Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik

Pengaruh Aromaterapi Lavender terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pasien Paska Operasi Sectio Caesarea Anwar, Mutia; Astuti, Titi; Bangsawan, Merah
Jurnal Keperawatan Vol 14, No 1 (2018): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.089 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v14i1.1013

Abstract

Persalinan sectio caesarea memiliki nyeri lebih tinggi sekitar 27,3% dibandingkan dengan persalinan normal yang hanya sekitar 9% (Pratiwi dkk, 2012). Terdapat alternatif dalam penanganan nyeri dengan nonfarmakologi berupa teknik relaksasi pernapasan menggunakan aromaterapi lavender. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi aromatherapi lavender terhadap penurunan intensitas nyeri pada post operasi sectio caesarea.Metode penelitian Quasi Experiment dengan rancangan non-equivalent control group. Teknik pengambilan sampel accidental sampling, diperoleh sampel 24 responden yang terbagi dalam kelompok intervensi dan kontrol. Pengumpulan data menggunakan instrument Numerical Rating Scale (NRS). Uji statistik menggunakan Uji Wilcoxon.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada penurunan rasa nyeri pada kelompok intervensi dari 6.92 menjadi 3.83 (skala nyeri ringan) dan didapatkan rata-rata skala nyeri ibu post operasi sectio caesareasebelum dan sesudah pada kelompok kontrol yaitu 6.92 dan5.25. Setelah dilakukan Uji Wilcoxon menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi sebelum dan sesudah dilakukan teknik relaksasi aromatherapi lavender terhadap penurunan intensitas nyeri pada post operasi sectio caesarea dengan p value 0.000 (p value < 0.05). Peneliti menyarankan agar pihak rumah sakit perlu mempertimbangkan agar perawat maupun bidan dapat mengaplikasikan pemberian aromatherapi sebagai terapi komplementer untuk menurunkan nyeri post sectio caesarea sesuai keadaan pasien dan SOP yang ada.
PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE Andreas A.N; Titi Astuti; Siti Fatonah
Jurnal Keperawatan Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.05 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v9i2.347

Abstract

Diare adalah frekuensi dan likuiditas buang air besar (BAB) yang abnormal, ditandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari biasanya (>3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi cair), dengan/tanpa darah dan/lendir. Di Indonesia, diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat utama, terutama masih tingginya angka kesakitan dan menimbulkan  kematian terutama pada bayi dan balita bila tidak ditangani dengan segera. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara perilaku ibu dalam mengasuh balita dengan kejadian diare di Puskesmas Rawat Inap Panjang tahun 2013. Jenis penelitian adalah Analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi  kunjungan ibu yang membawa Balita berobat ke Puskesmas Rawat Inap Panjang perbulan 130, dan didapatkan sampel 60 responden. Pengumpulan data diperoleh dengan mengisi lembar kuesioner dan analisis data dilakukan dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan  ada hubungan yang signifikan antara perilaku ibu dalam mengasuh balita dengan kejadian diare, dengan (nilai p = 0.010, α < 0,005). Saran untuk petugas kesehatan memberikan penyuluhan kesehatan tentang PHBS dan penanganan Diare pada ibu-ibu yang memiliki Balita dan ibu yang memiliki Balita untuk lebih aktif ke Posyandu agar anaknya sehat terhindar dari penyakit diare.
Pengaruh Murottal Al-Qur’an terhadap Intensitas Nyeri pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea Khairun Nuhan; Titi Astuti; Al Murhan
Jurnal Keperawatan Vol 14, No 1 (2018): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.718 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v14i1.1014

Abstract

Prevalensi persalinan sectio caesarea di Indonesia menurut WHO pada tahun 2015 adalah 15,3%. Pada pasien post operasi sectio caesareasetelah anestesi menghilang pasien akan merasakan nyeri, sehingga diperlukan terapi yang efektif dan aman dari efek samping. Terapi Al-Qur’an salah satu bentuk teknik distraksi (pengalihan) secara non farmakologi untuk menurunkan intensitas nyeri yang dirasakan.Keberhasilan menggunakan murrotal 70 % dari penelitian terkait.Penelitian ini menggunakan desainquasi exsperiment dengan pendekatan nonrandomized control grup pretest postests design.Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik accidental sampling sebanyak 22 responden (11 responden kelompok perlakuan dan 11 responden kelompok kontrol).Pengumpulan data nyeri menggunakan instrumen Numeric Rating Scale (NRS).Uji statistik menggunakan Wilcoxon dan Mann-Withney. Hasil penelitian terdapat  perbedaan pengaruh terapi murottal Al-Qur’an terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi SC pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol p-value 0.001. Peneliti menyarankan agar pihak RS mempertimbangkan menggunakan terapi komplementer murottal Al-Qur’an untuk mempersiapkan ibu menghadapi operasi SC menggunakan SOP yang ada.
PENGARUH POSISI TEGAK (UPRIGHT) TERHADAP RASA NYERI DAN LAMANYA KALA I PERSALINAN IBU PRIMIPARA Titi Astuti; Mashaurani Yamin
Jurnal Keperawatan Vol 9, No 1 (2013): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.431 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v9i1.276

Abstract

Dalam proses persalinan, ibu akan merasakan nyeri, cemas, stres emosional dan ketidaknyamanan karena adanya kontraksi uterus, peregangan serviks dan kemajuan bagian terendah janin. Nyeri persalinan jika tidak dikurangi akan mengganggu kemampuan, toleransi ibu yang dapat membahayakan ibu dan janin. Cara mengatasi nyeri dan lamanya kala I persalinan yaitu dengan teknik nonfarmakologik yaitu posisi tegak (upright). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh posisi tegak (upright) terhadap rasa nyeri dan lamanya kala I persalinan pada ibu primipara. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen dengan rancangan post test only, sampel yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi sejumlah 64 responden yang terdiri dari 32 responden kelompok intervensi dan 32 responden kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan yaitu FPRS untuk mengukur observasi nyeri, lembar observasi untuk lamanya kala I . Analisis data menggunakan univariat dan bivariat dengan menggunakan uji T- Independen. Hasil penelitian membuktikan ibu yang mendapatkan posisi tegak (upright) lebih rendah nyerinya dari kelompok ibu primipara tanpa posisi tegak (upright) dengan p value 0,000,α 5%. lamanya kala I persalinan ibu primipara yang mendapatkan posisi tegak (upright) lebih cepat dari ibu primipara tanpa posisi tegak (upright) dengan  p value 0,000, α 5%.  Hal ini menunjukkan posisi tegak (upright) terbukti efektif untuk mengurangi nyeri persalinan kala I dan mempercepat lamanya kala I persalinan. Disarankan tenaga penolong persalinan dapat mengaplikasikan posisi tegak (upright), dalam memberikan pelayanan perawatan pada ibu bersalin secara fisiologis, meningkatkan rasa aman dan nyaman agar ibu dan bayinya sehat.
PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PADA IBU YANG MEMPUNYAI BAYI USIA 6-12 BULAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Alfan F.W; Titi Astuti; Merah Bangsawan
Jurnal Keperawatan Vol 10, No 1 (2014): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.647 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v10i1.311

Abstract

ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan pada bayi tanpa makanan tambahan atau cairan sampai umur 6 bulan (Suryoprajogo, 2009:53). Faktor-faktor pemberian ASI sangat mempengaruhi pemberian ASI eksklusif,tingkat pendidikan dan pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif.Tujuan penelitian,mengetahui hubungan pendidikan dan pengetahuan ibu yang mempunya bayi usia 6-12 bulan terhadap pemberian ASI eksklusif di  Desa Donomulyo Lampung Timur Tahun 2013. Jenis penelitian Analitik dengan pendekatancross sectional. Penelitian dilakukan pada tanggal 28 juni s/d 9 juli 2013. Pengambilan sampel menggunakan teknik Simpel Random Sampling dengan jumlah responden 52 orang.Analisis data dengan menggunakan uji chi square.Hasil penelitian membuktikan bahwa pada α 5% ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dan pemberian ASI eksklusif dengan nilai p= 0,013, dan ada hubungan yang signifikan juga antara tingkat pengetahuan ibu terhadap pemberian ASI eksklusif dengan nilai p= 0,000. Kesimpulan bahwa tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 6-12 bulan berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif di Desa Donomulyo Lampung Timur Tahun 2013. Saran untuk petugas kesehatan lebih meningkatkan  penyuluhan tentang kesehatan, terutama tentang pemberian ASI sehingga masyarakat khususnya ibu-ibu menyusui dapat mengetahui secara jelas tentang kandungan ASI, keuntungan bagi ibu dan bayi jika memberikan ASI secara eksklusif. 
KARAKTERISTIK IBU YANG TIDAK MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR Merah Bangsawan; Titi Astuti
Jurnal Keperawatan Vol 12, No 1 (2016): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.41 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v12i1.369

Abstract

Berdasarkan laporan RSAM (2013),ditemukan: tahun 2011 ada 28 kasus cancer serviks mengalami infeksi dan 16 kasus lesi prakanker, tahun 2012 ada 35 kasus cancer serviks dan tahun 2013 ada 38 kasus cancer serviks  tahun (setiap tahun mengalami peningkatan kasus cancer serviks di Indonesia semakin diperburuk lagi yaitu 70% kasus cancer serviks sudah berada dalam stadium lanjut, ketika datang ke rumah sakit yang menyebabkan sulit untuk diatasi, bahkan kasus berakhir dengan kematian. Oleh karna itu perlu sosialisasi gerakan pemeriksaan pap smear untuk mendeteksi dini cancer serviks oleh RS. Jenis penelitian adalah deskriptif. Populasi penelitian adalah ibu-ibu yang tidak melakukan pemeriksaan pap smear, datang ke Poliklinik Kebidanan RSUDAM Provinsi Lampung, umur 17-55 tahun. Jumlah populasi penelitian = 80 responden. Sampel: total populasi, instrumen data: kuesioner, dan analisis data univariat, uji presentase (%). Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik ibu yang tidak melakukan pemeriksaan pap smear adalah berdasarkan umur yang tertinggi adalah ibu yang berumur 17-45 tahun, termasuk dalam klasifikasi umur reproduksi sebesar 46 orang ibu (57,50%) berdasarkan tingkat pengetahuan tentang pemeriksaan pap smear yang tertinggi adalah ibu dengan kriteria pengetahuan cukup sebesar 38 orang ibu (47,50%) berdasarkan paritas yang tertinggi adalah paritas lebih dari satu anak, termasuk dalam klasifikasi paritas multipara yaitu sebesar 36 orang ibu (45,00%). Berdasarkan status pekerjaan yang tertinggi adalah ibu yang pekerjaannya pegawai Negeri Sipil (PNS) sebesar 23 orang ibu (28,75%). Berdasarkan status perkawinan yang tertinggi adalah ibu yang menikah sebanyak 67 orang ibu (83,75%). Berdasarkan pendidikan yang tertinggi adalah lulus pendidikan Perguruan Tinggi yaitu sebanyak 30 orang ibu (37,50%),dan lulus pendidikan SMA atau sederajat sebanyak 28 orang ibu (35,00%).Diharapkan petugas kesehatan dapat member1kan penyuluhan tentang perlunya pemeriksaan Pap Smear untuk deteksi dini kanker serviks 
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA Pamingki Ritno A R; Yuni Astini; Titi Astuti
Jurnal Keperawatan Vol 12, No 1 (2016): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.838 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v12i1.376

Abstract

Partus lama adalah salah satu penyumbang kematian ibu di Indonesia. Menurut data prasurvey di RSB Permata Hati Kota Metro tahun 2015 terdapat 228 ibu bersalin yang mengalami partus lama dari 2076 ibu bersalin. Tujuan penelitian adalah diketahui faktor yang berhubungan dengan kejadian partus lama di RSB Permata Hati Kota Metro Tahun 2015. Jenis penelitian survey analitik, rancangan penelitian cross secsional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin yang melahirkan di RSB Permata Hati Kota Metro yang berjumlah 2076 orang. Sampel dalam penelitian ini sejumlah 400 orang dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan rekam medik dan analisa data yang digunakan adalah chi square. Hasil penelitian didapat ada hubungan antara umur ( = 13,622, p-value 0,00 dan OR = 3,490), kelainan letak janin ( = 10,569, p-value 0,01dan OR = 3,312), janin besar ( = 10,830, p-value 0,01 dan OR = 3,747), dan ketuban pecah dini ( = 22,823, p-value 0,00  dan OR = 4,376) dengan kejadian partus lama di RSB Permata Hati Kota Metro Tahun 2015. Bagi tenaga kesehatan diharapkan dapat melakukan pendataan ibu hamil  untuk dijadikan sebagai sasaran informasi tentang upaya pencegahan komplikasi persalinan. Membagi buku KIA kepada semua ibu hamil yang berkunjung untuk memeriksakan kehamilan di fasilitas kesehatan untuk dapat dipahami dan dipelajari ibu hamil tentang hal-hal yang dapat beresiko terhadap komplikasi persalinan khususnya partus lama. 
SENAM LANSIA DAN KEKAMBUHAN NYERI SENDI PADA LANSIA PENDERITA ARTHRITIS Sevilla Rain Dinianti; Tori Rihiantoro; Titi Astuti
Jurnal Keperawatan Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.765 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v9i2.364

Abstract

Perubahan kondisi fisik pada lansia diantaranya adalah menurunnya kemampuan muskuloskeletal ke arah yang lebih buruk. Penurunan fungsi muskuloskeletal menyebabkan terjadinya perubahan secara degeneratif yang dirasakan dengan keluhan nyeri, kekakuan, hilanganya gerakan dan tanda-tanda inflamasi seperti nyeri tekan, disertai pula dengan pembengkakan yang mengakibatkan terjadinya gangguan mobilitas. Salah satu upaya untuk mengurangi keluhan nyeri sendi adalah dengan terapi non farmakologis yaitu senam lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan senam lansia terhadap kekambuhan nyeri sendi pada lansia penderita arthritis. Manfaat penelitian adalah menjadi bahan masukan bagi petugas panti dalam perencanaan program meningkatkan derajat kesehatan penghuni panti. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan metode korelasi dengan pendekatan  cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia penderita arthritis baik pria mapun wanita yang tinggal di Unit Pelaksana Teknis Dinas Panti Sosial Lanjut Usia Tresna Werda Provinsi Lampung Tahun 2013, dengan jumlah 40 orang. Sampel diambil dengan teknik total populasi. Alat pengumpul data dalam penelitian ini menggunakan daftar wawancara dengan teknik pengumpul data menggunakan metode wawancara. Hasil penelitian menggunakan uji statistik chi square menunjukkan bahwa nilai signifikansi p-value = 0,000 yang berarti sig <α=(0,05). Disimpulkan bahwa ada hubungan senam lansia terhadap kekambuhan nyeri sendi lansia penderita arthritis di UPTD PSLU Tresna Werdha Provinsi Lampung tahun 2013 dan diharapkan lansia dapat terus melakukan senam lansia secara teratur.
HUBUNGAN PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKSUAL DENGAN KEJADIAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL Anggia Suci W; Tori Rihiantoro; Titi Astuti
Jurnal Keperawatan Vol 10, No 2 (2014): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.508 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v10i2.257

Abstract

Infeksi Menular Seksual (IMS) sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat diseluruh dunia baik di Negara maju maupun di Negara  berkembang (Kemenkes RI, 2013 :1). STBP tahun 2011 sifilis pada waria (25%) sedangkan pada WPS (10%), gonorrhea pada WPS (38%) LSL (21%) waria (29%), klamidia pada WPS (41%) waria (28%) dan LSL (21%). Hasil laporan triwulan I tahun 2013 dari Dinas Kesehatan Provinsi melaporkan jumlah komulatif kasus HIV dan AIDS serta infeksi menular seksual (IMS) di Provinsi Lampung sepanjang tahun 2013 menunjukan Kota Bandar Lampung memiliki angka kejadian tertinggi untuk jumlah komulatif IMS HIV/AIDS sepanjang tahun 2013 sebanyak 426 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Wanita Pekerja Seksual dengan Kejadian Infeksi Menular Seksual di Klinik Mentari Puskesmas Panjang Tahun 2014.Metode dan desain dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Popilasi dalam penelitian ini adalah WPS yang berkunjung ke klinik mentari Puskesmas Panjang pada bulan Juni 2014. Pengambilan sampel dilakukan dengan caraaccidental sebanyak 67 orang WPS. Teknik pengumpulan datanya menggunakan instrument test dan lembar observasi cecklist.Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat.Hasil penelitian mayoritas responden memiliki pengetahuan kurang tentang IMS yaitu sebanyak 36 orang (53,7%), mayoritas responden di diagnosa positif menderita IMS yaitu sebanyak 51 orang (76,1%). Dari hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa hipotesa (Ha) di terima yaitu ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kejadian infeksi menular seksual di Klinik Mentari Puskesmas Panjang tahun 2014 dengan p Value = 0,000 < 0,05.Hasil penelitian ini menyarankan agar puskesmas panjang melakukan promosi kesehatan tentang infeksi menular seksual. Selain dilakukan penyuluhan tentang IMS ke WPS sebaiknya juga diberikan penyuluhan tentang IMS kepada pelanggan dengan dibagikan leaflet yang berisi informasi tentang IMS.