Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH FRAKSI AIR EKSTRAK RIMPANG TEMU MANGGA TERHADAP EKSPRESI Ki67 PADA GALUR SEL KARSINOMA KOLON HT-29 Diah Andriana
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 4 No 1: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.809 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v4i1.166

Abstract

Angka kejadian kanker kolon di Indonesia dewasa ini menunjukkan peningkatan yang cukup berarti.Penatalaksanaan kanker kolon telah banyak memanfaatkan temuan ilmiah hasil kajian molekuler. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh fraksi air ekstrak temu mangga (Curcuma mangga,Val) terhadap penekanan ekspresi Ki67 yaitu suatu protein yang berfungsi sebagai marker proliferasi sel. Penelitian ini dilakukan in vitro terhadap kanker kolon HT-29 dengan melihat ekspresi Ki67. Kultur sel kanker kolon HT-29 dilaksanakan dengan media RPMI 1640, 1% fungizone dan 1% antibiotik pada suhu 370 C dan konsentrasi C02 5%. Sampel dibedakan dalam 2 kelompok perlakuan yaitu kelompok temu mangga sebagai kontrol (+) dan kelompok 5-FU sebagai kontrol (-). Masing-masing kelompok dikulturkan dengan RPMI 1640 lengkap ditambah dengan ekstrak temu mangga fraksi air atau 5-FU dengan serial konsentrasi masing-masing dibawah LC50. Dari hasil kultur kemudian dilihat ekspresi Ki67 yang ditampilkan dalam bentuk prosentase sel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian 5-FU pada konsentrasi 150 μg/ml, 75 μg/ml, 37,5 μg/ml,18,75 μg/ml dan pemberian temu mangga fraksi air pada konsentrasi 0,125 μg/ml, 0,0625 μg/ml, 0,03125 μg/ml, 0,015625 μg/ml menunjukkan ekspresi Ki67 yang makin menurun dengan meningkatnya dosis. Dapat disimpulkan bahwa fraksi air ekstrak temu mangga dan 5-FU berpotensi menurunkan tingkat ekspresi Ki67.
PERBANDINGAN EFEK PERASAN LIDAH BUAYA (Aloe vera) DENGAN POVIDONE IODINE TERHADAP KADAR SUPEROXID DISMUTASE DAN MALONDIALDEHID SERUM TIKUS WISTAR DENGAN LUKA SAYAT Ilham Rial Ali; Rosaria Dian Lestari; Diah Andriana
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.589 KB)

Abstract

Introduction: Aloe vera has an antioxidant effect that can prevent the increasing of human free radicals caused by injury that can increase free radicals while povidone iodine can accelerate wound healing. This study was conducted to compare the use of Aloe vera juice and povidone iodine in reducing oxidative stress responses in terms of serum SOD and MDA levels in wistar rat serum with incision wounds.Method: Experimental animals (n = 24, male wistar rats aged 2-3 months) were divided into PB groups (povidone iodine) and treatment groups that were given Aloe vera juice with a concentration of 20% (KP1), 40% (KP2) and 80% (KP3) at a dose of 0.5 g / rat / day topically for 6 days. Rats were incised 2 cm long with a depth of 0.2 cm on the back with a scalpel. Serum SOD and MDA levels were measured by spectrophotometry. The data obtained were analyzed using SPSS version 17 with a significant p <0.05Result: According to Mann Whitney test, there were significant decreases in serum SOD levels in the KP1 group (419.67 ± 23.97, p0.004), KP2 (450.96 ± 36.57, p0.004) and KP3 (465.59 ± 29, 49, p0.004) compared with PB (582.63 ± 57.20). Calculations using One Way ANNOVA showed a significant decrease in serum MDA levels in the KP1 group (25.48 ± 0.81, p0.027), KP2 (25.31 ± 1.83, p0.015) and KP3 (22.69 ± 0.77, p0.000) when compared with the administration of povidone iodine (27.11 ± 0.98).Conclusion: Aloe vera juice with a concentration of 20% (KP1), 40% (KP2) and 80% (KP3) can significantly increase serum SOD levels and significantly reduce serum MDA levels better than povidone iodineKeywords: Incision Wound, Oksidatif Stress, Aloe vera, Free Radical 
PERBANDINGAN EFEK PERASAN DAGING DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera L.) DAN POVIDONE IODINE TERHADAP EKSPRESI VEGF DAN JUMLAH LUMEN PEMBULUH DARAH TIKUS WISTAR DENGAN LUKA SAYAT Moch. Saifudin; Merlita Herbani; Diah Andriana
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.166 KB)

Abstract

Introduction: Incision wound is disorders of skin structure that causes sensory dysfunction and the delay in this process may cause increasing the patient’s morbidity. Some alternative treatment to increase wound healing is by using herb such as Aloe vera. Therefore, the study to know the effect of Aloe vera on wound healing process by measuring the VEGF expression and number of blood vessels is needed.Method: 24 male Wistar rats aged 2-3 months divided into 4 groups, (1). K + (povidone iodine) group, (2). The treatment group given the taste of aloe with 20% concentration (KP1), (3). 40% concentration (KP2) and (3). 80% concentration (KP3) at a dose of 0.5 gr/rat/day topically for 6 days. VEGF expressions are measured using immunohistochemistry (IHK) staining and blood vessels using Hematoxylin Eosin (HE). Data obtained by statistical analysis using SPSS version 17 with a signification level p < 0.05Result: Effect of Aloe vera juice on VEGF expression in KP+, KP1, KP2, KP3 goup were (1.41±1.79), (1.40±2.09), (1.42±1.24), and (1.44±1.52) with signification value (p>0,05). Effect of Aloe vera juice on the number of  blood vessel lumen in KP+, KP1, KP2, KP3 goup were (14.7±4,94), (17.16±4,67), (25.53±5.54), dan (33.9±11.82) with signification value (p<0,05).Conclusion: Aloe vera juice affect on the number of blood vessel lumen. Further research in need to know the active compound in Aloe vera that has wound healing effectKeywords: Incision Wound, Aloe vera L., vascular endoothelial growth factor (VEGF), Blood vessels
PENGARUH PEMBERIAN PERASAN DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera L.) PADA KADAR TNF-∝ DALAM SERUM DAN EKSPRESI TNF-∝ JARINGAN KULIT LUKA SAYAT PUNGGUNG TIKUS WISTAR Yovita Alviana; Rima Zakiyah; Diah Andriana
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.742 KB)

Abstract

ABSTRAKPendahuluan:Perlukaan pada kulit punggung hewan coba menyebabkan kerusakan pada jaringan kulit. Fase inflamasi luka sayat pada kulit dapat dideteksi pada serum dan jaringan. TNF-∝ (Tumor Necrosis Factor-∝) adalah sitokin inflamasi (penyembuhan). Lidah buaya (Aloe vera L.) mengandung berbagai zat seperti glucomannan, acemannan yang berperan sebagai anti-inflammatory. Namun, masih jarang dilakukan penelitian untuk membuktikan zat aktif pada lidah buaya (Aloe vera L.) yang berpengaruh pada penurunan sitokin pro-inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pemberian perasan daun lidah buaya (Aloe vera L.) terhadap kadar TNF-∝(Tumor Necrosis Factor) dalam serum dan ekspresi TNF-∝(Tumor Necrosis Factor-∝) jaringan kulit luka sayat.  Metode:Penelitian ini menggunakan tikus wistar dengan jenis kelamin jantan, berusia 2-3 bulan, penelitian dilakukan pada empat kelompok; kelompok positif (KP), kelompok perlakuan 1 (P1), kelompok perlakuan 2 (P2) serta kelompok perlakuan 3 (P3). Tikus dilakukan insisi pada daerah punggung dengan panjang 2 cm, kedalaman 0,2 mm. Pengobatan kelompok positif (KP) pemberian Povidone Iodine 10%, kelompok P1 pemberian perasan daun lidah buaya (Aloe vera L.) dengan konsentrasi 20%, kelompok P2 dengan konsentrasi 40%, dan kelompok P3 dengan konsentrasi 80% dalam waktu 6 hari. Pembedahan dilakukan pada hari ke-7 untuk tahap pengambilan sampel. Penelitian kadar TNF-∝ dalam serum menggunakan ELISA (Enzyme-linked immunosorbent assay) Indirect, ekspresi TNF-∝ (Tumor Necrosis Factor-∝) jaringan kulit menggunakan pewarnaan IHK (Imunohistokimia) secara mikroskopik perbesaran 400x. Dianalisis menggunakan One Way ANOVA.  Hasil:Perasan daun lidah buaya (Aloe vera L.) dengan konsentrasi 80% mendapatkan hasil paling besar dalam menurunkan kadar TNF-∝ dalam serum walaupun tidak signifikan (p= 0,029) sebesar 39.3% dan ekspresi TNF-∝ (Tumor Necrosis Factor-∝) jaringan kulit dapat menurun secara signifikan sebesar 29.1 % dibandingkan dengan kelompok positif (KP) dengan pemberian  Povidone Iodine 10%.  Kesimpulan:Perasan daun lidah buaya (Aloe vera L.) memiliki pengaruh dalam mempercepat fase inflamasi (penyembuhan) dengan menurunkan kadar TNF-∝(Tumor Necrosis Factor-∝)  dalam serum dan jaringan kulit.  Kata Kunci:Luka sayat, zat aktif perasan daun lidah buaya (Aloe vera L.), kadar TNF-∝ dalam serum, ekspresi TNF-∝ jaringan kulit
PENGARUH PEMBERIAN PERASAN DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera L.) PADA KADAR TNF-∝ DALAM SERUM DAN EKSPRESI TNF-∝ JARINGAN KULIT LUKA SAYAT PUNGGUNG TIKUS WISTAR Yovita Alviana; Rima Zakiyah; Diah Andriana
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPendahuluan:Perlukaan pada kulit punggung hewan coba menyebabkan kerusakan pada jaringan kulit. Fase inflamasi luka sayat pada kulit dapat dideteksi pada serum dan jaringan. TNF-∝ (Tumor Necrosis Factor-∝) adalah sitokin inflamasi (penyembuhan). Lidah buaya (Aloe vera L.) mengandung berbagai zat seperti glucomannan, acemannan yang berperan sebagai anti-inflammatory. Namun, masih jarang dilakukan penelitian untuk membuktikan zat aktif pada lidah buaya (Aloe vera L.) yang berpengaruh pada penurunan sitokin pro-inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pemberian perasan daun lidah buaya (Aloe vera L.) terhadap kadar TNF-∝(Tumor Necrosis Factor) dalam serum dan ekspresi TNF-∝(Tumor Necrosis Factor-∝) jaringan kulit luka sayat.  Metode:Penelitian ini menggunakan tikus wistar dengan jenis kelamin jantan, berusia 2-3 bulan, penelitian dilakukan pada empat kelompok; kelompok positif (KP), kelompok perlakuan 1 (P1), kelompok perlakuan 2 (P2) serta kelompok perlakuan 3 (P3). Tikus dilakukan insisi pada daerah punggung dengan panjang 2 cm, kedalaman 0,2 mm. Pengobatan kelompok positif (KP) pemberian Povidone Iodine 10%, kelompok P1 pemberian perasan daun lidah buaya (Aloe vera L.) dengan konsentrasi 20%, kelompok P2 dengan konsentrasi 40%, dan kelompok P3 dengan konsentrasi 80% dalam waktu 6 hari. Pembedahan dilakukan pada hari ke-7 untuk tahap pengambilan sampel. Penelitian kadar TNF-∝ dalam serum menggunakan ELISA (Enzyme-linked immunosorbent assay) Indirect, ekspresi TNF-∝ (Tumor Necrosis Factor-∝) jaringan kulit menggunakan pewarnaan IHK (Imunohistokimia) secara mikroskopik perbesaran 400x. Dianalisis menggunakan One Way ANOVA.  Hasil:Perasan daun lidah buaya (Aloe vera L.) dengan konsentrasi 80% mendapatkan hasil paling besar dalam menurunkan kadar TNF-∝ dalam serum walaupun tidak signifikan (p= 0,029) sebesar 39.3% dan ekspresi TNF-∝ (Tumor Necrosis Factor-∝) jaringan kulit dapat menurun secara signifikan sebesar 29.1 % dibandingkan dengan kelompok positif (KP) dengan pemberian  Povidone Iodine 10%.  Kesimpulan:Perasan daun lidah buaya (Aloe vera L.) memiliki pengaruh dalam mempercepat fase inflamasi (penyembuhan) dengan menurunkan kadar TNF-∝(Tumor Necrosis Factor-∝)  dalam serum dan jaringan kulit.  Kata Kunci:Luka sayat, zat aktif perasan daun lidah buaya (Aloe vera L.), kadar TNF-∝ dalam serum, ekspresi TNF-∝ jaringan kulit