Latar Belakang: Media massa dapat menentukan agenda publik dan mengarahkan cara pandang publik terhadap isu tertentu.Tujuan:Penelitian ini bertujuan menggambarkan bagaimana media daring membingkai susu kental manis (SKM) sebagai salah satu produk pangan.Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis isi kuantitatif dalam ilmu komunikasi. Data untuk penelitian berupa semua artikel yang memuat frase”susu kental manis” yang terbit sepanjang 2016-2017 di situs media daring kompas.com (n=64), tempo.co (n=49), detik.com (n=142) dan vemale.com (n=120).Hasil: Dari total 375 artikel tentang SKM, ada 34 artikel dengansentimen negatif, 24positif, sedangkan sisanya netral. SKM dibingkai secara negatif karena tinggi kandungan gula dan lemak, tidak termasuk produk susu, serta dapat menyebabkan diabetes, obesitas, masalah pencernaan, dan kerusakan gigi.Sementara SKM dibingkai secara positif karena dapat meningkatkan cita rasa makanan/minuman, harganya terjangkau, termasuk kebutuhan pokok, serta merupakan sumber energi dan protein. Sebagian bingkai negatif terhadap SKM baru ditemukan pada 2017. Penerbitan artikel dengan bingkai negatif terlihat memiliki pola tertentu dan tidak dilandasi kasus spesifik.Kesimpulan: Media daring dalam membingkai SKM terlihat mengabaikan prinsip baku jurnalisme seperti dampak (significance), urgensi, dan verifikasi faktual. Penelitian dengan pendekatan politik ekonomi bisa menggali lebih dalam mekanisme maupun motif media daring dalam membuat artikel tentang produk pangan.