Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gambaran faktor eksternal yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 24 – 59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tepus II Gunungkidul Wahyudi Wahyudi; Salis Miftahul Khoeriyah; Rika Monika
JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU Vol 13 No 1 (2022): JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55426/jksi.v13i1.199

Abstract

Background: The incidence of stunting among children under five in the world is estimated at 149.2 million (22%) and the prevalence of stunting in Indonesia ranks third highest in Southeast Asia. The impact of stunting is an obstacle in achieving optimal growth and development. Objective: To determine the description of external factors that influence the incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months in the working area of ​​the Tepus II Public Health Center Gunungkidul Methods: This research used a descriptive study with a cross sectional approach. Sampling using total sampling, all mothers who have toddlers aged 24-59 months with short and very short criteria in the work area of ​​the UPT Puskesmas Tepus II Gunungkidul as many as 59 respondents. Data analysis used univariate analysis Results: the mother's education level is mostly low as many as 36 respondents (61.02%), the number of respondent's family members is at most more than 4, namely 34 respondents (57.63%), the respondent's family income is at most less than Rp. 1,705,000 (less than the minimum wage) i.e. 44 respondents (74.58%), most of the stunting toddlers amounting to 48 (81.36%) received exclusive breastfeeding, and the majority of family marriage age was more than 19 years, namely 36 respondents (61, 02%). Conclusion: External factors related to the incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months in the working area of ​​the Tepus II Gunungkidul Health Center include most of the mothers with low education, having more than 4 family members, income below the minimum wage, getting exclusive breastfeeding and age of marriage are > 19 years old.
Upaya Pencegahan Karies Gigi Menggunakan dengan Skrining dan Demontrasi Sikat Gigit Pada Kelompok Anak Sekolah Firmina Th. Kora; Salis Miftahul Khoeriyah; Rika Monika; Angela Merici W. Kurniawati; Amelia Kartika; Frety Handayani; Trya Dwi Putri; Via Dinda Rahayu; Yuni Anggrayini Muskar; Riski Wahyu Aji
Bhakti Sabha Nusantara Vol. 2 No. 2 (2023): Bhakti Sabha Nusantara
Publisher : Sahabat Publikasi Kuu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58439/bsn.v2i2.118

Abstract

Kesehatan mulut di Indonesia masih perlu diperhatikan terutama pada kelompok anak usia sekolah dimana prevalensi karies gigi sangat tinggi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kejadian karies salah satunya adalah dengan praktik sigat gigi yang baik dan benar serta deteksi dini masalah gigi dan mulut. Sasaran pengabdian sebanyak 15 murid Sekolah Dasar dengan tujuan meningkatkan pengetahuan sikat gigi dan meningkatkan kesadaran kesehatan gigi dan mulut dengan deteksi dini. Metode yang digunakan adalah metode demontrasi sikat gigi dan skrining kesehatan gigi dan mulut. Hasil skrining kesehatan gigi dan mulut didapatkan sebanyak 40% murid memiliki karang gigi, 33% murid memiliki gigi kotor, dan 33% murid memiliki gigi berlubang. Sedangkan hasil demontrasi sikat gigi didapatkan hasil pre-test mayoritas murid memiliki pengetahuan yang cukup sebanyak 53% dan hasil post-test mayoritas murid memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 47%. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut serta deteksi dini terbukti meningkatkan pengetahuan dan kesadaraan akan kesehatan gigi dan mulut pada murid Sekolah dasar, sehingga kedepannya kegiatan penyuluhan gigi dan mulut serta skrining kesehatan gigi dan mulut ini dapat dilakukan secara berkala pada semua murid Sekolah Dasar.