposit lamina berpenguat serat ijuk. Material yang digunakan adalah serat ijuk acak yang telah ditreatment NaOH, resin polyester 157 BQTN (UPRs) dan hardener MEKPO. Serat ijuk setelah dicuci bersih kemudian dibuat komposit polyester-serat ijuk dengan fraksi volume serat 20%, 30%, 40%, 50% dan 60%. Serat ijuk yang lain direndam dalam larutan NaOH 5% dengan lama waktu perendaman 0 jam, 2 jam, 4 jam, 6 jam dan 8 jam kemudian dilakukan pencetakan komposit.  Metode pembuatan komposit dilakukan secara hand lay up. Komposit tersusun dari 3 lamina serat ijuk acak, setelah proses pencetakan selesai dibuat menjadi spesimen uji impak. Spesimen uji impak dibuat sesuai dengan standart JIS K 7062. Pemeriksaan penampang patahan secara visual dan SEM (Scanning Electron Microscopy) dilakukan untuk mengetahui mekanisme patahan. Semua spesimen dikenai pemanasan akhir (post cure) pada suhu 62o C selama 4 jam. Pengujian impak dilakukan dengan menggunakan mesin uji impak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposit polyester berpenguat serat ijuk memiliki kekuatan impak tertinggi 0,9703 joule pada fraksi volume serat Vf = 30%, sedangkan lama waktu perendaman paling optimal selama 2 jam dengan kekuatan impak tertinggi 0,9073 joule. Penampang patahan menunjukkan bahwa komposit serat ijuk tercabut dari matriks (fiber pull out) yang mengindikasikan lemahnya ikatan antara serat dan matriks