Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Open Access DRIVERset

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET FE DI POLI KEBIDANAN Triveni Triveni; Okti Satria
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 3 No 1 (2016): JUNI 2016 : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis's Health Journal)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anemia pada kehamilan atau kurangnya hemoglobin dalam darah dapat menyebabkan komplikasi serius bagi ibu dan janin. Upaya pemerintah untuk mengatasi anemia defisiensi besi ibu yang difokuskan pada pemberian darah tablet tambahan (Fe) pada wanita hamil. Namun, di antara wanita hamil yang telah mendapatkan tablet zat besi, hanya 33,3% yang patuh dalam mengonsumsi tablet. Survei awal yang dilakukan pada 7 ibu hamil, diketahui bahwa 4 di antaranya tidak minum tablet Fe setiap hari dan Fe tidak menghabiskan tablet dokter / bidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Kehamilan dalam Mengkonsumsi Tablet Fe di Rumah Sakit Poli Kebidanan Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi. Jenis penelitian ini analitik deskriptif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 106 kunjungan per bulan. Sampel diambil secara accidental sampling, sebanyak 78 orang. Pemrosesan dan analisis data terkomputerisasi. Hasil analisis univariat diketahui 87,2% responden tidak patuh mengonsumsi tablet Fe, (59,0%) memiliki pengetahuan rendah, (53,8%) sikap tidak baik, dan 50,0% mendapat dukungan keluarga kurang baik. Hasil analisis bivariat faktor yang tidak diketahui terkait dengan kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet besi adalah pengetahuan (p = 0,000), sikap (p = 0,005 dan OR = 13,668). Dan tidak ada dukungan keluarga yang diasosiasikan kembali (p = 0,090 dan OR = 4,774). Disimpulkan bahwa pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan ibu berperan dalam konsumsi tablet besi, dengan nilai p <α (p <0,05). Diharapkan pada petugas kesehatan di rumah sakit untuk meningkatkan jangkauan mereka kepada ibu hamil tentang pentingnya anemia dalam kehamilan dan konsumsi tablet zat besi, sehingga pengetahuan dan sikap ibu hamil bisa maksimal.
HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM Wira Meiriza; Okti Satria
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 3 No 2 (2016): DESEMBER : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis's Health Journal)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya angka kematian bayi disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya asfiksia neonatorum dan ketuban pecah dini. Angka kejadian ketuban pecah dini di RSUD Dr. Adnaan WD Payakumbuh yaitu dari 187 persalinan terdapat 68 kasus dengan asfiksia neonatorum (36,4%) dan mengalami ketuban pecah dini sebanyak 35 kasus (18,7%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia neonatorum di RSUD Dr. Adnaan WD Payakumbuh Tahun 2016. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh persalinan yaitu 136 kasus. Dan pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari catatan rekam medik RSUD Dr. Adnaan WD Payakumbuh Tahun 2016. Pengolahan data dilakukan secara manual dengan menggunakan data uji statistik chi-square. Hasil analisa univariat menunjukkan bahwa dari 68 kasus asfiksia neonatorum dengan riwayat ketuban pecah dini 22 kasus (66,7%), sedangkan yang tidak asfiksia neonatorum hanya 11 kasus (33,3%). Setelah dilakukan uji statistik X2 hitung = 4,84 > dari X2 tabel = 3,841 ini berarti terdapat hubungan yang bermakna antara ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia neonatorum, dengan p value α <0,05.