Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TRADISI GANDAI: DARI PERMAINAN ANAK SAMPAI MODAL KULTURAL MASYARAKAT KOTA JAMBI Defni Aulia; Mahdi Bahar; Indra Gunawan
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 2 No. 02 (2018): Desember 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.01 KB) | DOI: 10.22437/titian.v2i02.5801

Abstract

Begandai adalah tradisi musikal yang tumbuh di dalam masyarakat Dusun Jambu Kecamatan Lahan Panjang Kabupaten Tebo Ulu Provinsi Jambi. Kesenian tersebut merupakan aktifitas tradisi yang biasa dilakukan oleh anak-anak, dan secara satu kesatuan dapat digolongkan kedalam jenis musik perkusi. Akibat faktor fungsional akan kebutuhan masyarakat yang beragam, menyebabkan kesenian tersebut tidak dapat bertahan atau punah di dalam lingkungan masyarakat Dusun Jambu, namun, atas dasar kepedulian para kreator seni di Taman Budaya Jambi tentang perspektif kesenian sebagai kebutuhan dalam menjaga integrasi sosial masyarakat, membawa tradisi musikal Begandai yang punah di Dusun Jambu dapat tumbuh kembali dalam tempat dan wilayah baru, yaitu di Taman Budaya Jambi, Kota Jambi. Berdasarkan fenomena tersebut, dilakukan suatu pengamatan, wawancara, dan pengumpulan data secara intensif untuk mengetahui konkrisitas perubahan tradisi Begandai setelah direkreasikan oleh seniman di Taman Budaya Jambi, dan kemudian disusun dalam laporan penelitian kualitatif berbentuk skripsi. Hasil verifikasi dan analisa data secara signifikan, tradisi musikal tersebut mengalami perubahan inovatif pada struktur tekstual dan kontekstual, bahwa tradisi Begandai setelah diadaptasi mengalami pergantian nama menjadi Begandai Batok, dengan sistem penggarapan komposisi musik lebih variatif dari bentuk aslinya, juga lebih banyak menggunakan instrument musik perkusi klasifikasi idiophone dan membranophone, serta difungsikan sebagai sarana hiburan yang ditampilkan dan dipertontonkan dalam seni pertunjukan formal. Selain itu, kepunahan tradisi musikal dalam lingkungan masyarakat Dusun Jambu, kemudian diaktualisasikan ke dalam nuansa baru oleh kelompok masyarakat Kota Jambi, bukan hanya menjaga nilai luhur suatu identitas tradisi yang lahir dalam masyarakat saja, tetapi juga menjaga eksistensi kelompok masyarakat Kota Jambi dalam pluralitas pergaulan multi etnis.