Pulau Rote juga merupakan salah satu pulau yang memiliki potensi sumberdaya alam seperti ikan julung-julung (Hemiramphus lutkei) yang merupakan salah satu jenis ikan ekonomis penting. Oleh karena itu, perlu dikaji aspek-aspek biologis agar stok ikan yang tersedia di laut dapat dimanfaatkan secara optimal. Metode pengambilan data dengan metode survei di empat lokasi dari tujuh target lokasi yang dilakukan dengan cara; pengamatan morfologi, pengukuran panjang ikan, pengukuran bobot ikan dan penentuan jenis kelamin. Sedangkan metode analisis data secara deskriptif kuantitatif dengan memperhitungkan nisbah kelamin, hubungan panjang bobot, frekuensi panjang, ukuran rata tertangkap dan rata-rata ukuran pertama kali matang gonad. Hasil yang diperoleh sifat pertumbuhan ikan julung-julung (Hemiramphus lutkei) bersifat allometrik negatif . Frekuensi panjang antara 27,4-28,3 cm sebanyak 329 ekor dari total 1000 sampel. Nisbah kelamin dengan perbandingan jantan betina 1:2,57 dan didominasi oleh TKG III. TKG I tidak ditemukan, TKG II sebanyak 33 ekor (33%), TKG III sebanyak 43 ekor (43%) dan TKG IV sebanyak 24 ekor (24%) dari total 100 sampel yang diamati. Nilai rata-rata ukuran pertama kali tertangkap (Lc) dan rata-rata ukuran pertama kali matang gonad (Lm) adalah 28,50 cm dan 26,36 cm.