Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KEGUNAAN TANAMAN OKRA (Abelmoschus esculentus) SEBAGAI ALTERNATIF TERAPI UNTUK PASIEN DIABETES TIPE 2 Rosaria Dian Lestari
Journal of Holistic and Traditional Medicine Vol. 1 No. 03 (2017): Journal of Holistic and Traditional Medicine
Publisher : Perhimpunan Kesehatan Holistik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Okra (Abelmoschus esculentus) adalah sejenis tanaman sayur ekonomis yang tumbuh pada daerah tropis dan subropis. Okraadalah tanaman dengan banyak kegunaan, mulai dari daun segarnya, tunasnya, bunga, benih, akar, dan bijinya. Okra memilikibeberapa manfaat kesehatan pada beberapa penyakit penting pada manusia seperti penyakit kardiovaskuler, diabetes tipe 2,penyakit pencernaan, dan beberapa jenis kanker. Diabetes dapat dideskripsikan sebagai peningkatan glukosa dalam darah.Kontrol kadar glukosa darah sangat penting untuk menghindari terjadinya komplikasi yang berhubungan dengan diabetes.Terdapat beberapa penelitian yang mendemokan keefektifan beberapa tanaman alami dan pengobatan herbal dalam mengobatidiabetes. Abelmoschus esculentus (AE) adalah salah satu tanaman alami yang potensial digunakan untuk mengatasi diabetes.
PERBANDINGAN EFEK PERASAN LIDAH BUAYA (Aloe vera) DENGAN POVIDONE IODINE TERHADAP KADAR SUPEROXID DISMUTASE DAN MALONDIALDEHID SERUM TIKUS WISTAR DENGAN LUKA SAYAT Ilham Rial Ali; Rosaria Dian Lestari; Diah Andriana
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.589 KB)

Abstract

Introduction: Aloe vera has an antioxidant effect that can prevent the increasing of human free radicals caused by injury that can increase free radicals while povidone iodine can accelerate wound healing. This study was conducted to compare the use of Aloe vera juice and povidone iodine in reducing oxidative stress responses in terms of serum SOD and MDA levels in wistar rat serum with incision wounds.Method: Experimental animals (n = 24, male wistar rats aged 2-3 months) were divided into PB groups (povidone iodine) and treatment groups that were given Aloe vera juice with a concentration of 20% (KP1), 40% (KP2) and 80% (KP3) at a dose of 0.5 g / rat / day topically for 6 days. Rats were incised 2 cm long with a depth of 0.2 cm on the back with a scalpel. Serum SOD and MDA levels were measured by spectrophotometry. The data obtained were analyzed using SPSS version 17 with a significant p <0.05Result: According to Mann Whitney test, there were significant decreases in serum SOD levels in the KP1 group (419.67 ± 23.97, p0.004), KP2 (450.96 ± 36.57, p0.004) and KP3 (465.59 ± 29, 49, p0.004) compared with PB (582.63 ± 57.20). Calculations using One Way ANNOVA showed a significant decrease in serum MDA levels in the KP1 group (25.48 ± 0.81, p0.027), KP2 (25.31 ± 1.83, p0.015) and KP3 (22.69 ± 0.77, p0.000) when compared with the administration of povidone iodine (27.11 ± 0.98).Conclusion: Aloe vera juice with a concentration of 20% (KP1), 40% (KP2) and 80% (KP3) can significantly increase serum SOD levels and significantly reduce serum MDA levels better than povidone iodineKeywords: Incision Wound, Oksidatif Stress, Aloe vera, Free Radical 
Studi In Silico Senyawa Aktif Rimpang Kunyit (Curcuma Domestica) terhadap Penghambatan Acetylcholinesterase, Microtubulin (Beta Tubulin), dan Aktivasi Calcium Channel sebagai Terapi Antelmintik Avicenna Shafhan Arfi; Rosaria Dian Lestari; Dini Sri Damayanti
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.263 KB)

Abstract

Background: Helminthiasis are a pandemic and has a high prevalence in Indonesia. Turmeric rhizome contains curcuminoids and essential oils as its active compounds. However, their mechanism as an anthelmintic is unknown. Therefore, further research is needed to find out the exact mechanism of turmeric rhizome as an anthelmintic.Method: The effectivity of turmeric rhizome’s active compounds against Acetylcholinesterase, Microtubulin (Beta Tubulin), and Calcium Channel was evaluated by Docking Server with Pirantel Pamoat, Mebendazole, and Praziquantel as sequential control.Results: Curcumin Sulfate was identified as having a low affinity for Acetylcholinesterase with -5,62 kcal/mol free bond energy. Cyclocurcmin has a high affinity for Beta Tubulin and Calcium Channel with -7,39 and -8,36 kcal/mol free bond energy sequentially. Meanwhile Dihydrocurcumin and Curcumin Sulfate have a high affinity for Calcium Channel with -7,19 and -7,41 kcal/mol free bond energy sequentially.Conclusion: The active compound of turmeric rhizome has a low affinity for the inhibition of Acetylcholinesterase in Ascaris lumbricoides. Cyclocurcumin has a high affinity for the inhibition of Microtubulin (Beta Tubulin) and Calcium Channel in Ascaris lumbricoides. Meanwhile Dihydrocurcumin and Curcumin Sulfate have a high affinity for the activation of Calcium Channel in Schistosoma sp.Keywords: Anthelmintic, Turmeric Rhizome, In silico
POTENSI ANTILIPEMIKA SENYAWA AKTIF KOMBUCHA DAUN SIRSAK (Annona Muricata Linn.) TERHADAP PROTEIN TARGET PPAR-α DAN LIPOPROTEIN LIPASE DENGAN STUDI IN SILICO Fatwa Zulva Vastiani; Rosaria Dian Lestari; Dini Sri Damayanti
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.198 KB)

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Dislipidemia merupakan kelainan metabolisme lipid yang ditandai kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL), trigliserida, serta penurunan kolesterol High Density Lipoprotein (HDL). Kandungan flavonoid dari kombucha daun sirsak dapat meningkatkan aktivitas PPAR-α dan Lipoprotein lipase yang memegang peranan penting dalam metabolisme lipid. Penelitian ini bertujuan untuk untuk membuktikan mekanisme perbaikan profil lipid dari senyawa aktif kombucha daun sirsak melalui prediksi afinitas yang terjadi antara senyawa aktif flavonoid kombucha daun sirsak dengan protein target PPAR-α dan Lipoprotein Lipase dengan fenofibrat sebagai kontrol obat secara in silico, serta memprediksi fisikokimia, farmakokinetik, toksisitas senyawa aktif kombucha daun sirsak.Metode: Penelitian ini menggunakan metode in silico dengan menambatkan senyawa aktif flavonoid kombucha Daun Sirsak (Annona muricata Linn.) terhadap protein target PPAR-α dan Lipoprotein lipase (LPL) dengan menggunakan fenofibrat sebagai kontrol. Untuk memprediksi nilai fisikokimia, farmakokinetik dan toksisitas senyawa aktif kombucha daun sirsak digunakan pkCSM online tool.Hasil: Berdasarkan uji molecular docking, epicatechin gallate merupakan senyawa aktif dengan afinitas yang paling tinggi terhadap protein target PPAR-α. Adapun senyawa aktif yang memiliki afinitas terhadap lipoprotein lipase dari yang paling tinggi secara berurutan adalah epicatechin gallate, cumoric acid, dan homoorientin. Analisa pkCSM menunjukkan senyawa homoorientin, epicatechin gallate, dan cumoric acid efektif dijadikan kandidat obat peroral yang berpotensi sebagai anti lipemika.Kesimpulan: Senyawa aktif homoorientin, epicathecin gallate, cumoric acid dari kombucha daun sirsak (Annona muricata Linn) berpotensi sebagai agen anti lipemika.
POTENSI KOMBUCHA DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn.) DALAM MENGHAMBAT DPP4 DAN SDF-1 SEBAGAI ANTIDIABETES DENGAN STUDI IN SILICO Susiani Dian Novianty; Rosaria Dian Lestari; Dini Sri Damayanti
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.251 KB)

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang diakibatkan disregulasi glukosa darah. Disregulasi glukosa darah diakibatkan oleh salah satunya peningkatan DPP4 dan SDF-1 akibat gaya hidup yang buruk. DPP4 dan SDF-1 dapat dihambat dengan kandungan flavonoid pada daun sirsak, sehingga mampu mencegah DM tipe 2. Flavonoid daun sirsak dapat ditingkatkan kadarnya dengan melalui proses fermentasi. Kombucha merupakan salah satu bentuk fermentasi, pada kombucha terdapat banyak kandungan asam organik dan tinggi flavonoid. Tujuan penelitian ini untuk memprediksi afinitas yang terbentuk antara senyawa aktif kombucha daun sirsak dengan enzim DPP4 dan SDF-1 serta memprediksi sifat fisikokimia, Absorbsi, Distribusi, Metabolisme, dan Ekskresi (ADME), dan toksisitas senyawa kombucha daun sirsak.Metode: Penelitian ini dilakukan secara in silico dengan menambatkan 11 senyawa aktif kombucha daun sirsak dan kontrol sitagliptin, dengan menggunakan docking server. Protein SDF-1, DPP4 diunduh melalui Protein Data Bank (PDB). Struktur 3D senyawa aktif kombucha daun sirsak dan kontrol sitagliptin diambil dari Pubchem. Analisa afinitas senyawa ligan terhadap enzim berdasarkan pada nilai energi bebas, konstanta inhibisi, interaksi permukaan, dan ikatan terhadap residu asam amino protein target. Analisa fisikokimia, ADME, dan toksisitas menggunakan pKCSM online toolHasil: Beberapa senyawa aktif daun sirsak mempunyai afinitas terhadap DPP4, namun diprediksi mempunyai efek yang berbeda dengan kontrol, kecuali homoorientin dan coumaric acid. Senyawa aktif kombucha daun sirsak yaitu quercetin dan homoorientin juga memiliki afinitas terhadap SDF-1, namun diprediksi memiliki efek yang berbeda dengan sitagliptin. pKCSM online tool menunjukkan coumaric acid merupakan senyawa aktif yang berpotensi bekerja optimal dalam ADME dan tidak menimbulkan toksisitas.Kesimpulan: Homoorientin dan coumaric acid merupakan senyawa aktif yang mampu menghambat DPP4 dengan potensi yang lebih rendah. Quercetin dan homoorientin memiliki afinitas terhadap SDF-1 namun tidak menghambat sisi aktif SDF-1. Coumaric acid dapat dikembangkan menjadi obat diabetes.Kata Kunci kombucha daun sirsak; molecular docking; in silico; pkCSM;antidiabetes