Trini Sudiarti
Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Determinan Perilaku Makan Anak Gemuk dan Obesitas di Duren Sawit, DKI Jakarta: Determinants of Overweight and Obese Children Eating Behavior in Duren Sawit, DKI Jakarta Mina Septiani; Danang Wahansa Sugiarto; Hadi Pratomo; Diah Mulyawati Utari; Trini Sudiarti
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 7: JULY 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v5i7.2357

Abstract

Latar Belakang: Jumlah kegemukan dan obesitas anak berusia 5-19 tahun meningkat lebih dari sepuluh kali lipat secara global, dari 11 juta pada tahun 1975 menjadi 124 juta pada tahun 2016. Faktor perilaku menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kegemukan dan obesitas. Beberapa perilaku tidak sehat berkontribusi terhadap asupan dan output kalori yang tidak sama sehingga menghasilkan kegemukan dan obesitas. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku makan anak gemuk dan obesitas pada di tingkat Sekolah Dasar di wilayah Kecamatan Duren Sawit, Jakarta. Metode: Penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan jumlah sampel sebanyak 247 responden dari Mei-Juni 2018. Penarikan sampel menggunakan teknik multistage random sampling yang terdiri dari murid tingkat SD negeri yang masuk kategori gemuk dan obesitas. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner dan dianalisis secara univariat, bivariat dengan chi-square, dan multivariat dengan uji regresi logistik ganda. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 55,1% anak gemuk dan obesitas memiliki perilaku makan yang buruk. Berdasarkan hasil analisis multivariat, peran keluarga merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan perilaku makan anak gemuk dan obesitas (OR = 2,942; 95% CI = 1,496-5,785), setelah dikontrol oleh pengetahuan dan sikap tentang gizi. Kesimpulan: Proporsi perilaku makan anak gemuk dan obesitas cenderung kurang baik dan peran keluarga memiliki hubungan paling kuat dengan perilaku makan anak gemuk dan obesitas.
DETERMINAN ANEMIA REMAJA PUTRI DI PONDOK PESANTREN DI INDONESIA: LITERATURE REVIEW Dian Isnaini Arifianti; Trini Sudiarti
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 15 No 1 (2023): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v15i1.2119

Abstract

Anemia remaja putri masih menjadi masalah Kesehatan di Indonesia. Remaja Putri di Pondok Pesantren rentan mengalami anemia. Banyak penelitian telah dilakukan untuk mengetahui determinan anemia remaja putri di Pondok Pesantren di Indonesia. Literature review ini disusun untuk menemukan determinan anemia pada santri putri di Pondok Pesantren di Indonesia pada 22 artikel.  Penelusuran artikel dilakukan melalui electronic database yaitu Proquest, Google Scholar dan PubMed  dengan tahun publikasi 2017-2022.  Hasil dari review 22 artikel menunjukkan bahwa sarana kesehatan dalam pencegahan anemia, dukungan teman sebaya, umur, status gizi, konsumsi sumber zat besi, konsumsi inhibitor zat besi, asupan folat, kecukupan vitamin C, pengetahuan gizi, sikap gizi, praktik gizi, sikap dan perilaku guru, genotip polimorfisme gen transferin P570S dan menstruasi merupakan determinan anemia pada santri perempuan di Pondok Pesantren di Indonesia. Suplementasi zat besi, asam folat dan vitamin C, ketersediaan dan kualitas makanan yang disajikan di Pondok Pesantren perlu diperhatikan untuk pencegahan anemia santri perempuan di Indonesia. Pesantren dapat membuka kerja sama dengan Puskesmas setempat dalam penyediaan suplemen tablet tambah darah, konsultasi menu sehat yang dapat disajikan, dan dalam edukasi gizi dan kesehatan santri di Pondok Pesantren.