Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Urgensi Pendidikan Tekan Pernikahan Dini Fitri Raya; Syamsul Arif; Annisa Febriyanti; Mumtazal Shafa Salsabila; Arika Pratiwi Handayani; Syifah Shofiyah Aulia
Dedikasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 15 No 1 (2022): Januari - Juni
Publisher : Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/dedikasi.v15i1.5943

Abstract

Pernikahan merupakan suatu kegiatan yang merubah suatu hal yang haram menjadi halal dengan syarat sah sebuah pernikahan telah terpenuhi. Pernikahan dini merupakan pernikahan yang dilakukan oleh seorang remaja laki-laki dan perempuan dibawah umur 19 tahun. Pernikahan dini tidak dianjurkan karena akan mengorbankan masa depannya. Upaya perlindungan terhadap anak perlu dilakukan sedini mungkin, yaitu sejak dari janin dalam kandungan sampai umur 18 tahun. Undang-Undang Perlindungan Anak harus meletakkan kewajiban memberikan perlindungan anak berdasarkan asas non-diskriminatif, kepentingan yang terbaik bagi anak, hak untuk hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan, serta penghargaan terhadap pendapat anak. Setiap anak mempunyai hak dalam keberlangsungan hidupnya, diantaranya hak pendidikan, hak kesehatan reproduksi, hak bebas dari kekerasan, dan hak perlindungan dan eksploitasi. Pendidikan merupakan salah satu faktor mempengaruhi presepsi seseorang, dengan pendidikan tinggi seseorang akan lebih mudah menerima atau memilih suatu perubahan yang lebih baik. Tingkat pendidikan menggambarkan tingkat kematangan kepribadian seseorang dalam merespon lingkungan yang dapat mempengaruhi wawasan berfikir atau merespon pengetahuan yang ada disekitarnya. Tingkat pendidikan orang tua pun sangat mempengaruhi anaknya untuk tidak melakukan pernikahan usia dini, karena jika orang tua yang memiliki pendidikan rendah kurang memiliki pengetahuan dan wawasan tentang dampak dari pernikahan dini sehingga orang tua juga mendukung anaknya untuk melakukan pernikahan dini. Pun juga seorang anak (laki-laki atau perempuan) menjadi hal yang penting juga, karena antara orang tua dan anak harus seirama dalam mencegah terjadinya pernikahan di usia muda.
Indonesia Konsep Biaya pada Ekonomi Islam serta Implementasinya dalam Aspek Penawaran: Indonesia Annisa Febriyanti
Kasbana Vol 2 No 2 (2022): Juli
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Darul Falah Bondowoso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penawaran merupakan segala barang dan jasa yang ada, sehingga bisa ditawarkan oleh penjual kepada pembeli pada suatu tingkatan harga dan di waktu tertentu. Penawaran islam juga terdapat perbedaan dengan penawaran hedonis yang menyatakan bahwa barang atau jasa yang dipromosikan harus jelas. Sehingga dalam proses penawaran itu tidak merugikan orang lain yang melakukan permintaan. Tujuan dari ditulisnya makalah ini adalah menjelaskan mengenai bagaimana konsep biaya pada ekonomi islam serta implementasinya dalam aspek penawaran. Metode penelitian dalam makalah ini yaitu menggunakan metode kualitatif dengan teknik studi kepustakaan. Hasil dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa konsep biaya pada ekonomi islam tersebut ada marginal cost dan procedur surplus. Kata Kunci: Penawaran, Ekonomi Mikro Islam, Konsep Biaya
Increasing Tourist Attraction through Aesthetic Development of Kayu Angin Beach, Samaturu Sub-district Arjun; Sunatul Mutahahir Hamira; Annisa Febriyanti; Mila Adipati Ardianto; Ferdi Ferdi; Hasanuddin Hasanuddin; Ummul Mujahida; Muhammad Syaiful; Sapriyadi Sapriyadi
Majalah Pengabdian Indonesia Vol. 1 No. 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Teras Kampus as a member of PT Palem Edukasi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69616/maindo.v1i2.22

Abstract

Indonesia has many tourist attractions that have an attraction, especially marine tourism, one of the marine tourism that can be visited is Kayu Angin beach. Based on the results of a survey conducted at Kayu Angin beach, it was found that some facilities were outdated and the colors had begun to fade, thus reducing their beauty. At Kayu Angin beach, it is very difficult to find trash bins, and the condition of the coast is very dirty with a lot of garbage. This service activity was carried out to restore beach maintenance and cleanliness and improve beach aesthetics. The method used is participatory observation. The series of activities:  1. Coordinating with the beach manager, 2. Conducting a location survey, and 3. Repainting, providing trash bins, and cleaning the coastline. After this activity the beach atmosphere became more lively and attractive to visitors. Thus, painting, providing trash bins and cleaning the coastline are effective strategies in improving aesthetics and maintaining beach cleanliness. This activity can be implemented continuously by the surrounding community so that the beach is maintained and maintained cleanliness so as to attract tourists to visit.