Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Efektivitas Metode pembelajaran Dengan Pendekatan Tutorial Dan Mini Group Discusion Pada kegiatan POSAKA (POS SIAGA KELUARGA) di kecamatan Singosari Kabupaten Malang Nurma Afiani; Misbahul Subhi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 7 No 1: April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33475/jikmh.v7i1.34

Abstract

Analisa situasi terkini dilakukan pada kedua lokasi mencakup aspek sosial, budaya, religi, kesehatan, mutu layanan dan kehidupan bermasyarakat. Hasil analisa situasi menyebutkan bahwa masalah yang ada pada kedua kelompok masyarakat sejenis yakni: menurunnya semangat gotong royong pada masyarakat setempat, kurangnya konsumsi serat dan sayuran, pola konsumsi fast food menjadi kebiasaan, peran poskamling kurang optimal, lahan TOGA tidak terawat, tidak memiliki lahan untuk menanam sayur dan buah secara mandiri, bencana longsor, rumah roboh, serta rawan tindak kriminalitas. Tujuan program ini mengetahui efektivitas metode pembelajaran dengan pendekatan tutorial dan mini group discussion untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam P3K dan teknik menanam dilahan terbatas dengan teknik hidroponik pada petugas keamanan dan remaja karang taruna di RW 12 dan RW 15 Desa Watugede. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi-eksperiment dengan pre-post-test desain tanpa kelompok kontrol. Uji statistik yang digunakan yakni t-test berpasangan, dengan 45 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata pengetahuan dan keterampilan peserta setelah pelatihan meningkat (p-value<0,005). Pengetahuan sebelum (n=45), Mean=60 (40-90), Pengetahuan sesudah (n=45), Mean=80 (70-100). Metode pembelajaran dengan pendekatan tutorial dan mini group discussion efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam P3K dan teknik menanam dilahan terbatas dengan teknik hidroponik pada petugas keamanan dan remaja karang taruna di RW 12 dan RW 15 Desa Watugede.
APLIKASI TERAPI ‘GUIDED IMAGERY’ UNTUK PASIEN ASMA DENGAN STATUS ASMATIKUS PADA UNIT GAWAT DARURAT Nurma Afiani
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 2 No 1: September
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.689 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v2i1.105

Abstract

Asthma is a disease of the respiratory tract that can be caused by multifactor. Psychological stress may be one trigger of asthma attacks. One of the psychological therapies that can be performed on patients with asthma is guided imagery. The method used in this study is a literature review as a basis for research to be conducted. The study of literature shows that there is a positive effect of guided imagery therapy against one of the lung function parameters forced expiratory lung capacity (force expiratory volume / FEV). Complementary therapies guided imagery is in line with medical treatment by other health care team to achieve optimal patient conditions
PERAN HIPNOSIS DALAM MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN DENGAN HIPERTENSI PRIMER Nurma Afiani; Ari Damayanti Wahyuningrum
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 2 No 2: Maret
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.562 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v2i2.119

Abstract

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah arterial yang abnormal. Secara etiologi, hipertensi terdiri dari hipertensi primer dan sekunder. Hipertensi primer adalah suatu kondisi saat penyebab sekunder dari hipertensi tidak ditemukan. Terapi nonfarmakologis harus diberikan kepada semua pasien hipertensi. Intervensi terapi nonfarmakologis yang menarik untuk dikaji pada pasien hipertensi primer adalah terapi menggunakan hipnosis (medical hypnosis). Hipnosis menarik untuk diteliti karena aman, meminimalkan biaya dan telah didukung penelitian. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi efek hipnosis terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi primer yang menjalani rawat jalan di Poliklinik Jantung RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto. Desain penelitian menggunakan Quasi eksperimental with pre-post control group. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan simple random sampling. Instrumen penelitian karakteristik responden menggunakan kuesioner, tingkat kecemasan diukur menggunakan 100mm Visual Analog Scale(VAS), observasi tingkat sugestibilitas menggunakan Stanford Hypnosability Sugestibility Scale Form C (SHSS Form C). Tekanan darah sebelum dan setelah intervensi diukur menggunakan tensimeter raksa. Data dianalisis menggunakan t test dan analisis korelasi regresi linear.
ANALISIS DETERMINAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN DENGAN HIPERTENSI DERAJAT II Nurma Afiani
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 3 No 1: Oktober
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.178 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v3i1.124

Abstract

Hipertensi derajat II tidak terkontrol dapat beresiko menimbulkan krisis hipertensi dan penyakit kardiovaskular lain, serta menurunkan kualitas hidup penderita. Oleh karena itu, kontrol terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup penderita hipertensi derajat II diperlukan untuk mencegah terjadinya krisis hipertensi dan komplikasi kardiovaskular lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita hipertensi derajat II dengan mengimplementasikan studi analitik observasional yang dilakukan pada pasien hipertensi rawat jalan di Poliklinik Umum Puskesmas Dinoyo Kota Malang selama bulan Mei sampai Juli 2014. Subjek dipilih sesuai dengan kriteria hipertensi derajat II dan yang telah mengisi blanko Informed Consent. Data tentang kepatuhan terapi dan kualitas hidup diperoleh dari hasil wawancara masing-masing pasien dengan menggunakan kuisioner MMAS (Morisky Medication Adherence Scale) dan SF-36 (Short Form-36). Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup penderita hipertensi derajat II lainnya dikaji dan dianalisa dengan analisis jalur (Path Analysis). Berdasarkan hasil analisa jalur, ditemukan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh langsung terhadap kualitas hidup berturut-turut adalah kepatuhan terapi (r=0.401; p=0.000), tingkat ekonomi (r=0.257; p=0.009) dan jenis antihipertensi (r=0.159; p=0.016). Kepatuhan terapi sendiri juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tingkat ekonomi (r=0.239; p=0.004) dan tingkat pendidikan (r=0.237; p=0.000). Jadi, faktor ekonomi dan pendidikan merupakan faktor yang paling dominan dalam menentukan kepatuhan terapi yang kemudian berdampak kepada kualitas hidup.
RESUSITASI CAIRAN PADA CEDERA KEPALA Nurma Afiani
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 4 No 1: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.863 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v4i1.169

Abstract

Cedera kepala merupakan salah satu kasus trauma yang memerlukan perhatian khusus dalam resusitasi cairan. Jumlah dan jenis cairan yang digunakan dalam proses resusitasi cedera kepala harus diperhatikan secara cermat, cairan yang digunakan harus mampu mengontrol tekanan intrakranial (TIK) otak, dapat mengurangi edema otak dan tidak menimbulkan efek samping bagi organ tubuh yang lain. Jenis dan jumlah cairan resusitasi pada kasus cedera kepala masih menjadi topik kontroversial sehingga literatur mengenai cairan resusitasi pada kasus cedera kepala masih terbatas. Artikel berikut ini akan menyajikan jenis dan jumlah cairan yang tepat untuk resusitasi cedera kepala berdasarkan review hasil penelitian terkait yang disajikan dalam EBSCO, PROQUEST, CENGANGE dalam rentang 10 tahun terakhir. Kata kunci yang digunakan adalah ‘fluid resusication’, ‘intracranial pressure’, ‘head injury’, ‘traumatic brain injury’, ‘head trauma’. Artikel diseleksi berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan yakni mengidentifikasi jenis dan jumlah cairan resusitasi. Hasil review menunjukkan bahwa tidak ada suatu jenis cairan resusitasi ‘ideal’ yang dapat digunakan untuk semua kasus trauma. Metode pemberian cairan (waktu, volume dan tujuan yang diharapkan) lebih penting dibandingkan dengan jenis cairan itu sendiri. Hypertonis saline solution (HTS) menjadi salah satu jenis cairan resusitasi yang dapat digunakan dengan beberapa pilihan dosis sebagai berikut: 3% HTS 3ml/kg secara IV selama 10-20 menit; dua bolus 250ml 5% HTS atau 500ml 3% HTS; 4-5ml/kg HTS. HTS sebagai cairan resusitasi cedera kepala unggul dalam menurunkan edema otak dan tidak menimbulkan efek berbahaya bagi organ lain (renoprotective agent).
IbM LILA (PEMILAHAN LIMBAH TAJAM LABORATORIUM) DI STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG Nurma Afiani
Media Husada Journal Of Community Service Vol. 1 No. 2 (2021): November
Publisher : STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (820.934 KB)

Abstract

Analisa situasi terkini dilakukan pada mitra menunjukkan bahwa Laboratorium Terpadu STIKES Widyagama Husada belum melakukan pengelolaan limbah laboratorium secara baik dan benar. Tujuan program kemitraan ini adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan staf laboran dan petugas kebersihan dalam pemilahan limbah tajam laboratorium. Target luaran kegiatan antara lain peningkatan pengetahuan dan keterampilan staf laboran, petugas kebersihan, terdapat SOP dan modul serta publikasi ilmiah. Pelaksanaan kegiatan berupa sosialisasi dan pelatihan teknik pemilahan limbah laboratorium, pemberian hibah sarana prasarana standart minimal pemilihan limbah laboratorium dan penyusunan SOP pengelolaan limbah laboratorium. Hasil kegiatan pengabdian antara lain: (1) Peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas kebersihan terkait ragam jenis limbah infeksius; (2) Peningkatkan Pengetahuan dan keterampilan petugas keamanan setempat dalam teknik pemilahan limbah tajam laboratorium; (3) Penambahan sarana prasarana standart yang wajib ada untuk pembuangan limbah tajam; (4) Petugas kebersihan menguasai konsep teori dan praktek dasar tata laksana limbah tajam laboratorium.