Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Kajian Ragam dan Periode Penyimpanan Kombinasi Air Rebusan Daun Sirih dan Kayu Siwak Terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans Yustin Nur Khoiriyah; Sri Murwaningsih
Biogenesis: Jurnal Ilmiah Biologi Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Department of Biology, Faculty of Sci and Tech, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/bio.v5i2.3865

Abstract

The community for maintaining healthy teeth and mouth has used betel and siwak wood plants. However, the benefits of a combination of both plants have not been widely known. The main output of this research was to know the utilization of a combination of betel leaf water and siwak wood as a mouthwash candidate. Combination of boiled water of both plants is a processed product, which has a shelf life. As a mouthwash product that is stored for a long time allegedly decreased the level of usefulness. One parameter of usability level to be observed in this study was the inhibition of Streptococcus mutans, the bacteria that cause dental caries. This study was laboratory experimental research, and use post test only with control group design with Cross-Sectional approach. Data analyzed by T-test and ANOVA followed by LSD test. Inhibition zone of boiled water stored at room temperature was smaller than cold temperature. However, T-test results showed that the diameter of inhibition zone of boiled water stored at room temperature and the cold temperature was not significantly different (p-value = 0,586> 0,05). Significantly decreased drag zone diameters occurred in a combination of boiled water stored for 16 and 18 days. Then the storage variety did not have a real effect, while the storage period significantly affects the inhibition power of boiled water in the growth of Streptococcus mutans.
Penerapan Cuci Tangan Pakai Sabun di SDN II Kota Karang Bandar Lampung Sri Murwaningsih
Jurnal Kesehatan Vol 7, No 1 (2016): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.543 KB) | DOI: 10.26630/jk.v7i1.132

Abstract

Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) adalah salah satu tindakan yang dinilai efektif untuk mencegah penularan berbagai penyakit yang diperantarai tangan. Hasil penelitian menyebutkan bahwa CTPS dapat menekan angka kematian yang disebabkan oleh diare. Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun adalah salah satu indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah. Anak Sekolah sebagai generasi penerus bangsa dengan usia yang sangat rentan terhadap berbagai penularan penyakit sangat  perlu ditekankan untuk membiasakan Cuci Tangan Pakai Sabun. Di SDN II Kota Karang Bandar Lampung diperoleh data dari 20 orang siswa kelas V SDN II Kota Karang hanya 4% yang melakukan cucitangan dengan sabun dan air bersih sebelum makan,  96% mencuci tangan tidak dengan sabun dan hasil wawancara dengan siswa hampir semua tidak mengetahui pentingnya membiasakan perilaku cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor–faktor yang berhubungan dengan penerapan Cuci Tangan Pakai Sabun di SDN II Kota Karang Bandar Lampung. Metode Penelitian  Cross Sectional Study, dengan 80 orang siswa sebagai sampel.Hasil, responden dengan pengetahuan baik 65%, sikap mendukung 68,8%, ketersediaan sarana 55%, guru mendukung sebanyak 66,2% dan responden menerapkan perilaku cuci tangan 71,2%. Tidak terdapat hubungan pengetahuan terhadap perilaku cuci tangan, terdapat hubungan signifikan antara sikap, ketersediaan sarana, peran guru terhadap perilaku cuci tangan, nilai OR= 4,87, peran guru nilai OR= 3,99, dan sarana nilai OR= 3,21.
GANGGUAN LAJU PERNAPASAN BERDASARKAN PENGGUNAAN MASKER DAN LAMA PAPARAN PADA SISWA TEKNIK GIGI POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG Sri Murwaningsih; Sri Wahyuni
Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 16, No 1 (2022)
Publisher : Department of Environmental Health, Tanjungkarang Health Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/rj.v16i1.3168

Abstract

Latar belakang: Penggunaan akrilik dalam kegiatan praktikum teknik gigi dapat menimbulkan risiko gangguan pernapasan. Penelitian bertujuan mengetahui gangguan laju pernapasan berdasarkan penggunaan masker dan lama paparan.Metode: Penelitian menggunakan rancangan potong lintang, dilaksanakan di Laboratorium Teknik Gigi Politeknik Kesehatan Tanjungkarang. Sebanyak 98 orang siswa diikutkan dalam penelitian. Laju pernapasan diukur menggunakan spirometer, dan observasi dilakukan terhadap penggunaan masker dan lama paparan. Analisis data dilakukan menggunakan uji Chi-square dan Odds Ratio pada tingkat kepercayaan 95%.Hasil: Ditemukan sebanyak 10,2% siswa mengalami gangguan laju pernapasan, dan 24,5% tidak menggunakan masker selama kegiatan praktikum. Penilaian paparan mendapatkan 62,2% siswa terpapar dalam waktu yang lama. Pada penelitian ini, hasil analisis statistik tidak menunjukkan hubungan yang signifikan antara gangguan laju pernapasan dengan penggunaan masker (p-value=0,968) dan lama paparan (p-value=0,849).Simpulan: Walaupun secara statistik seluruh variabel tidak menunjukkan hubungan yang bermakna, namun bukti awal telah menunjukkan adanya gangguan pernapasan pada siswa. Perlu perbaikan sistem ventilasi dengan jenis local exhauster ventilation, selain ketegasan dalam penggunaan masker selama kegiatan praktikum. 
ANALISIS HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN FAKTOR PERANCU DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN PROTESA GIGI DI KOTA BANDAR LAMPUNG Sri Murwaningsih; Yustin Nurkhoiriyah
Jurnal Keperawatan Vol 14, No 2 (2018): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.276 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v14i2.1298

Abstract

Banyaknya kejadian kehilangan gigi di masyarakat, belum diikuti oleh kesadaran untuk mengganti gigi yang hilang dengan gigi tiruan. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk segera mengganti gigi yang hilang dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain faktor pendidikan, pengetahuan, sikap, ekonomi, dukungan keluarga, kurangnya sarana prasarana dalam hal ini ketersediaan tenaga dokter gigi yang dapat dijangkau oleh masyarakat setempat.Rancangan penelitian  ini menggunakan Cross Sectional dengan 100 orang responden.Analisis menggunakan univariat dan bivariat dengan uji statistik menggunakan chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat kemaknaan (α) 5% serta uji regresi logistik.Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan prilaku penggunaan protesa (p-value= 0,01 ), sementara tidak ada hubungan dengan pengetahuan (p-value= 0,182), pendidikan (p-value= 1), sikap (p-value= 0,5), sarana (p-value= 0,852),dan pendapatan (p-value= 0,532). Hasil uji regresi dukungan keluarga (p value= 0,012) memiliki hubungan dengan prilaku penggunaan protesa.Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan prilaku penggunaan protesa, serta tidak ditemukannya peran variabel perancu.Perlu adanya upaya peningkatan layanan pembuatan protesa gigi tiruan dan bekerjasama dengan teknisi gigi oleh pelayanan kesehatan primer.
Hubungan Kehilangan Gigi Anterior dengan Estetika, Gangguan Bicara dan Status Nutrisi pada Pengunjung Puskesmas di Kota Bandar Lampung Sri Murwaningsih; Sri Wahyuni
Jurnal Keperawatan Vol 15, No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.742 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v15i1.1320

Abstract

Kehilangan gigi dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengunyah sehingga berubahnya pilihan makanan dan proses pencernaan yang mengakibatkan terjadinya malnutrisi, menimbulkan ketidakpuasan dari segi estetika dan gangguan bicara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kehilangan gigi anterior, usia, jenis kelamin dan tingkat pendidikan dengan status nutrisi, gangguan estetika, dan gangguan.Rancangan penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Jumlah sampel sebanyak 30 orang pasien pengunjung yang mengalamikehilangangigi anterior. Data dikumpulkan dengan angket penelitian dan lembar observasi. Analisis menggunakan Univariat, bivariat dan multivariat. Analisa bivariat dengan uji statistik chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat kemaknaan (α) 5% dan analisa multivariate dengan uji statistik Regresi Logistik. Pada uji regresi tahap terakhir didapatkan variabel yang paling dominan berhubungan adalah umur dengan p- value = 0,03. Dapat disimpulkan bahwa hanya terdapat dua variable yaitu umur (p-value=0,03) dan jenis kelamin (p-value=0,04) yang berhubungan dengan variabel terikat Gangguan Estetika. Variabel yang paling dominanberhubungandengangangguan estetika adalah variable umur dengan p value = 0,03. Perlu upaya peningkatan promosi kesehatan khususnya dalam hal kebersihan dan perawatan gigi tiruan baik melalui penyuluhan langsung maupun berbagai media kepada masyarakat. Perlu peningkatan layanan perawatan prostodonti dengan biaya terjangkau oleh masyarakat di Puskesmas.
ANALISA PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TENTANG PEMAKAIAN GIGI TIRUAN DI DESA HAJIMENA KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2020 Sri Murwaningsih; Sri Wahyuni
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 7 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v7i1.13093

Abstract

Pengetahuan dan sikap masyarakat pedesaan  tentang gigi tiruan sebagai upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut serta belum adanya fasilitas kesehatan yang memadai mempengaruhi  sikap dari masyarakat pedesaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, sikap dan secara bersama-sama pengetahuan dan sikap masyarakat tentang pemakaian gigi tiruan di desa Hajimena kecamatan Natar kabupaten Lampung Selatan provinsi Lampung tahun  2020. Sampel dalam penelitian ini adalah 10% dari populasi yaitu sebanyak 47 orang dengan kriteria berusia 35 – 54 Tahun, dan memeriksakan gigi di Puskesmas Hajimena. Metode penelitian adalah diskriptif kuantitatif. Analisis data menggunakan uji validitas dan reliabilitas, analisis kuantitatif yang dilakukan berdasarkan data primer menggunakan rumus persamaan regresi linear sederhana dan berganda. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pengetahuan terhadap Penggunaan Gigi Tiruan dengan koefisien determinasi 33,9%, terdapat pengaruh sikap terhadap Penggunaan Gigi Tiruan sebesar 30,8% dan secara bersama sama terdapat Pengaruh Pengetahuan dan Sikap terhadap penggunaan Gigi Tiruan dengan koefisien determinasi sebesar 35,1%. Kesimpulan : perlunya pemberian insentif kepada petugas pemyuluhan gigi tiruan supaya lebih termotivasi dalam penyuluhan. Terdapat role model, keterjangkauan harga dan ketepatan dalam pemasangan gigi tiruan.