Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Identifikasi Lapisan Tanah dan Batuan Dengan Metode Geolistrik Konfigurasi Schlumberger Pada Daerah Durjo, Kabupaten Jember, Jawa Timur Nur Faizin; Januar Fery Irawan; Siti Aminah
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.301 KB) | DOI: 10.19184/jeneral.v2i2.28449

Abstract

Resistivitas material dapat diukur dengan dimensi dan hambatan listrik material tersebut. Salah satu model resistivitas semu adalah satu Dimensi (1-D). Resistivitas semu dapat diperoleh dengan metode geolistrik. Salah satu konfigurasi untuk metode geolistrik adalah Konfigurasi Schlumberger. Konfigurasi ini umumnya digunakan dalam survey geolistrik. Keunggulan konfigurasi ini adalah kemampuan deteksi ketidakhomogenan lapisan batuan permukaan dan penetrasi arus dapat mencapai 20%. Konfigurasi Schlumberger dilakukan dalam bentuk lintasan atau line. Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah beda potensial (ΔV), resistansi (R), dan jarak elektroda (x). Jumlah lintasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua. Setiap lintasan diset sepanjang 100 m mendatar dengan jarak spasi injeksi arus 5 m. sedangkan jarak antar lintasan adalah 30 m. Setelah dibandingkan nilai resistivitas semu antara hasil analisa data dengan referensi, diketahui bahwa lintasan 1 terdapat batuan sedimen dimana batuan sedimen ini memiliki nilai resistivitas semu berorde 10-103 Ωm. Batuan ini ditemukan pada kedalaman 6,1-38,47 m. Jenis batuan sedimen yang mungkin adalah batu kapur, batu serpih atau batu pasir. Hasil yang diperoleh pada lintasan 2 hampir sama dengan lintasan 1. Sehingga lintasan 2 kemungkinan jenis batuan yang muncul adalah batuan sedimen. Batuan ini berada pada kedalaman 2,98-61,73 m. Batuan ini merupakan batuan yang menopang salah satu kebun kopi yang berada pada perkebunan kopi durjo.
Pemodelan 1D Resistivitas Semu Lapisan Tanah Di Wilayah Durjo, Kabupaten Jember Nur Faizin; Januar Fery Irawan
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.837 KB) | DOI: 10.19184/jeneral.v1i1.21560

Abstract

Karakteristik dari suatu material yang dapat membedakan setiap material salah satunya adalah Resistivitas. Resistivitas dari suatu material dapat diperoleh yaitu dengan mengetahui dimensi dan hambatan listrik material tersebut. Resistivitas semu dapat dimodelkan dalam 1 -Dimensi (1-D). Pemodelan resistivitas semu 1-D merupakan landasan dasar untuk pemodelan dua dimensi dan tiga dimensi. Konfigurasi Schlumberger merupakan konfigurasi yang sering dipakai dalam survey geolistrik. Hal ini dikarenakan konfigurasi Schlumberger mudah dalam operasinya yaitu cukup dengan mengubah jarak antar elektroda arusnya saja tanpa mengubah jarak elektroda potensialnya. Pengubahan jarak antar elektroda arus harus tetap memperhatikan jarak antar elektroda potensial. Konfigurasi Schlumberger dilakukan dalam bentuk lintasan atau line. Dari line tersebut diperoleh beda potensial (ΔV) dan resistansi bumi (R). Jarak antar elektroda potensialnya (P) diset 5 meter dan jarak antar elektroda arusnya (C) diubah seperti deret aritmatik dengan beda 5 meter untuk masing-masing C dalam satu line. Arus yang digunakan untuk injeksi berupa arus DC dengan besar arus 20,582 mA. Setelah dibandingkan nilai resistivitas semu antara hasil analisa data dengan referensi diketahui bahwa lapisan 3 memiliki resistivitas semu 16,2 Ωm pada kedalaman 5,85 m. Nilai resistivitas tersebut menunjukkan bahwa adanya tanah lempung. Dimana tanah lempung tersebut berperan sebagai bidang gelincir. Ketebalan bidang gelincir ini adalah 1,11 m. Dengan adanya bidang gelincir ini maka dapat memungkinkan terjadinya tanah longsor.
Optimasi Jumlah Bola Baja Terhadap Proses Penghancuran Material Dalam Silinder Berputar Nur Faizin
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.291 KB) | DOI: 10.19184/jeneral.v2i1.25921

Abstract

Bola baja yang menumbuk material dimanfaatkan untuk proses penghancuran material. Material yang dihancurkan merupakan material yang terbuat dari bahan setengah jadi semen yang dibentuk menjadi butiran. Material yang berbentuk butiran tersebut dihancurkan di dalam silinder yang berputar. Ukuran silinder yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berdiameter dalam 400 mm dan diameter luar 440 mm serta memiliki ketebalan 3 cm yang terbuat dari akrilik. Dinding dalam silinder dibentuk bergerigi, gerigi tersebut memiliki ketinggian 4,2 mm. Material yang dimasukkan ke dalam silinder dicampur dengan bola baja berdiameter 6,35 mm. Mode gerak cataracting dan cascading merupakan mode gerak yang khusus diamati dalam penelitian ini. Proses penghancuran dan penghalusan material sangat didukung oleh kedua mode gerak tersebut. Data yang diambil yaitu massa material yang lolos dari ayakan 24 mesh atau 0,75 mm. Perlakuan yang diberikan pada penelitian ini adalah variasi jumlah bola baja yang dimasukkan ke dalam silinder dengan massa material yang tetap, variasi kecepatan putaran silinder, dan lama putaran silinder. Hasil yang diperoleh yaitu massa material maksimum yang lolos dari ayakan 24 mesh diperoleh pada massa bola baja 500 gram dan kecepatan putar 56,52 rad/detik.
EDUKASI TENTANG WISATA ALAM LAHAN BEKAS TAMBANG SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Haeruddin Haeruddin; Siti Aminah; Nur Faizin
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v3i2.1759

Abstract

Kegiatan pertambangan memberi dampak perkonomian bagi kemajuan suatu daerah, namun tidak jarang dapat menimbulkan masalah perubahan lingkungan pada wilayah bekas tambang jika tidak dikelola dengan baik. Sehingga diperlukan adanya pengelolaan yang efektif, efisien serta berwawasan lingkungan terkait sumberdaya bahan galian pertambangan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu pembuatan wisata alam pada lahan bekas penambangan. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di Kecamatan Pakem Kabupaten Bondowoso. Adapun tahap kegiatan meliputi survey lapangan, sosialisasi, dan evaluasi kegiatan. Materi sosialisasi mencakup penjelasan pemanfaatan lahan bekas tambang sebagai sarana wisata dan edukasi, memberikan contoh lahan bekas tambang yang sudah dimanfaatkan untuk wisata dan edukasi, dan monitoring. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat menyadari pentingnya pengelolaan lahan bekas tambang sehingga diharapkan dapat memberikan dampak kesejahteraan ekonomi bagi masyarakat sekitar