Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Relaksasi Otot Progresif Berpengaruh terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia dengan Hipertensi Primer Ni Luh Sutamiyanti; Ni Wayan Suniyadewi; Ni Luh Putu Devhy
JURNAL ILKES : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 11 No 1 (2020): Jurnal Ilkes (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKES Karya Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35966/ilkes.v11i1.169

Abstract

Pada lansia terjadi perubahan secara fisiologis yang akan merubah konsekuensi terhadap perubahan dan gangguan pada sistem kardiovaskuler, diantaranya adalah penyakit hipertensi. Salah satu cara untuk menurunkan tekanan darah adalah melakukan relaksasi otot progresif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh relaksasi otot progresif terhadap tekanan darah pada lansia. Desain penelitian yang digunakan pra eksperimental dengan One-group Pretest-Posttest Design menggunakan Purposive sampling dengan jumlah responden 23 orang. Pada masing-masing responden dilakukan pengukuran tekanan darah sesudah dan sebelum diberikan tindakan relaksasi otot progresif. Hasil penelitian menunjukkan rerata tekanan darah sistole pre test adalah 150,65 mmHg dengan standar deviasi 7,584 sedangkan diastole adalah 100,22 mmHg dengan standar deviasi 6,480 dan rerata tekanan darah sistole post test adalah 136,09 mmHg dengan standar deviasi 5,830 sedangkan diastole adalah 89,35 dengan standar deviasi 7,120. Berdasarkan analisa data menggunakan uji Paired t test, diperoleh nilai p value 0,004 untuk tekanan darah sistole dan untuk tekanan darah diastole 0,033 <α (0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada pengaruh relaksasi otot progresif terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi primer di banjar Wangaya Kaja Kota Denpasar. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti menyarankan agar lansia dengan masalah hipertensi melaksanakan relaksasi otot progresif secara teratur dan berkesinambungan.
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Self Esteem pada Pasien Kanker Payudara di Poliklinik Bedah Onkologi RSUP Sanglah Denpasar Ni luh Putu Mahayani; Ni Komang Sukraandini; Ni Wayan Suniyadewi
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi Vol 9, No 2 (2020): September
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturrahim Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36565/jab.v9i2.210

Abstract

AbstractBreast cancer sufferers have a tendency to experience a decrease of self esteem that make  patients shall showing symptoms such as blaming themself for what they experienced. One way to increase self esteem in cancer patients is by increasing family participation through family support. The aim of this study is to determine the relationship between family support and self esteem in breast cancer patients. This study was using cross sectional design. The study was taken place at the Surgical Oncology Polyclinic, found samples of 188 respondents which was selected with a purposive sampling technique.The results showed that the majority of respondents were in the category of moderate self-esteem were 98 respondents (52.1%) and the category of moderate family support were 96 respondents (51.1%). The Rank Spearmen test results shows p value 0,000 (p <ɑ), means there is a relationship between self-esteem and family support in breast cancer patients with r value of 0.566 (positive relationship). It is expected that the family will always support the patient in every process of treatment, whether in the form of physical, psychological or financial support that could increase the patient's self esteem
PENINGKATAN KUALITAS TIDUR LANSIA DENGAN TERAPI PIJAT TENGKUK MENGGUNAKAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) Nurul Faidah; Ni Wayan Suniyadewi Suniyadewi; Chani Mialuara Hutami
Jurnal Ilmu Keperawatan Komunitas Vol. 4 No. 1 (2021)
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikk.v4i1.938

Abstract

Pada lansia terjadi perubahan neurologis secara fisiologis mengalami penurunan jumlah dan ukuran neuron pada sistem saraf pusat yang mengakibatkan lansia tidak dapat memenuhi kebutuhan tidur normalnya. Salah satu terapi meningkatkan kualitas tidur pada lansia adalah melakukan pijat tengkuk menggunakan virgin coconut oil . Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat tengkuk dengan VCO terhadap kualitas tidur pada lansia. Metode:Desain penelitian yang digunakan pra eksperimental dengan One-group Pretest – Posttest Design, teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non Probability Sampling yaitu dengan purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini yaitu, 33 responden dan diperoleh sampel sebanyak 15 responden adapun  kriteria inklusi dalam penelitian ini klien dengan gangguan tidur tanpa menggunakan obat penenang atau obat tidur, Klien yang kooperatif dan bersedia menandatangani informed concent, kriteria eksklusi Klien yang memiliki kesadaran composmentis Pelaksanaan penelitian untuk mengukur kualitas tidur diukur dengan Pittsburgh sleep quality index (PSQI) dari. pengukuran kualitas tidur lansia dilakukan sebelum dan sesudah pelaksanaan intervensi. instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Pittsburgh sleep quality index. Intervensi pijat tengkuk dengan Virgin Coconut Oil ini dilakukan 2 kali dalam satu minggu selama 4 minggu. setelah dilakukan uji normalitas data diperoleh hasil 0,28 yang berarti data berdistribusi normal sehingga analisa menggunakan paired T-test.  Hasil:Hasil penelitian menunjukan kualitas tidur pre tes rerata kualitas tidur sebesar 7,9 dengan standar deviasi 1,4 dan post tes didapatkan rerata kualitas tidur sebesar 4,5 dengan standar deviasi 0,83. Berdasarkan analisa data menggunakan uji paired T-test diperoleh nilai p value = 0,000 <α (0.05) yang artinya ada pengaruh pijat tengkuk dengan Virgin Coconut Oil terhadap kualitas tidur pada lansia. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, diharapkan lansia dengan masalah kualitas tidur agar rutin melakukan pijat tengkuk dengan VCO  secara teratur dan berkesinambungan. In the elderly, physiological changes occur physiologically decreasing the number and size of neurons in the central nervous system resulting in the elderly unable to meet their normal sleep needs. One of the therapies to improve sleep quality in the elderly is to massage the neck using virgin coconut oil (VCO). This study aims to determine the effect of cervical massage with VCO on sleep quality in the elderly. The research design used was pre-experimental with One-group Pretest - Posttest Design and the number of respondents was 20 people. The results showed sleep quality before being given progressive muscle relaxation therapy obtained an average sleep quality of 7.9 with a standard deviation of 1.4 and after being given progressive muscle relaxation a mean sleep quality of 4.5 with a standard deviation of 0.83. Based on data analysis using the Wilcoxon Sign Rank Test, p value = 0,000 <α (0.05) is obtained, which means there is an effect of nape massage with VCO on sleep quality in the elderly. Based on the results of the study, it is expected that the elderly with sleep quality problems can routinely perform neck massage with VCO regularly and continuously.
Factors Associated With Contraceptive Use In Reproductive Age Couples Desak Nyoman Suryaningrat; Ni Wayan Suniyadewi; Ni Luh Putu Dewi Puspawati
JNKI (Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia) (Indonesian Journal of Nursing and Midwifery) Vol 7, No 1 (2019): MARET
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.345 KB) | DOI: 10.21927/jnki.2019.7(1).47-53

Abstract

Mothers are family members who play an important role in family life. Maternal deaths that occur in every minute at every day are mostly caused by complications related to pregnancy, childbirth, and puerperal. Contraceptive use in reproductive age couples is one of the strategies of the family planning to reduce maternal mortality. This study aimed to investigate the factors associated with contraceptive use in reproductive age couples. This study used a correlational design with a cross-sectional approach. The samples were 56 people selected using a non-probability sampling technique, i.e., purposive sampling.  Data were analyzed using Rank Spearman test and contingency coefficient test. The results showed that there was a correlation between contraceptive use and factors of age, education, employment, customs / culture and quality of family planning services with a p-value of <0.05. This study recommends that Mengwi Public Health Center I provide a counseling room for family planning acceptors and increase the schedule of family planning services as well as improve the quality of health workers especially in giving counseling about contraceptive use.
Empowerment Of The Community Through Integrated Coaching Post For Non-Communicable Disease Ni Wayan Suniyadewi; Nurul Faidah; Ni Komang Sukraandini
Comment: an International Journal of Community Development Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Perkumpulan Peneliti Ilmu Lingkungan - Green Visioneers

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.984 KB)

Abstract

The prevalence of Non-Communicable Diseases in Indonesia has increased. According to the Bali Province Riskesdas (2013) people who are obese 15.2%, Diabetes Mellitus (DM) by 1.4%, hypertension 5.3% based on the interview method and 18.4% through measurement, on average increase at the age of 45 years and over by 0.4%. One of the Puskesmas in Denpasar City is Puskesmas III North Denpasar. On average, the target area experiences a lifestyle transition from rural to urban. The community began to switch from farm work to office workers so that the time and activity of their movements were very limited. Hypertension, diabetes mellitus and rheumatism are diseases that are always present in a series of 10 major diseases based on a visit to the Puskesmas III North Denpasar (Register of Health Center III North Denpasar, 2017). Based on the above phenomenon, it is very necessary to form a forum as a center for health services in order to improve the health status of the people especially those aged 15 years and over. Interviews with the head of Puskesmas III North Denpasar strongly support the establishment of integrated coaching post for non-communicable diseases which is expected to be a primary health care center for the promotion and prevention of disease.
Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Keberhasilan Toilet Training Pada Anak Usia Prasekolah di Posyandu Balita Banjar Intaran Wilayah Kerja UPT Kesmas Tampaksiring II Kadek Sopa Yuliana; Ni Wayan Suniyadewi; I Made Udayana
JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU Vol 10 No 1 (2019): JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.93 KB)

Abstract

Toilet Training secara dini merupakan salah satu tugas perkembangan untuk membentuk kemandirian, kedisiplinan dan kepekaan emosi pada anak untuk mencapai tugas perkembangan pada anak usia prasekolah. Hasil studi pendahuluan di Posyandu Balita Banjar Intaran, dari hasil wawancara dengan 10 ibu, didapatkan 40% anak sudah mandiri dalam melakukan toilet training dan 60% anak lainnya masih sering mengompol, memerlukan bantuan ibu pada saat BAK dan BAB. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pola asuh ibu dengan keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah. Jenis penelitian deskriptif analitik, dengan rancangan cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 57 orang dengan metode Purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pola asuh ibu sebagian besar adalah demokratis sebanyak 36 orang (62,3%). Keberhasilan toilet training sebagian besar dalam kategori berhasil sebanyak 38 orang (66,7%). Hasil uji Rank Spearman didapatkan P value 0,000< dari tingkat signifikansi ditentukan yaitu 0,05, hasil ini menunjukkan ada hubungan pola asuh ibu dengan keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah. Pola asuh ibu berhubungan signifikan dengan keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah. Disarankan agar orang tua menstimulasi atau melatih anak agar bisa memenuhi kebutuhan mereka sendiri yaitu dimulai dari kebutuhan paling dasar misalnya melatih toilet training, makan/minum sendiri dan merapikan mainan sendiri.
The Relation of the Family Support with the Healthy Lifestyle of Hypertension in Family I. G. A. Merry Mahadewi; Ni Wayan Suniyadewi; Nyoman Mudia
Bali Medika Jurnal Vol 4 No 2 (2017): Bali Medika Jurnal Vol 4 No 2 Desember 2017
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v4i2.1

Abstract

Hypertension is a condition when the systolic blood pressure greater than 120 mmHg and diastolic blood pressure over 80 mmHg. Healthy lifestyle of hypertension as one of handling blood pressure so that family support is necessary in order to achieve compliance with management healthy lifestyle in patient with hypertension. The purpose study to determine relation of the family support with the healthy lifestyle of hypertension in family. Method: Design of study deskriptif corelasional with cross sectional design. Study was conducted at UPT Kesmas Gianyar I with forty three respondents was taken by consecutive sampling. Family support and healthy lifestyle of hypertension by questionnaire and analyzing using by rank spearman test. Result: Research of study showard most respondents have a high family support 41,9% and a most respondents has enough healthy lifestyle 58,1%. The result of analysis obtained p=0.012<α (α=0.05), which means there is a significant a relation of the family support with healthy lifestyle of hypertension in family. Discussion: Device for community to implement the healthy lifestyle of to controlled blood pressure in patient with hypertension.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DENGAN PENERAPAN HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA TATANAN RUMAH TANGGA DI DESA PAYANGAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARGA I TABANAN: THE CORRELATION OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF FAMILY WITH APPLICATION OF CLEAN AND HEALTHY LIFE ON THE ORDER HOUSEHOLD IN PAYANGAN VILLAGE THE WORKING AREA OF PUSKESMAS MARGA I TABANAN Ni Komang Lisa Anggraeni; Ni Wayan Suniyadewi; Ni Luh Putu Devhy
Bali Medika Jurnal Vol 5 No 2 (2018): Bali Medika Jurnal Vol 5 No 2 Desember 2018
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v5i2.31

Abstract

Pendahuluan: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan sekumpulan perilaku dari masyarakat agar mampu menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan. Di Desa Payangan diketahui bahwa rumah tangga yang telah mempraktikkan PHBS baru mencapai 32,5% dari target 75%. Pengetahuan dan sikap dibutuhkan oleh keluarga untuk menerapkan PHBS dengan baik. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap keluarga dengan penerapan hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga di Desa Payangan Marga Tabanan. Metode: Desain penelitian adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 43 responden diambil dengan teknik proportional stratified random sampling. Analisa data menggunakan uji Rank Spearman. Hasil: ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan keluarga dengan penerapan hidup bersih dan sehat p-value 0,001 dan ada hubungan yang signifikan antara sikap keluarga dengan penerapan hidup bersih dan sehat p-value 0,000. Diskusi: diharapkan petugas kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat terkait PHBS melalui penyuluhan, penempelan poster,dll. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Penerapan hidup bersih dan sehat ABSTRACT Introduction: Clean and Healthy Life Behavior (PHBS) is a set of behaviors of the community to be able to help themselves in the field of health. In Payangan village note that households have been practicing a new PHBS reached 32.5% of the target of 75%. Knowledge and attitudes required by families to implement PHBS well. The aims of this study was to determine the correlation of knowledge and attitude of family with application of clean and healthy life on the order household in Payangan Marga Tabanan. Method: The design of research was a descriptive correlation with cross sectional approach. The total sample of 43 respondents were taken by proportional stratified random sampling. Data analysis used Rank Spearman test. Result: There was a significant correlation between family knowledge with the application of clean and healthy life p-value 0.001 and there was a significant correlation between family attitudes with the application of clean and healthy life p-value 0,000. Discussion: Expected to health workers to improve knowledge and attitudes related to PHBS through counseling, pasting posters,etc. Keyword : Knowledge, Attitudes, Application of Clean and Healthy life
HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI POSYANDU BALITA BANJAR INTARAN WILAYAH KERJA UPT KESMAS TAMPAKSIRING II: RELATIONSHIP OF MATERNAL PARENTING TOWARD THE TOILET TRAINING SUCCESS IN PRESCHOOL CHILDREN AGE AT POSYANDU BALITA BANJAR INTARAN REGION OF UPT KESMAS TAMPAKSIRING II Kadek Sopa Yuliana; Ni Wayan Suniyadewi; I Made Udayana
Bali Medika Jurnal Vol 5 No 2 (2018): Bali Medika Jurnal Vol 5 No 2 Desember 2018
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v5i2.38

Abstract

Toilet Training secara dini merupakan salah satu tugas perkembangan untuk membentuk kemandirian, kedisiplinan dan kepekaan emosi pada anak untuk mencapai tugas perkembangan pada anak usia prasekolah. Hasil studi pendahuluan di Posyandu Balita Banjar Intaran, dari hasil wawancara dengan 10 ibu, didapatkan 40% anak sudah mandiri dalam melakukan toilet training dan 60% anak lainnya masih sering mengompol, memerlukan bantuan ibu pada saat BAK dan BAB. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pola asuh ibu dengan keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah. Jenis penelitian deskriptif analitik, dengan rancangan cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 57 orang dengan metode Purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pola asuh ibu sebagian besar adalah demokratis sebanyak 36 orang (62,3%). Keberhasilan toilet training sebagian besar dalam kategori berhasil sebanyak 38 orang (66,7%). Hasil uji Rank Spearman didapatkan P value 0,000< dari tingkat signifikansi ditentukan yaitu 0,05, hasil ini menunjukkan ada hubungan pola asuh ibu dengan keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah. Pola asuh ibu berhubungan signifikan dengan keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah. Disarankan agar orang tua menstimulasi atau melatih anak agar bisa memenuhi kebutuhan mereka sendiri yaitu dimulai dari kebutuhan paling dasar misalnya melatih toilet training, makan/minum sendiri dan merapikan mainan sendiri. Kata Kunci : Pola Asuh Ibu, Toilet Training, Anak Usia Prasekolah ABSTRACT Toilet Training in early age is one of the developmental tasks to form self-supporting, discipline and emotional sensitivity in children to achieve the developmental task, one of which can be done through the toilet training early on. The results of the preliminary study at Maternal and Child Health Centre Banjar Intaran, with interviewed 10 mothers, found that 40% children have been self-supporting in toilet training and 60% of another children still wet the pants, need mother's assistance at the time of defecation and urination. The aim of this research was to know the relationship of maternal parenting toward the toilet training success in preschool age children. The type of research was analytical descriptive with cross-sectional design. The number of sample were 57 people with Purposive sampling method. The data collection used questionnaires. The maternal parenting was mosthy democratic, as many as 36 people (%). The success of toilet training mostly in success category as many as in 38 people (66,7%). The result of Rank Spearman test with p value 0.000< from the significance level determined that is 0,05, it is showed there is a relationship of maternal parenting toward the toilet training success at preschool age children. Maternal parenting is significantly associated with the success of toilet training in preschool age children. It is recommended that parents stimulate or train the children to meet their own needs starting from the most basic needs such as train the toilet toilets, eat/drink themselves and clear up the toys themselves. Keywords: Maternal Parenting, Toilet Training, Preschool Children Age
GAMBARAN KEBIASAAN SARAPAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BADUNG: DESCRIPTION OF BREAKFAST HABITS IN ELEMENTARY SCHOOL CHILDREN IN BADUNG REGENCY Ni Komang Ayu Resiyanthi; Ni Wayan Suniyadewi
Bali Medika Jurnal Vol 6 No 2 (2019): Bali Medika Jurnal Vol 6 No 2 Desember 2019
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v6i2.89

Abstract

Sarapan merupakan hal penting juga untuk memenuhi gizi bagi setiap orang untuk mengawali aktivitasnya. Sarapan adalah kegiatan makan dan minum yang dilakukan antara bangun pagi sampai jam 9 untuk memenuhi sebagian yaitu 15-30% kebutuhan gizi harian (Hardinsyah, 2012). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran kebiasaan sarapan pada siswa sekolah dasar di Kabupaten Badung. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yakni menggambarkan kebiasaan sarapan pada siswa sekolah dasar di Kabupaten Badung. Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan pada empat sekolah dasar di Kabupaten badung yaitu SD 1 Kuta, SD 3 Kuta, SD 2 Kuta dan SD 1 Jagapati menggunakan 154 Siswa SD yang diambil dengan purposive sampling. Dari 154 siswa yang diteliti didapatkan bahwa sebagian besar siswa Sekolah Dasar di Kabupaten Badung terbiasa sarapan yaitu sebanyak 120 orang (77,9%), sebagian besar sarapan setiap pagi hari yaitu sebanyak 109 orang (70,8%), sebagian besar sarapan pada jam 6-7 pagi yaitu sebanyak 149 orang (96,8%), sebagian besar sarapan di rumah yaitu sebanyak 152 orang (98,7%) dan sebagian besar dengan menu yang berganti-ganti yaitu sebanyak 121 orang (78,6%). Disarankan petugas kesehatan memberikan penyuluhan kesehatan tentang pentingnya sarapan yang sehat baik pada siswa dan kepada orangtua karena selain untuk kesehatan juga sangat bermanfaat untuk meningkatkan konsentrasi dan prestasi siswa.