Ahmad Hidayat
STID Al-Hadid

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Mengelola Energi Spiritual Bagi Dai': Belajar dari nabi Ibrahim Ahmad Hidayat; Dedy Pradesa
INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 3 No 1 (2021)
Publisher : STID Al-Hadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.523 KB) | DOI: 10.55372/inteleksiajpid.v3i1.142

Abstract

Spiritual energy is a driving force behind all of someone’s activities to perform strongly held values, to reach non-self-interest goals, including da’wah activities. It is essential for a dai, the one conducting da’wah, to have good spiritual energy management method, which are: (1) having techniques to improve spiritual energy so that it reaches high capacity; (2) abilities to use it efficiently; and; (3) having its renewal system. Learning from the Prophet Ibrahim as a dai, we can discover three techniques of spiritual energy management. It is based on Jim Loehr and Tony Schwartz’s spiritual energy management. It uses literature study. It indicates : (1) the Prophet Ibrahim gradually expanded his spiritual energy capacity through conducting obligation of da’wah challenging his safety; (2) the Prophet Ibrahim did not hate and feel resentful by refusals on his da’wah mission. On the contrary, he continuously applied scientific approach, did not insist, and prayed for the safety of the ones refusing his da’wah. Therefore, his spiritual energy was not wastefully spent for disappointment or frustration; (3) The Prophet Ibrahim took a break and utilized his spiritual energy for remembering Allah’s greatness, compassion, and justice. He also utilized to conduct da’wah ethically, scientifically and without coercion
HUBUNGAN PENYESUAIAN DIRI DENGAN KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA PENGURUS ORGANISASI DAKWAH Ahmad Hidayat
INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 8 No 2 (2018): Jurnal Kajian & Pengembangan Manajemen Dakwah
Publisher : STID Al-Hadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55372/inteleksiajpid.v8i2.152

Abstract

Studi ini dilakukan untuk melihat hubungan antara penyesuaian diri dengan komitmen organisasional pada konteks organisasi dakwah X di Surabaya. Faktanya sangat sedikit organisasi dakwah yang dikelola secara profesional, termasuk dalam hal pembangunan komitmen SDM-nya, sehingga wajar jika SDM organisasi dakwah tidak cukup kompetitif. Salah satu faktor yang berhubungan dalam pembangunan komitmen adalah kemampuan penyesuaian diri. Penyesuaian diri merupakan usaha yang dilakukan individu secara aktif dan disadari untuk mengendalikan dorongan-dorongan dari dalam dirinya agar selaras dengan harapan lingkungan tanpa meninggalkan keunikan dirinya. Oleh karenanya studi ini mengkaji hubungan antara penyesuaian diri dengan komitmen pada pengurus/karyawan organisasi dakwah X di Surabaya. Hipotesis yang dibangun adalah ada hubungan yang signifikan dan positif antara penyesuaian diri dengan komitmen organisasi. Metodologi studi menggunakan pendekatan lapangan kuantitatif. Pengambilan data dilakukan terhadap 50 responden pengurus organisasi dakwah tersebut, yang memenuhi karakteristik sampel. Hasil pengujian statistik terhadap hipotesis statistik tersebut diperoleh harga koefisien korelasi „f yaitu sebesar 0,9404. Dengan p=0,0000 pada taraf signifikansi p<0,05, maka hal ini berarti hubungan antara kedua variabel yang diukur tersebut positif dan signifikan. Hasil studi ini menyimpulkan bahwa terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara penyesuaian diri dan komitmen pada pengurus/karyawan organisasi dakwah X Surabaya. Sehingga semakin baik kemampuan individu dalam menyesuaikan diri pada organisasi, maka akan semakin tinggi pula tingkat komitmen individu pada organisasi.
Dakwah Pasca Pandemi dengan Karakter Entrepreneurship Ahmad Hidayat; Dedy Pradesa
INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 4 No 1 (2022)
Publisher : STID Al-Hadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55372/inteleksiajpid.v3i2.235

Abstract

Pandemi Covid-19 yang berdampak pada sektor dakwah menuntut subjek dan lembaga dakwah untuk bisa beradaptasi dan bangkit pasca pandemi, yang sebelumnya mengalami penurunan bahkan kemandegan. Untuk bisa bangkit dan memulai lagi usaha dakwah dibutuhkan mentalitas yang kuat yang ada pada nilai-nilai karakter entrepreneurship. Oleh karenanya studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan karakter entrepreneurship bagi subjek dan lembaga dakwah dalam menghadapi situasi pandemi dan pascanya, serta bagaimana menginternalisasikannya pada subjek dakwah. Metodologi studi adalah kualitatif, data dikumpulkan berdasarkan sumber kepustakaan serta observasi dakwah di masa pandemi. Hasil studi menjelaskan bahwa karakter entrepreneurship memiliki peran siginfikan bagi kebangkitan dakwah pasca pandemi. Dengan mindset yang visioner, berorientasi untuk maju, dan berpikir kreatif dan inovatif menjadi syarat agar subjek dan lembaga dakwah bisa bertahan dan tumbuh. Mindset tersebut akan melahirkan sikap kerja keras, kegigihan, pantang menyerah, berani memulai lagi usaha dari awal sebagai modal kesuksesan dakwah. Internalisasi nilai-nilai karakter entrepreneurship berpijak dari persoalan yang banyak dihadapi subjek dakwah yaitu terkait masalah ­mindset. Melalui tiga tahap internalisasi yaitu transformasi, transaksi, dan transinternalisasi nilai-nilai entrepreneurship akan bisa merubah mindset subjek dakwah sehingga menerima dan menyadari pentingnya, yang pada akhirnya akan mewujud pada sikapnya.