Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

ANALISIS REGRESI KELAS LATEN UNTUK DATA KATEGORIK DENGAN SATU KOVARIAT Haeruddin, Haeruddin; Tirta, I Made; Dewi, Yuliani Setia
BERKALA SAINSTEK Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : My Home

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.268 KB)

Abstract

Analisis regresi kelas laten merupakan analisis multivariat untuk data kategorik. Estimasi parameter pada analisis regresi kelas laten menggunakan algoritma EM (ekspektasi-maksimisasi) yang dilanjutkan dengan metode Newton-Raphson. Dalam penelitian ini, analisis regresi kelas laten digunakan untuk mengklasifikasikan responden berdasarkan persepsinya terhadap peluang (opportunity) dan ancaman (treath) bagi distributor produk Unilever, PT. Panahmas Dwitama Distrindo Regional Jember. Lamanya responden berlangganan terhadap distributor ini dijadikan sebagai kovariat. Hasil analisis menunjukkan bahwa berdasarkan persepsinya terhadap opportunity, responden dikelompokkan menjadi tiga kelompok, sedangkan terhadap treath dikelompokkan menjadi dua kelompok.
An Integrated Survey of the Geochemical Study at the Blawan-Ijen Area, East Java Riska Laksmita Sari; Firman Sabila; Haeruddin Haeruddin; Eriska Saputri; Welayaturromadhona Welayaturromadhona; Hadziqul Abror; Sartika Purwandari; Agus Triono
Journal of Earth Energy Engineering Vol. 10 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Riau (UIR) Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/jeee.2021.5263

Abstract

Geothermal energy is a renewable alternative energy source. One of the analyses used to determine the characteristics of a geothermal field is water geochemical analysis. The target of this research is the Blawan-Ijen geothermal prospect area, Bondowoso. The geochemical analysis was carried out using AAS, Spectrophotometer and acid-base titration. This survey shows the characteristics of the geothermal system and geothermal fluid in the Blawan area, Ijen. From the chemical analysis of hot water, we found that the types of geothermal water fluids in the Blawan Ijen area vary. In samples BL1, BL2 and BL5 included in the type of Sulphate Water with the dominant elemental Sulphate (SO4) content is also known as Sulfuric Acid Water (Acid-Sulphate Water). Then for the BL4 sample included in the type of chloride water. This type of water is a type of geothermal fluid found in most areas with high-temperature systems. Areas with large-scale hot springs flowing with high Cl concentrations originate from deep reservoirs and indicate permeable zones in those areas. However, this area may not be located above the main upflow zone. There are several other possibilities, such as topographic influences, which can significantly impact hydrological control. The presence of chlorine gas can also identify high zones' permeable areas (e.g., faults, breccia eruptions or conduit). In contrast, BL3 samples are included in the Bicarbonate Water-type. The element HCO3 (bicarbonate) is the most dominant element (main anion) and contains CO2 gas from the chemical analysis results. HCO3 water is generally formed in marginal and near-surface areas in systems dominated by volcanic rocks, where CO2 gas and condensed water vapour into groundwater. The vapour condensation can either heat the groundwater or be heated by steam (steam heated) to form an HCO3 solution
Preparasi dan Analisis Kandungan Unsur dalam Batuan Bijih Emas Siti Aminah; Fanteri Aji Dharma Suparno; Haeruddin Haeruddin
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol 3 No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jeneral.v3i1.31352

Abstract

Emas termasuk ke dalam golongan logam mulia karena keterdapatannya di bumi yang langka dan memiliki sifat spesifik tertentu. Proses pengolahan ore/bijih pada umumnya dilakukan beberapa tahap, diantaranya adalah tahap kominusi yang terdiri dari crushing dan grinding.Bijih yang telah mempunyai fraksi fraksi ukuran P80 -200# (74 mikron) akan diblending agar homogen. Bijih yang sudah homogen akan dibagi menjadi beberapa contoh sampel yang akan digunakan untuk proses selanjutnya. Analisis komposisi unsur kimia beserta konsentrasinya dalam bijih dilakukan dengan X-Ray Fluorescence (XRF). Berdasarkan hasil analisis XRF, dapat disimpulkan bahwa kandungan mineral terbesal dari sampel bijih batuan emas adalah silica, SiO2
Tinjauan Terhadap Pengembangan Potensi Panas Bumi Blawan-Ijen, Jawa Timur Riska Laksmita Sari; Haeruddin Haeruddin
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.831 KB) | DOI: 10.19184/jeneral.v2i1.25882

Abstract

Seiring dengan laju pertumbuhan jumlah penduduk yang terus meningkat, maka kebutuhan akan energi listrik juga semakin meningkat. Untuk itu, usaha dalam meningkatkan pasokan energi listrik harus dilakukan secara serius melalui peningkatan kapasitas pembangkit atau penemuan cadangan energi baru. Sehubungan dengan itu, Indonesia mempunyai 40% potensi energi panas bumi di dunia, namun sampai saat ini hanya 5,8% yang dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Wilayah jawa timur mempunyai potensi panas bumi yang tersebar di 13 lokasi, salah satunya adalah daerah Blawan-Ijen yang ditandai dengan adanya mata air panas dan solfatara. Potensi yang terdapat di Blawan-Ijen memiliki sumber daya 92 MW (hipotetik) dan cadangan 185 MW (terduga). Dari hasil eksplorasi diperkirakan bahwa puncak reservoir berada di kedalaman 1200-1400 m dengan temperatur reservoir sebesar 250-300ºC. Adapun kapasitas terpasang untuk PLTP direncanakan pada tahun 2021 dan 2022 dengan kapasitas masing-masing adalah 55 MW. Untuk merealisasikan rencana tersebut, maka diperlukan kajian komprehensif agar pemanfaatan panas bumi dapat berjalan sesuai dengan waktu yang sudah direncanakan. Di sisi lain, pengembangan panas bumi ini harus memberikan kontribusi yang nyata terhadap pembangunan daerah khususnya di kabupaten Bondowoso dan sekitarnya
Analisis Statistik Pada Ekstraksi Kelurusan Morfologi Untuk Mendukung Pemetaan Sumberdaya Mineral Haeruddin Haeruddin; Riska Laksmita Sari
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1789.975 KB) | DOI: 10.19184/jeneral.v2i1.25949

Abstract

Kelurusan merupakan fitur linier yang muncul akibat proses geologi berupa adanya rekahan, struktur geologi, dan dapat diindentifikasi melalui teknologi penginderaan jauh. Kelurusan dapat diperoleh dengan menggunakan data DEM SRTM yang diekstrak menggunakan metode mSTA. Proses diawali dengan membuat multishaded relief DEM SRTM, kemudian dilanjutkan dengan ekstraksi dan grouping kelurusan. Dalam hal ini, proses akhir menggunakan perhitungan statistik untuk mendapatkan kelurusan yang akurat sangat diperlukan. Hasil akhir kelurusan menunjukkan panjang 1-2 km, dengan rata-rata 1,36 km. Adapun arah umum kelurusan yang diperoleh yaitu NW-SE dan SE-NW. Dengan demikian, hasil ekstraksi kelurusan ini dapat digunakan lebih lanjut untuk mendukung pemetaan sumberdaya mineral
EDUKASI TENTANG WISATA ALAM LAHAN BEKAS TAMBANG SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Haeruddin Haeruddin; Siti Aminah; Nur Faizin
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v3i2.1759

Abstract

Kegiatan pertambangan memberi dampak perkonomian bagi kemajuan suatu daerah, namun tidak jarang dapat menimbulkan masalah perubahan lingkungan pada wilayah bekas tambang jika tidak dikelola dengan baik. Sehingga diperlukan adanya pengelolaan yang efektif, efisien serta berwawasan lingkungan terkait sumberdaya bahan galian pertambangan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu pembuatan wisata alam pada lahan bekas penambangan. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di Kecamatan Pakem Kabupaten Bondowoso. Adapun tahap kegiatan meliputi survey lapangan, sosialisasi, dan evaluasi kegiatan. Materi sosialisasi mencakup penjelasan pemanfaatan lahan bekas tambang sebagai sarana wisata dan edukasi, memberikan contoh lahan bekas tambang yang sudah dimanfaatkan untuk wisata dan edukasi, dan monitoring. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat menyadari pentingnya pengelolaan lahan bekas tambang sehingga diharapkan dapat memberikan dampak kesejahteraan ekonomi bagi masyarakat sekitar
Analisis Perbandingan Metode Kuz-Ram dan Digital Image Analysis pada Tanah Penutup Tambang Batubara PT. XYZ, Kalimantan Timur Fanteri Aji Dharma Suparno; Haeruddin Haeruddin; Siti Aminah; Difan Tri Andalas
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jeneral.v3i2.35059

Abstract

PT. XYZ adalah perusahaan tambang batubara yang beroperasi di Kalimantan Timur. Metode penambangan yang digunakan adalah open pit dengan kegiatan pemberaian utama tanah penutup adalah peledakan. Fragmentasi menjadi faktor penting dalam peledakan dimana untuk perusahaan ini ukuran fragmentasi tidak melebihi 80 cm atau ≤ 15% berdasarkan pada ukuran bucket alat gali. Metode yang digunakan dalam menganalisis fragmentasi hasil peledakan yaitu Digital Image Analysis secara aktual di lapangan menggunakan perangkat lunak Split- Dekstop, dan secara teoritis menggunakan metode Kuz-Ram. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui dan membandingkan persentase distribusi ukuran fragmentasi hasil peledakan. Hasil dari analisis fragmentasi peledakan PT. XYZ di lapangan, dilakukan pada dua lokasi pengambilan data yaitu loading point A1 dan A2. Geometri peledakan ada A1 adalah burden 5,04 m, spasi 6,03 m, menghasilkan fragmentasi ukuran ≥ 80 cm sebesar 8,15% dan A2 adalah burden 5,2 m, spasi 5,7 m, menghasilkan fragmentasi 5,61% ini berdasarkan metode Digital Image Analysis dengan Split-Dekstop. Sedangkan dengan metode prediksi Kuz-Ram justru sebaliknya menghasilkan ukuran fragmentasi dengan persentase yang besar yaitu pada quarry B7 sebesar 24,17% dan B8 sebesar 22,99%, pada fragmentasi berukuran ≥ 80 cm.
Tinjauan Terhadap Perencanaan Phytomining sebagai Alternatif Tambang Emas Ramah Lingkungan Di Ajeng Arum Kusuma; Haeruddin Haeruddin
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jeneral.v3i2.34358

Abstract

The community's negative paradigm regarding mining activities is still circulating today. They assume that mining only brings harm to the surrounding environment. The community is worried that the mining activities carried out can damage the environment and make them lose their livelihood as farmers. Gold mining can not only be done by conventional methods, but also by the Phytomining method. Phytomining is the production of metal plants by growing plants that can accumulate metals in high concentrations. Phytomining is an environmentally friendly method because in the process it does not use chemical substances that can harm the environment and the surrounding community. In this study, mining planning is carried out which includes prospecting activities, exploration, feasibility studies (feasibility studies) equipped with Environmental Impact Analysis (AMDAL), mining preparation and construction of mining infrastructure, Occupational Health and Safety (K3), management and environmental monitoring. The Phytomining method used can be an alternative solution for environmentally friendly mining activities. In addition, the community will not lose their jobs and earn more because of mining activities. Mining with the Phytomining method has been widely applied in other countries, for that this method also has the potential to be developed in Indonesia.
Analisis Ketercapaian Produksi Expit Antara Data Rencana dan Aktual pada Februari 2023 di Site A PT XYZ, Nusa Tenggara Barat Siti Fatmawati; Haeruddin Haeruddin; Siti Aminah; Fanteri Aji Dharma Suparno
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol 4 No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jeneral.v4i1.39624

Abstract

PT XYZ merupakan perusahaan mineral yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pada Februari 2023 target produksi expit sebesar 24.029.138 ton, dimana realisasi produksi di lapangan sebesar 20.069.678 ton dengan kata lain, terjadi deviasi sebesar -15,88%. Maka dari itu untuk meningkatkan kinerja produksi perusahaan agar target di bulan berikutnya dapat tercapai perlu dilakukan evaluasi dalam ketidatercapaian target produksi pada bulan Februari 2023. Penulis melakukan analisis pada faktor-faktor yang mempengaruhi ketidaktercapaian produksi. Setelah melakukan analisis data yang diperoleh dari departemen terkait, maka ditemukan empat faktor yang mempengaruhi ketercapaian produksi, yaitu physical avaibility, usage, productivity, dan working hour. Dari keempat faktor yang ditemukan, maka diambil satu faktor dominan, yaitu productivity yang mengalami loss sebesar 4.020.788 loading unit, sedangkan pada hauling unit mengalami loss sebesar 1.900.988. Setelah dianalisis faktor dominan yang mempengaruhi ketercapaian produksi, kemudian dijabarkan parameter dari faktor dominan tadi, dimana producivity dipengaruhi oleh cycle time dan payload alat. Mekanisme perhitungan cycle time loading unit dirinci menjadi hang time, spotting time, dan loading time. Sedangkan cycle time hauling unit dirinci menjadi dump time, load time, queue time, spot time, travel empty time, dan travel full time. Parameter lain yang mempengaruhi produktivitas hauling unit, yaitu distance, speed, dan payload. Setelah dilakukan analisa faktor ketidaktercapaian produksi, maka penulis dapat memberikan rekomendasi kepada perusahaan sebagai rencana perbaikan ketercapaian produksi di masa mendatang.
Identifikasi Perubahan Indeks Vegetasi dan Kaitannya Dengan Mineral Alterasi Menggunakan Citra Sentinel-2A Multi Temporal Haeruddin; Siti Aminah; Fanteri Aji Dharma Suparno; Januar Fery Irawan
Jurnal Geosains dan Remote Sensing Vol 4 No 2 (2023): JGRS Edisi November
Publisher : Department of Geophysical Engineering, Faculty of Engineering, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jgrs.ft.unila.133

Abstract

Indeks vegetasi merupakan parameter yang diperoleh dari citra satelit untuk menggambarkan aspek kerapatan vegetasi di suatu daerah. Kawasan Jember bagian selatan berada di daerah dengan kerapatan vegetasi lebat dan masuk dalam formasi vulkanik yang menjadi indikasi keterdapatan mineral alterasi. Alterasi mineral terbentuk dari proses ubahan pada mineral akibat adanya proses kompleks yang meliputi perubahan secara mineralogi, kimia, dan tekstur pada batuan. Tujuan penelitian yaitu untuk mengidentifikasi keterkaitan perubahan indeks vegetasi dengan keberadaan mineral alterasi. Untuk menghindari kesalahan pengamatan karena kawasan bervegetasi lebat, maka citra Sentinel-2A yang digunakan lebih dari satu waktu (multitemporal). Proses pengolahan data meliputi koreksi geometrik dan atmosferik, perhitungan NDVI (Normalized Difference Vegetation Index), dan observasi lapangan. Rata-rata nilai indeks vegetasi pada April 2021, Juni 2022, dan Juli 2022 masing-masing sebesar 0,5749, 0,6722, dan 0,6316. Persentase tutupan lahan dari tiga series data didominasi oleh kerapatan vegetasi tinggi sampai sangat tinggi dengan nilai di atas 70%. Jenis penggunaan lahan pada kerapatan vegetasi yang tinggi yaitu hutan, perkebunan, sebagian taman nasional, dan lahan pertanian. Mineral yang teridentifikasi antara lain kuarsa, kaolin, piroksen, plagioklas, dan lain-lain. Mineral alterasi argilik ditemukan di kawasan dengan kerapatan vegetasi yang sangat tinggi.