Evi Martha
Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Kampus UI-Depok, Depok, 16424

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Smoking Media Literacy dengan Status Merokok Siswa Menengah Atas Danang Wahansa Sugiarto; Dian Ayubi; Evi Martha
Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior Vol. 2, No. 1, Juni 2020
Publisher : Perkumpulan PPKMI & Dept. PKIP FKM UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.358 KB) | DOI: 10.47034/ppk.v2i1.3973

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang. Paparan media dapat mempengaruhi inisiasi remaja untuk merokok. Konsep literasi media (smoking media literacy [SML]) dikembangkan sebagai  strategi dalam pengendalian tembakau berbasis sekolah.Tujuan. Untuk mengetahui hubungan SML dengan status merokok siswa SMA negeri di wilayah Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta.Metode. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional yang dilaksanakan pada April-Mei 2018 di Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta. Data dikumpulkan dengan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden yang berjumlah 310 siswa-siswi SMA negeri. Analisis multivariat dilakukan dengan uji regresi logistik ganda. Variabel yang dikontrol dalam analisis adalah jenis kelamin, pendidikan orang tua, parenting, orang terdekat yang merokok (orang tua, saudara kandung, dan teman sebaya), capaian prestasi di sekolah, depresi, self-esteem, sifat memberontak, dan sifat mencari sensasi.Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 14,2% responden yang berstatus merokok. Nilai rata-rata skor SML responden adalah 68,94 (dalam skala 100). Hasil regresi logistik ganda menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara SML dengan status merokok setelah jenis kelamin, saudara yang merokok, teman sebaya yang merokok, capaian prestasi di sekolah, dan sifat memberontak dikendalikan (nilai p=0,048; CI=1,008-7,085).Kesimpulan. Pemahaman siswa SMA tentang literasi media masih rendah, dan SML berhubungan dengan status merokok siswa. ABSTRACTBackground. Media exposure is a very influential factor in the initiation of adolescents to smoke. Therefore, media literacy (smoking media literacy [SML]) was developed  as a school-based tobacco control strategy. Objective. The purpose of this research was to examine the relation of SML with the smoking status of high school students in Purwakarta Regency Method. This research used quantitative research with a cross-sectional design conducted in April-May 2018 in Purwakarta Regency. Data were collected by self-administered questionnaires from 310 students of public senior high school. Data were analyzed using logistic regression test. Statistical adjustments were made for gender, parental education, parenting, smoking status of parents, siblings, and peers, school performance, depression, self-esteem, rebellion, and sensation seeking character.Results. There were 14.2% smokers among respondents. The mean of SML score was 68.94 (on a scale of 100). The result of logistic regression showed that there was a significant correlation between SML and smoking status with adjustment by sex, the sibling who smokes, peers who smoke, school achievement, and rebelliousness (p-value=0.048; CI=1.008-7.085).Conclusions. High school students' understanding of media literacy was still low, and SML was related to students' smoking status.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Stres Selama Masa Pandemi COVID-19 pada Mahasiswa Program Ekstensi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Fenindra Anggi Alifta; Evi Martha
Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior Vol. 5, No. 1, Juni 2023
Publisher : Perkumpulan PPKMI & Dept. PKIP FKM UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47034/ppk.v5i1.6190

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang. Pembelajaran daring merupakan solusi agar aktivitas akademik dapat terus berjalan. Namun sistem ini mengakibatkan stres bagi mahasiswa. Selain faktor yang berhubungan dengan proses perkuliahan, ada juga permasalahan dari kehidupan sehari-hari yang mengakibatkan munculnya stres khususnya pada mahasiswa program alih jenjang Sarjana Kesehatan Masyarakat (ekstensi). Mahasiswa program ini memiliki latar belakang pendidikan Diploma 3 umumnya  sudah bekerja dan berumah tangga. Hal ini menambah beban dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan berdampingan memaksimalkan tugasnya sebagai mahasiswa.Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat stres mahasiswa selama masa pandemi COVID-19 pada mahasiswa Program Ekstensi FKM UI.Metode. Merupakan penelitian kuantitatif dengan studi cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Ekstensi angkatan 2019 - 2021 berjumlah 176 orang. Data primer yang digunakan diperoleh dari kuesioner yang diberikan kepada responden. Data dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat.Hasil. Hasil penelitian didapatkan 5,7% responden mengalami stres berat. Dari analisis bivariat diperoleh dua faktor yang berhubungan dengan tingkat stres yaitu jadwal perkuliahan (p-value 0,005) dan metode pembelajaran (p-value 0,01). Berdasarkan faktor penyebab distress, disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa sering mengalami stres karena banyaknya tugas perkuliahan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi data dasar untuk mengambil tindakan dalam pencegahan dan pengendalian stres pada mahasiswa. ABSTRACTBackground. Online learning is a solution so that academic activities can continue. However, this system causes stress for students. In addition to factors related to the lecture process, there are also problems from daily life that cause stress, especially for Extension students who are already working and have a household. This adds to the burden of carrying out daily life and side by side in maximizing their duties as a student.Aim. This study aims to determine the factors associated with student stress levels during the COVID-19 pandemic among FKM UI Extension Program students.Method. This is a quantitative study with a cross-sectional study. The sample in this study was 176 extension students for the 2019-2021 class. The criteria for inclusion were students with active academic status and exclusion of students who were not willing to be respondents. The primary data used was obtained from a questionnaire given to respondents. Using univariate and bivariate data analysis.Result. The results showed that 5.7% of respondents experienced severe stress. From the bivariate analysis, two factors related to stress levels were obtained, namely class schedules (p-value 0.005) and learning methods (p-value 0.01). Based on the factors that cause distress, it can be concluded that most students often experience stress due to the large number of lecture assignments. This research is expected to become basic data for taking action in preventing and controlling stress in college students.