p-Index From 2019 - 2024
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal GANESHA MEDICINA
Kadek Resa Widiasari
Universitas Pendidikan Ganesha

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KEHAMILAN EKTOPIK Kadek Resa Widiasari; Ni Made Sri Dewi Lestari
Ganesha Medicina Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.664 KB) | DOI: 10.23887/gm.v1i1.31699

Abstract

Kehamilan ektopik merupakan suatu kehamilan yang terjadi di luar endometrium kavum uteri. Tujuan pembuatan artikel ini untuk mengetahui definisi, faktor risiko, tanda dan gejala, cara mendiagnosis, dan tatalaksana dari kehamilan ektopik sehingga dapat menghindari komplikasi yang mungkin terjadi. Berbagai faktor risiko kehamilan ektopik yaitu pernah mengalami kehamilan ektopik sebelumnya, operasi panggul sebelumnya, penggunaan alat kontrasepsi, riwayat penyakit radang panggul, dan merokok pada saat pembuahan. Kehamilan ektopik ini dapat diklasifikasikan berdasarkan tempatnya menempel dan paling sering terjadi di tuba fallopi khususnya bagian ampula dan diikuti oleh isthmus. Biasanya penderita tidak mengalami gejala yang khas, mirip seperti ibu hamil muda normal, tetapi terdapat trias gejala klinis kehamilan ektopik yaitu amenorea, nyeri abdomen, dan perdarahan pervaginam. Untuk mendiagnosis kehamilan ektopik diperlukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang tepat. Tatalaksana yang dapat diberikan yaitu terapi medis dengan methotrexate, terapi expectant, dan terapi pembedahan yang terdiri atas laparoskopi, laparotomi, salpingotomi, dan salpingektomi yang dilakukan sesuai dengan indikasinya masing-masing dan yang paling sering dilakukan adalah laparotomi. Kehamilan ektopik tidak dapat dicegah tetapi komplikasi serius dapat dihindari dengan diagnosis dan perawatan dini serta faktor risikonya dapat dikurangi. Kata kunci: kehamilah ektopik, laparotomi, terapi expectant, methotrexate
DIABETES MELITUS TIPE 2: FAKTOR RISIKO, DIAGNOSIS, DAN TATALAKSANA Kadek Resa Widiasari; I Made Kusuma Wijaya; Putu Adi Suputra
Ganesha Medicina Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.605 KB) | DOI: 10.23887/gm.v1i2.40006

Abstract

AbstrakDiabetes melitus menggambarkan sekelompok penyakit metabolik yang temuan umumnya adalah kadar glukosa darah yang meningkat. Pada usia 20-79 tahun, terdapat 463 juta atau setara 9,3% orang di dunia menderita diabetes pada tahun 2019. Diabetes melitus tipe 2 ditandai dengan defisiensi insulin relatif yang disebabkan oleh disfungsi sel pankreas dan resistensi insulin. Faktor risiko penyebabnya dibagi menjadi dua yaitu faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi. Gejala klasik diabetes seperti poliuria, polidipsia, polifagia dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. Empat tes diagnostik untuk diabetes yaitu pengukuran glukosa plasma puasa, glukosa plasma 2 jam setelah TTGO 75 g, HbA1c, dan glukosa darah acak dengan adanya tanda dan gejala klasik diabetes. Tatalaksana dibagi menjadi dua, yaitu farmakologi dan non farmakologi. Tatalaksana non farmakologis terdiri atas edukasi, nutrisi medis, dan latihan fisik. Terapi farmakologis terdiri atas obat oral dan bentuk suntikan dalam bentu obat anti hiperglikemik dan insulin. Terapi farmakologi dan non farmakologi ini berjalan beriringan. Penulisan artikel ini menggunakan metode literature review dan diharapkan dapat dijadikan acuan kedepan dalam melakukan tindakan pencegahan dan pengobatan pasien diabetes melitus sehingga prevalensi berkurang dan komplikasi dapat dihindari.   AbstractDiabetes mellitus describes a group of metabolic diseases whose common finding is elevated blood glucose levels. At the age of 20-79 years, there were 463 million or 9.3% of people in the world suffer from diabetes in 2019. Type 2 diabetes mellitus is characterized by relative insulin deficiency caused by pancreatic cell dysfunction and insulin resistance. The risk factors that cause it are divided into two, namely modifiable and non-modifiable risk factors. The classic symptoms of diabetes include polyuria, polydipsia, polyphagia and unexplained weight loss. The four diagnostic tests for diabetes are measurement of fasting plasma glucose, plasma glucose 2 hours after OGTT 75 g, HbA1c, and randomized blood glucose in the presence of classic signs and symptoms of diabetes. Treatment is divided into two, namely pharmacological and non-pharmacological. Non-pharmacological management consists of education, medical nutrition, and physical exercise. Pharmacological therapy consists of oral drugs and injections in the form of anti-hyperglycemic drugs and insulin. Pharmacological and non-pharmacological therapy goes hand in hand. The writing of this article uses the literature review method and is expected to be used as a future reference in carrying out prevention and treatment of diabetes mellitus patients so that prevalence is reduced and complications can be avoided.