Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN BUBUK BAYAM MERAH TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN NAFAS AKUT (ISPA) BERULANG PADA BALITA DI PUSKEMAS KARANGPLOSO, MALANG Satiti, Ika Arum Dewi; Wahyuningrum, Ari Damayanti
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2021 "Kesiapan Indonesia Dalam Menghadapi Krisis Energi Global"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infeksi   Saluran   Pernapasan   Akut   (ISPA) merupakan penyakit infeksi yang menyerang saluran   pernapasan   atas   maupun   bawah secara mendadak. Mortalitas akibat infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di negara berkembang sebanyak 20% dimana separuhnya terjadi pada balita. Kejadian penyakit batuk pilek pada balita di Indonesia diperkirakan sebesar tiga sampai enam kali per tahun. Hal ini perlu diperhatikan dengan seksama, mengingat kejadian ISPA berulang dapat menghambat pertumbuhan maupun perkembangan tersebut. Pemberian Bubuk bayam merah merupakan terapi alternative yang perlu dipertimbangkan untuk menurunkan angka ISPA. Bayam merah mempunyai kandungan antioksidan yang tinggi yang dapat mencegah terjadinya infeksi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi perubahan kejadian ISPA sebelum dan sesudah Pemberian bubuk bayam merah pada balita di Desa Ngijo, wilayah kerja Puskesmas Karangploso, Malang. Penelitian ini menggunakan desain quasy- eksperimen dengan sampel penelitian adalah balita dengan riwayat ISPA selama 3 bulan terakhir sejumlah 50 balita yang terdiri dari kelompok perlakuan (25 balita) dan kelompok kontrol (25 balita). Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Karangploso, Malang. Analisa statistic menggunakan uji Wilcoxon. Tahap awal dari penelitian ini berupa  pengkajian kejadian ISPA selama 3 bulan sebelum terapi, kemudian pemberian terapi bubuk bayam merah selama 3 bulan serta identifikasi kejadian ISPA post terapi. Hasil Penelitian membuktikan bahwa terjadi penurunan kejadian ISPA yang cukup signifikan pada kelompok perlakuan dengan P value 0.0003. Berdasarkan paparan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terapi bubuk bayam merah efektif dalam menurunkan angka kejadian ISPA pada balita. 
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TERHADAP ALIH TEKNOLOGI BAYAM MERAH SEBAGAI SUPLEMEN MAKANAN BALITA DI ERA PANDEMI COVID-19 Ari Damayanti Wahyuningrum; Ika Arum Dewi Satiti
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2021 "Kesiapan Indonesia Dalam Menghadapi Krisis Energi Global"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: pandemi covid-19 diperlukan dengan menjaga pola makan yang memiliki nilai gizi seimbang, sangat penting untuk meningkatkan imunitas tubuh yang baik sehingga dapat melindungi balita dari paparan virus. Kebutuhan nutrisi harian balita memegang peranan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan otak. Zat gizi yang dibutuhkan terdiri dari komponen zat gizi makronutrien terdiri dari karbohidrat, protein, lemak sedangkan zat gizi mikronurien terdiri dari vitamin dan mineral. Kebutuhan asupan gizi seimbang harian balita dengan melengkapi keragaman kandungan gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Tujuan penelitian: mengetahui tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang alih teknologi bayam merah sebagai suplemen makanan balita. Metode penelitian:kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, jumlah sampel sebanyak 60 responden diambil secara acak di wilayah RW 14 Perum Greenview Malang pada periode Agustus-September 2021. Hasil penelitian: tingkat pengetahuan ibu balita sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan terdapat perbedaan tingkat pengetahuan pretes dan post tes. Hasil uji wilcoxon didapatkan nilai Pvalue sebesar 0.000<0.05. Kesimpulan: terdapat pengaruh pendidikan kesehatan tentang alih teknologi olahan bayam merah sebagai suplemen makanan pada balita. Proses penyampaian pendidikan kesehatan secara daring selama 12 jam dapat meningkatkan pengetahuan ibu balita dalam pengolahan varian bayam merah sebagai suplemen makanan balita di lingkungan RW 14 Greenview Malang.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG OLAHAN SAYUR DAN BUAH DENGAN STATUS GIZI SISWA KELAS 4-6 DI SDN TUNJUNG SEKAR 3 MALANG Ari Damayanti Wahyuningrum
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2020 "Peranan Strategis Teknologi Dalam Kehidupan di Era New Normal"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan anak berkurangnya konsumsi sayur dan buah. Kebiasaan makan sehat salah satu perilaku yang dipelajari dari lingkungan sosial, salah satunya lingkungan sekolah. Perilaku konsumsi jajanan anak usia sekolah dipengaruhi teman sebayanya baik disekolah maupun dirumah serta tingkat pengetahuan anak tentang manfaat kandungan sayur dan buah. Perilaku late childhood memilih makanan yang disukainya sedangkan orang tua kurang memperhatikan makanan anak ketika anak berada di sekolah atau berkumpul dengan teman sebaya di luar rumah. Salah satu penyebab kekurangan gizi late childhood yaitu pola makan yang salah, ketidaktahuan memilih bahan makanan bernilai gizi sehat dapat berdampak pada gizi anak. Di SDN Tunjumg Sekar 3 didapatkan anak gemuk berjumlah 7, kurang gizi berjumlah 7 dari 60 anak. Tujuan penelitian mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan late childhood tentang makanan olahan sayur dan buah terhadap status gizi siswa kelas 4-6 di SDN Tunjung Sekar 3 Malang. Metode penelitian menggunakan analitik korelasional dengan uji spearman rank, pengambilan data secara cross sectional melalui google form dengan teknik sampling stratified random sampling. Hasil penelitian Pvalue 0.015>0.05 sehingga H1 ditolak, dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan late childhood tentang olahan sayur dan buah dengan status gizi siswa kelas 4-6 di SDN Tunjung Sekar 3 Malang.
PERAN HIPNOSIS DALAM MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN DENGAN HIPERTENSI PRIMER Nurma Afiani; Ari Damayanti Wahyuningrum
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 2 No 2: Maret
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.562 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v2i2.119

Abstract

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah arterial yang abnormal. Secara etiologi, hipertensi terdiri dari hipertensi primer dan sekunder. Hipertensi primer adalah suatu kondisi saat penyebab sekunder dari hipertensi tidak ditemukan. Terapi nonfarmakologis harus diberikan kepada semua pasien hipertensi. Intervensi terapi nonfarmakologis yang menarik untuk dikaji pada pasien hipertensi primer adalah terapi menggunakan hipnosis (medical hypnosis). Hipnosis menarik untuk diteliti karena aman, meminimalkan biaya dan telah didukung penelitian. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi efek hipnosis terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi primer yang menjalani rawat jalan di Poliklinik Jantung RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto. Desain penelitian menggunakan Quasi eksperimental with pre-post control group. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan simple random sampling. Instrumen penelitian karakteristik responden menggunakan kuesioner, tingkat kecemasan diukur menggunakan 100mm Visual Analog Scale(VAS), observasi tingkat sugestibilitas menggunakan Stanford Hypnosability Sugestibility Scale Form C (SHSS Form C). Tekanan darah sebelum dan setelah intervensi diukur menggunakan tensimeter raksa. Data dianalisis menggunakan t test dan analisis korelasi regresi linear.
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK AISYIYAH SURABAYA Ari Damayanti Wahyuningrum
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 5 No 1: April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.564 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v5i1.122

Abstract

Pada studi pendahuluan di TK Aisyiyah diketahui kejadian enuresis sebanyak 10% dari 60 anak. Untuk itu perlu pembinaan orang tua pada anak untuk kemandirian yang diwujudkan melalui toilet training. Kegagalan toilet training mengakibatkan anak tidak percaya diri, rendah diri, malu berhubungan sosial dengan temannya. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan tingkat keberhasilan toilet training pada anak usia pra-sekolah di TK Aisyiyah Surabaya. Desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan study cross sectional. Sampel diambil menggunakan teknik purposif sampling berdasarkan kriteria inklusi sebanyak 40 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan korelasi spearman rank. Dari hasil penelitian didapatkan responden yang menggunakan pola asuh demokratis sebanyak 30%, pola asuh otoriter sebanyak 52,5%, pola asuh permisif sebanyak 12,5%, pola asuh penelantar sebanyak 5%. Sedangkan untuk tingkat keberhasilan yang berhasil sebanyak 25%, cukup berhasil sebanyak 67,5%, kurang berhasil sebanyak 7,5%. Setelah dianalisis dengan korelasi spearman rank diperoleh hasil nilai korelasi positif 0,789 dengan pvalue=0.000 (p<0.05). Kesimpulan Ho di tolak dan terdapat korelasi signifikan antara pola asuh orang ditolak tua dengan tingkat keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah di TK Aisyiyah Surabaya. Semakin ke arah pola asuh demokratis penerapan toilet training akan berhasil sedangkan semakin ke arah pola asuh penelantar penerapan toilet training kurang berhasil. Berdasarkan hasil penelitian idisarankan dalam melakukan penelitian sejenis hendaknya dibuat jumlah pertanyaan yang sama pada tiap dimensi prilaku orang tua dalam pola asuh disamping itu dilakukan pelatihan toilet training dengan melakukan kerja sama antara institusi kesehatan dan sekolah.
PENERAPAN TERAPI PERILAKU:TOKEN EKONOMI PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSIHALUSINASI DENGAN PENDEKATAN HEALTH BELIEF MODEL Ari Damayanti Wahyuningrum
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 3 No 1: Oktober
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.192 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v3i1.131

Abstract

Gangguan jiwa merupakan penyakit multi kausal bervariasi. Klien gangguan jiwa banyak mengalami distorsi kognitif yang akhirnya mengarah ke gangguan perilaku. Hal tersebut disebabkan oleh kesalahan logika, kekeliruan penggunaan alasan atau pandangan individu yang tidak sesuai dengan kenyataan, tidak merasa memiliki perilaku menyimpang, tidak bisa membina hubungan relasi dengan orang lain. Gangguan halusinasi mengarah pada perilaku membahayakan orang lain, klien sendiri dan lingkungan sekitar. Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana klien mempersepsikan sesuatu yang lain yang sebenarnya tidak terjadi. Terapi perilaku bersifat reedukasi yang memodifikasi perilaku klien dengan perilaku lain yang lebih menguntungkan didasarkan pada sistematik reinforcement positif pada target perilaku. Token-token dapat ditukar untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan dan dinikmati. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis penerapan terapi perilaku: token ekonomi pada klien dengan gangguan sensori persepsi: halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre dan Post Test tanpa Control Group yang melibatkan 40 responden dengan metode pengambilan consecutive sampling. Variabel penelitian meliputi terapi perilaku: token ekonomi dan kemampuan mengendalikan halusinasi. Sedangkan alat ukur yang digunakan adalah lembar observasi dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test dengan hasil ρ=0,000 < 0,05 yang artinya ada perbedaan kategori halusinasi yang signifikan sebelum dan sesudah perlakuan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pemberian perlakuan terapi perilaku: token ekonomi dengan pendekatan teori Health Belief Model dapat mengubah perilaku klien ke arah adaptif sehingga klien dapat mengontrol halusinasi. Berdasarkan hasil penelitian, disaran kepada para perawat utuk dapat mengaplikasikan terapi perilaku : token ekonomi pada kasus selain halusinasi.
CLEAN AND HEALTHY BEHAVIOR WITH OREM THEORY APPROACH TO IMPROVE KNOWLEDGE AND ATTITUDES ADOLESCENT ABOUT PREVENTION OF SCABIES IN THE ORPHANAGE Ari Damayanti Wahyuningrum; Misbahul Subhi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 2 No 2: Maret
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.424 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v2i2.143

Abstract

Scabies is a skin infestation by Sarcoptes scabiei. Several risk factors for scabies infestation is individual personal hygiene and environmental sanitation is not maintained, density, crowding, poverty, lack of knowledge, direct contact with the infested person and use of contaminated equipment. According to Orem theory of self care every individual has the ability to care for themselves so that they can maintain the health and welfare of yourself. The purpose of the study was to investigate knowledge and attitude of adolescent in Nurul Abyadh Orphanage Malang in healthy behavior and on handling scabies. Desain use pre test post test non equivalent control group. The population adolescent Orphanage Nurul Abyadh as the treatment group was 38 respondents and adolescent Orphanage Sunan Ampel as the control group was 29 respondents, taken according to inclusion criteria. Research variables include of knowledge variable and attitude variable. Data were collected using structure questionnaire. Data were then analyzed using level of significance ≤ 0,05. Before and after treatment using analysis of the Wilcoxon and Mc Nemar, treatment and control groups using Mann Whitney and Chi Square.
PERBANDINGAN METODE SIRKUMSISI MODERN (KLAMP DAN LEM) TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA PASCA SIRKUMSISI PADA ANAK Ari Damayanti Wahyuningrum
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 9 No 2 (2020): November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33475/jikmh.v9i2.236

Abstract

Circumcision is a minor surgical procedure permormed as a modification of part the body by making an incision in the prepurtium of a part of the body by making incision in the prepurtium. The prepurtium that has not been circumcised has bacterial colonies which are risk factor for urinary tract infections. The insidence rate of urinary tract infections in Indonesia in infants who have not been circumcised under 1 year is 35% and children over 1 year are 22% of 200 children. The tecnology that eveloved in circumcision from the conventional methode of suture has shifted to the modern method of seamless circumcision. This study aims to compare the clamp and glue methods to the wound healing process after circumcision in chlidren. The research method was cohort with comparative statistical analysis of Pvalue 0.000<0.05 so there is a significant difference between the result of the klamp method ang glue in the healing process. Where the wound healing process in the glue method is much faster than the klamp method because it is more optimal in the hemostasis and inflammation phase because there are no foreign object namely the klamp. Keywords: Modern circumcision, Klamp, Glue, Wound Healing.
KARAKTERISTIS TUGAS KELUARGA TERHADAP NILAI AKADEMIK SISWA SEKOLAH DASAR Ari Damayanti Wahyuningrum; Ika Arum Dewi Satiti
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2022 Transisi Global dalam Mencapai SDGs 2030
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak rentan sakit apabila lingkungan sehari-hari berinteraksi dengan orang yang mengalami sakit dimana sistem imun dibentuk sejak awal kehidupan ketika dalam kandungan mengalami perkembangan seiring pertambahan usia. Kesehatan anak yang optimal akan berdampak positif terhadap kemampuan siswa dalam meraih prestasi belajar dimana kemampuan siswa dalam berperilaku dalam menyerap ilmu pengetahuan. Hal ini sangat diperlukan peran serta orang tua sebagai keluarga dalam merawat anggota keluarga. Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik tugas keluarga terhadap nilai rapor siswa. Metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 111 responden orang tua siswa (ayah atau ibu) dan siswa kelas 2-6 di SDN Jatimulyo 02 Malang yang diambil secara acak dengan accidental sampling pada periode Oktober 2022. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu diadopt dari Dunst 1984 the family support scale analisa data menggunakan uji regresi linear. Hasil nilai F hitung > Nilai F tabel untuk df 110 sebesar 3.087 artinya variabel independen tugas keluarga (mengenali masalah kesehatan, mengambil keputusan, merawat keluarga, modifikasi lingkungan, memanfaatkan yankes) berpengaruh bersama-sama terhadap nilai siswa.
PENDAMPINGAN PETUGAS KANTIN SEKOLAH TENTANG PENYAJIAN OLAHAN SAYUR PADA LATE CHILDHOOD Ari Damayanti Wahyuningrum
Media Husada Journal Of Community Service Vol. 1 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.122 KB)

Abstract

Promosi kebiasaan makan sehat harus dilakukan sejak dini, kebiasaan makan sehat salah satu perilaku dari lingkungan sosial, salah satunya lingkungan sekolah (Lytle dan Achterberg, 2015). Anak usia sekolah sangat dipengaruhi oleh teman sebayanya yang ditemui dalam waktu lama, yaitu di sekolah. Oleh karena itu, promosi kesehatan berbasis sekolah diharapkan mampu meningkatkan konsumsi buah dan sayur anak usia sekolah (de Sa dan Lock, 2018). Sekolah sebagai tempat pembentukan generasi penerus bangsa sehingga kualitas penerus bangsa salah satunya tergantung dari asupan nutrisi anak sehai-hari. Pengelolaan jajanan yang kurang hygienis dan kurang memperhatikan sanitasi lingkungan memungkinkan terkontaminasi mikroba serta adanya penambahan bahan penyedap rasa dapat mengindikasikan bahaya bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak. Metode pelaksanaan program pengmas pemberikan kuesioner pengetahuan petugas kantin sekolah tentang olahan sayur dan buah, melakukan pendampingan petugas kantin sekolah melalui link vidio pembuatan olahan makanan berbahan sayur dan buah dikarenakan masa pandemi covid-19, kesepakatan dan kebijakan dalam variasi menu jajanan yang dijual di kantin sekolah. Hasil uji wilcoxon Pvalue sebesar 0.000 < 0.05 disimpulkan ada pengaruh pendampingan terhadap petugas kantin sekolah dalam penyajian olahan sayur dan buah pada anak usia late childhood. Proses pendampingan petugas kantin sekolah secara daring dapat meningkatkan pengetahuan petugas kantin sekolah. Kata Kunci: Tingkat pengetahuan, petugas kantin sekolah, olahan sayur dan buah, late childhood.