Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pelatihan Worship Leader, Singer dan Multi Media Di GPdI Imanuel Kagungan Rahayu Nova Ritonga; Saedo Marbun
Jurnal PKM Setiadharma Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal PkM Setiadharma
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (862.581 KB) | DOI: 10.47457/jps.v3i1.235

Abstract

Worship is an important part of the Christian faith journey. In worship,there are praise and worship which is very decisive in the success ofworship. To realize successful worship, it takes people who are capableof leading worship such as worship leaders, and singers and the presenceof adequate multimedia support such as easy worship. However, manychurches do not yet have qualified ministers for these tasks, includingGPdI Imanuel Kagungan Rahayu. This public service aims to facilitateand provide training to God's ministers in the church to improve thequality of their services. This Public service is done by the trainingmethod. The participants were very enthusiastic during the training andfollowed the activity until the end. Participants can understand thematerial provided and can practice it during practice sessions. After thepublic service is done, worship leaders, singers, and multi-mediaoperators can apply the material that has been received in churchservices with full responsibility
Lokakarya Pengembangan Teknologi Pendidikan bagi Guru-Guru di Desa Ujung Gunung Ilir Serepina Hasibuan; Nova Ritonga; Desmon Adu; Setiaman Larosa; Daniel Daniel; Rudy Roberto Walean; Saedo Marbun
Real Coster : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6, No 1: Maret 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53547/realcoster.v6i1.316

Abstract

The digital era certainly has implications for the use of technology in the world of education. The more developed the times, the more superior the resources. One of the standards of excellence of an educational institution is the sophisticated technology used. Therefore, technology needs to be mastered by educational actors. PkM activities are carried out by the tutoring method where teachers are directly guided in technology practice. Before carrying out PkM activities, the team conducted observations and interviews with several teachers and after the activities the team evaluated the results of the activities. PkM conducted by STTMSL lecturers and students aims to equip elementary, middle and high school teachers around the campus environment with adequate technological capabilities for this digital era. The activity carried out on November 15, 2022 was held with three sessions, namely: making creative and interactive PPT slides, making questions and assessment graphs from google forms and how to use them and introducing the Canva application as one of the applications that help teachers to prepare designs for certificates, diplomas, flyers, posters, advertisements, short videos for learning, and so on. Through this activity, teachers can improve their self-competence, especially in terms of utilizing technology to support learning in schools.Keywords: canva; digital; google forms; workshop; powerpoint; technology AbstrakEra digital tentunya berimplikasi pada penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan. Semakin berkembangnya zaman maka semakin unggul pula sumber dayanya. Salah satu standar keunggulan suatu lembaga pendidikan adalah canggihnya teknologi yang digunakan. Oleh karena itu, teknologi perlu dikuasai oleh pelaku pendidikan. Kegiatan PkM dilakukan dengan metode tutoring di mana guru secara langsung dibimbing dalam praktik teknologi. Sebelum melaksanakan kegiatan PkM, Tim melakukan observasi dan wawancara dengan beberapa guru dan setelah kegiatan tim melakukan evaluasi hasil kegiatan. PkM yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa STTMSL bertujuan untuk memperlengkapi guru-guru SD, SMP dan SMA di sekitar lingkungan kampus dengan kemampuan teknologi yang memadai untuk era digital ini. Kegiatan yang dilakukan pada tanggal 15 November 2022 diselenggarakan dengan tiga sesi yakni: membuat slide PPT kreatif dan interaktif, membuat soal dan grafik penilaian dari google form dan bagaimana penggunaanya serta memperkenalkan aplikasi Canva sebagai salah satu aplikasi yang membantu guru untuk mempersiapkan desain sertifikat, ijazah, flyer, poster, iklan, video singkat untuk pembelajaran, dan lain sebagainya. Melalui kegiatan ini, guru-guru dapat meningkatkan kompetensi diri khususnya dalam hal memanfaatkan teknologi untuk mendukung pembelajaran di sekolah. Kata kunci: canva; digital; formulir google; lokakarya; powerpoint; teknologi
GEREJA YANG BERDAMPAK DI TENGAH PANDEMI Saedo Marbun
MAWAR SARON: Jurnal Pendidikan Kristen dan Gereja Vol. 3 No. 1 (2020): Maret
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62240/msj.v3i1.35

Abstract

Gereja yang berdampak adalah gereja yang melakukan pengajaran Firman Tuhan dengan konsisten. Ketika pandemi melanda bangsa Indonesia, gereja menghadapi tantangan yang besar, karena besarnya penyebaran covid-19 di Indonesia. Selama ini, pelayanan gereja dilakukan oleh pelayanan khusus, melibatkan pertemuan kontak fisik antara satu rumah atau jejaring sosial keagamaan di gedung gereja. Namun pandemi Covid-19 membatasi semua orang melakukan peribadatan dalam jumlah besar sehingga muncul banyak gereja rumah. Tetapi hal ini sebenarnya tidak boleh menjadi alasan bagi gereja untuk tidak berdampak. Oleh sebab itu, penulis mencoba mengamati dan meneliti apakah gereja masih berdampak bagi pelayanan Kristen di Indonesia bahkan masyarakat pada umumnya secara khusus di GBI Podorejo Pringsewu. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti sejauh mana dampak yang sudah dilakukan oleh GBI Podorejo selama masa pandemi covid-19. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif, dengan teknik wawancara pada lima anggota jemaat. Dari hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa gereja yang berdampak adalah gereja yang terus mewartakan firman Tuhan dengan konsisten serta menerapkannya di lingkungan masyarakat. Dalam masa pandemi ini, GBI Pringsewu memang mengalami banyak kendala untuk menjalankan pelayanannya, namun masih dapat konsisten menerapkan pelayanan di lingkungan masyarakat.
PERAN GURU PAK DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI MODERASI BERAGAMA PADA PESERTA DIDIK Saedo Marbun
MAWAR SARON: Jurnal Pendidikan Kristen dan Gereja Vol. 4 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62240/msj.v4i1.41

Abstract

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki masyarakat yang beragam budaya, agama, etnis, ras, bahasa, suku, tradisi dan sebagainya. Realitas kehidupan masyarakat yang demikian, mudah terjadi kesalahpahaman yang mengatasnamakan agama, etnis, tradisi, sehingga berdampak pada keharmonisan hidup. Mengantisipasi munculnya kesalahpahaman tersebut maka menanamkan nilai-nilai moderasi beragama oleh Guru Pendidikan Agama Kristen pada peserta didik sangat dibutuhkan. Melihat adanya peningkatan praktik intoleran, dan radikalisme didalam lembaga-lembaga pendidikan mempertegas bahwa penanaman nilai moderasi beragama mutlak diperlukan. Guru Pendidikan Agama Kristen harus mengambil langkah-langkah antisipasi terhadap perkembangan radikalisme dikalangan peserta didik dengan memberikan pengajaran yang benar kepada peserta didik Kristen, yang bersumber dari Alkitab, bagaimana Tuhan Yesus mengajarkan kepada pengikut-Nya untuk mengasihi Allah dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri-sendiri. Guru Pendidikan Agama Kristen juga harus memberikan teladan bagaimana nilai-nilai moderasi beragama dipraktikkan di dalam kehidupan sehari-hari. Dan mendorong peserta didik untuk mengobarkan semangat toleransi beragama. Sehingga tercipta keharmonisan dan kedamaian di dalam masyarakat yang majemuk.
MENANAMKAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PAK Saedo Marbun
MAWAR SARON: Jurnal Pendidikan Kristen dan Gereja Vol. 6 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62240/msj.v6i1.50

Abstract

Nilai-nilai nasionalisme seringkali kurang mendapat perhatian dalam proses pembelajaran khususnya pada pendidikan agama kristen. Akibatnya isu-isu intoleransi dan radikalisme mendapat ruang dalam dunia pendidikan saat ini. Isu-isu tersebut dipertegas dengan perilaku peserta didik menunjukkan gejala-gejala yang mengarah pada intoleransi dan radikalisme sering terlihat diantara peserta didik dengan membentuk kelompok-kelompok pertemanan yang didasarkan pada persamaan agama. Sikap kurang menghargai agama lain, rendahnya kedisiplinan dalam menaati peraturan sekolah, suka membolos pada saat jam pelajaran PAK, kurang sopan dalam bertutur kata, malas, tidak suka berkerja bersama-sama atau gotng royong, kurang dalam kepedulian sosial. Dengan adanya Pendidikan Agama Kristen di sekolah diharapkan dapat berkontribusi menanamkan nilai nasionalisme pada peserta didik. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan: 1) Strategi menanamkan nilai-nilai nasionalisme pada pembelajaran PAK. 2) Penerapan nilai karakter nasionalisme yang dilakukan pada pembelajaran PAK. Penulis menggunakan metode penelitian pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan berbagai data yang diperoleh melalui buku-buku, jurnal, internet dan sumber-sumber relevan lainnya. Hasil menunjukkan bahwa: 1) Strategi menanamkan nilai nasionalisme dalam pembelajaran PAK melalui penanaman kebiasaan baik pada peserta didik. 2) Penerapan nilai karakter nasionalisme dalam pembelajaran PAK melalui keteladanan guru dalam interaksi sosial antara sesama guru, guru dengan peserta didik dilingkungan sekolah dan melalui pengalaman belajar. Perilaku karakter nasionalisme yang diterapkan menjadi gaya hidup sehari-hari di sekolah oleh peserta didik yaitu toleransi, disiplin menaati peraturan sekolah, bertanggung jawab, kerja keras, sopan santun, gotong royong, dan peduli sosial.
Pembinaan Jiwa Nasionalisme Anak-Anak Sekolah Minggu GPdI Imanuel Kagungan Rahayu Melalui Bercerita dan Lomba Kebangsaan Nova Ritonga; Saedo Marbun
Devotion: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Publikasi Ilmiah, Yayasan Yuta Pendidikan Cerdas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62282/devotion.v1i1.31-44

Abstract

Melihat kurangnya wawasan kebangsaan yang dimiliki anak-anak sekolah minggu di Gereja Pantekosta di Indonesia Imanuel Kagungan Rahayu, maka dianggap perlu untuk melakukan pembinaan wawasan kebangsaan supaya pemahaman kebangsaan dari anak-anak sekolah minggu dapat ditingkatkan, dengan demikian jiwa nasionalisme akan tumbuh sejak dini. Selain itu, gereja belum pernah melakukan pembinaan jiwa nasionalisme secara khusus bagi anak-anak sekolah minggu. Pada masa kini juga terjadinya penurunan rasa nasionalisme di kalangan peserta didik di sekolah dan ini dapat berdampak pada anak-anak sekolah minggu yang belum memiliki pemahaman tentang kebangsaan yang kuat. Untuk itu perlu dilakukan upaya pembinaan sejak dini kepada anak-anak generasi bangsa ini. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pembinaan jiwa nasionalisme kepada anak-anak sekolah minggu agar memiliki rasa cinta akan tanah air Indonesia yang kuat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dengan skema berikut: 1) persiapan, 2) pelaksanaan, 3) penyusunan laporan dan publikasi. Kegiatan PkM berupa pembinaan jiwa nasionalisme bagi anak-anak sekolah minggu dilakukan dengan dua cara. Pertama, kegiatan bercerita tentang sejarah kemerdekaan Republik Indonesia dan tanggungjawab anak-anak sekolah minggu sebagai warga negara. Kedua, kegiatan lomba kebangsaan. Ada pun hasil kegiatan ini adalah anak-anak sekolah minggu: 1) memahami sejarah kemerdekaan Indonesia dengan lebih baik, 2) bisa lebih memahami dan menghargai pengorbanan para pahlawan kemerdekaan, 3) bisa mengembangkan rasa cinta terhadap Indonesia. Berdasarkan hasil PkM dapat disimpulkan bahwa pembinaan jiwa nasionalisme bagi anak-anak sekolah minggu perlu dilakukan sejak dini agar jiwa nasionalisme anak-anak tertanam dengan kuat. Pembinaan jiwa nasionalisme bagi anak-anak merupakan tanggungjawab semua pihak termasuk gereja.