Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

STUDI POPULASI IKAN GABUS (Channa striata) DI SUNGAI AIR MANNA DESA LEMBAK KEMANG KABUPATEN BENGKULU SELATAN Pariyanto Pariyanto; Tomi Hidayat; Endang Sulaiman
DIKSAINS : Jurnal Ilmiah Pendidikan Sains Vol 1, No 2 (2021): JUNI 2021
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.271 KB) | DOI: 10.33369/diksains.1.2.53-60

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui populasi ikan gabus (Channa striata) yang terdapat di sungai Air Manna Desa Lembak Kemang Kabupaten Bengkulu Selatan. Penelitian ini telah dilaksanakan selama satu bulan dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2015 dengan menggunakan metode survey langsung ke lokasi penelitian dengan menggunakan alat pancing atau tajur, metode pengambilan sampel yaitu Metode Hayne, dimana dalam metode ini semua usaha yang dilakukan harus sama setiap pengambilan sampel atau sampling dan hasil tanpa pengembalian. Penelitian ini telah dilakukan di sungai Air Manna, dari hasil penelitian dapat diprediksi populasi ikan gabus adalah 66 ekor dengan kisaran 63 sampai dengan 69 ekor ikan gabus. Dan diperoleh rata-rata suhu air 25,80C, rata-rata derajad keasaman (pH) 7,0, rata-rata kejernihan air 87,6 centimeter, dan rata-rata kecepatan arus air 0,016 m/s. Kata kunci : Channa striata, Metode Hayne, Populasi, Sungai Air Manna ABSTRACT This study aims to determine the population of snakehead fish (Channa striata) found in the ‘Air Manna” river, Lembak Kemang Village, South Bengkulu Regency. This research has been carried out for one month from March to April 2015 using a direct survey method to the research location using a fishing rod or tajur, the sampling method is the Hayne Method, where in this method all efforts made must be the same every sampling or sampling and results without replacement. This research has been conducted in the Air Manna river, from the results of the study it can be predicted that the population of snakehead fish is 66 with a range of 63 to 69 snakehead fish. And obtained an average water temperature of 25.80C, an average degree of acidity (pH) 7.0, an average water clarity of 87.6 centimeters, and an average water flow velocity of 0.016 m/s. Keywords : Channa striata, Hayne Method, Population, “Air Manna” River
KEANEKARAGAMAN MAKROFAUNA TANAH DI PERKEBUNAN KOPI DESA BATU KALUNG KECAMATAN MUARA KEMUMU KABUPATEN KEPAHIANG Pariyanto Pariyanto; Endang Sulaiman; Bahlul Ihdana
Jurnal Biosilampari : Jurnal Biologi Vol 2 No 2 (2020): Biosilampari
Publisher : LP4MK STKIP PGRI Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.483 KB) | DOI: 10.31540/biosilampari.v2i2.885

Abstract

This study aims to determine the diversity of existing soil macrofauna at coffee plantations located at Batu Kalung village, Muara Kemumu subdistrict of Kepahiang regency. This research was conducted in February 2018 at the coffee plantations area. The methods used in this research were pitfall-trap and hand sorting. The result of the study at the site found there are 9 orders of macraofauna consisting of 11 families, 13 species, and 188 spesimen.The species found were Heterometrus lepturus, Scolopendrae morsitans, Trigoniulus corallines, Neocurtilla hexadactylla, Gryllus assimilis, Ceuthophilus maculates, Dolichoderus bituberculatus, Componotus carnelus, Blatta germanica, Blattella orientalis, Odontotaenius disjunctus, Ponthoscolex corethurus, and Hirudo medicinalis. The calculation of soil macrofauna index in coffee plantations found a number of 0.942. This indicates that that the level of soil macrofauna diversity at the coffee plantations is low. The highest soil macrofauna diversity index was found on Ponthoscolex corethurus, which is 0.146. In the contrary, the lowest diversity index was found onHeterometrus lepturus species, 0.011. In addition, The average physics-chemical factor of soil at the coffee plantation was obtained that the soil temperature is 280C, soil pH of 5.8, and soil moisture of 67
KEANEKARAGAMAN IKAN DI SUNGAI SULUP KECAMATAN RIMBO PENGADANG KABUPATEN LEBONG PROVINSI BENGKULU Pariyanto Pariyanto; Endang Sulaiman; Rukiah Lubis
Jurnal Biosilampari : Jurnal Biologi Vol 3 No 2 (2021): Biosilampari
Publisher : LP4MK STKIP PGRI Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31540/biosilampari.v3i2.1237

Abstract

This study aims to determine the diversity of fish species in Sulup River, Rimbo Pengadang District, Lebong Regency, Bengkulu. The Research was conducted from in April-May 2020. The method used in this study is a direct survey method. The sampling method used is purposive sampling by dividing the research station into 3 stations based on river conditions. The types of fish found in the Sulup River Rimbo Pangadang District Lebong Regency Bengkulu Province were found as many as 4 orders, 4 families with 8 species namely species Mystus singaringan, Angullia marmorata, Osteochilus vittatus, Hampala macrolepidota, Barbonymus gonionotus, Schismatorhynchos heterorhynchos, Rasbora argyrotaenia and Mastacembelus armatus. The ecological conditions in the Sulup river have a temperature of 230C, a depth of 1.5 m, 45 cm river clarity, water pH 7, flow velocity 0.66 m/sec. Sulup River has a diversity index of 0.840, so the diversity index is low.
Pelatihan Pembuatan Keripik Daun Kopi Di Desa Cugung Lalang Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang Mety Herlina; Jayanti Syahfitri; Rukiah Lubis; Endang Sulaiman; Nopriyeni Nopriyeni
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol 4, No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v4i2.954

Abstract

Abstract: So far the coffee commodity is still known as the main ingredient in the manufacture of beverages, namely coffee. Apart from coffee beans, many people in Cugung Lalang Village still do not know the information coffee waste can be used in their daily lives. Some examples of the use of coffee waste can be used as compost, besides that coffee leaves can be made into a type of food, namely coffee leaf chips. In general, coffee farmers will routinely maintain post-harvest coffee gardens, namely by trimming coffee leaves. The coffee leaf waste resulting from pruning will only be piled up and left on the plantation. Therefore, this training can be an innovation that can increase the knowledge, skills and independence of community members in entrepreneurship. This of course will support the opening of opportunities to improve the economic level of the community. The results of the training showed that the community was able to make coffee leaf chips. The need for further training on how to package processed coffee leaf chips, so that they are ready to be marketed          Keywords: coffee leaf chips; training Abstrak: Sejauh ini komoditas kopi masih dikenal sebagai bahan utama dalam pembuatan minuman yaitu kopi. Selain biji kopi masyarakat di Desa Cugung Lalang masih banyak yang belum tahu mengenai informasi bahwa limbah kopipun dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh pemanfaatan limbah kopi yaitu dapat digunakan sebagai pupuk kompos, selain itu daun kopi dapat dibuat jenis makanan yaitu keripik daun kopi. Pada umumnya para petani kopi akan rutin melakukan perawatan kebun pascapanen kopi yaitu dengan melakukan pemangkasan daun kopi. Limbah daun kopi hasil dari pemangkasan ini hanya akan ditumpuk dan dibiarkan di perkebunan. Oleh karena itu, adanya pelatihan ini dapat menjadi suatu inovasi yang dapat meningkatan pengetahuan, keterampilan dan kemandirian warga masyarakat dalam berwirausaha. Hal ini tentunya akan mendukung terbukanya peluang untuk meningkatkan taraf perekonomian masyarakat. Adapun metode yang digunakan yaitu melalui kegiatan sosialisasi dan pelatihan. Hasil dari pelatihan menunjukan bahwa masyarakat mampu membuat olahan keripik daun kopi. Perlunya pelatihan lanjutan mengenai bagiamana pengemasan olahan keripik daun kopi, sehingga siap untuk dipasarkan.Kata kunci: keripik daun kopi; pelatihan
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Peningkatan Nilai Ekonomis Terong di Desa Suro Baru Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang Bengkulu Rukiah Lubis; Nopriyeni Nopriyeni; Meti Herlina; Endang Sulaiman; Jayanti Syahfitri
Surya Abdimas Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/abdimas.v4i2.712

Abstract

Desa suro baru kabupaten kepahiang provinsi Bengkulu memiliki potensi pengembangan produk olahan dari terong-terongan. Namun pada kenyataannya minimnya pengetahuan cara membuat produk olahan dari terong, pada saat panen tiba hasilnya melimpah dan menyebabkan harga jual rendah serta tidak sedikit terong hasil panen banyak dibiarkan busuk begitu saja. Oleh karena itu tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah mengajak dan memotivasi khususnya ibu-ibu dalam penyuluhan dan pelatihan inovasi pengelolahan hasil perkebunan berupa terong-terongan menjadi produk olahan makanan yang mampu menambah dan mendongrak nilai ekonomi terong dan meningkatkan penghasilan khususnya ibu-ibu di desa suro baru. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah metode ceramah, praktik, dan diskusi. Hasil pelatihan dan pendampingan ini mampu meningkatnya keterampilan dan pengetahuan ibu-ibu di desa suro baru terkait pembuatan olahan produksi dari terong, termasuk juga mengenai teknik pengemasan.
Diversity Of Liana Plants Available In The Konak Protected Forest Area, Kepahiang District, Kepahiang Regency Endang Sulaiman; Nopriyeni Nopriyeni; Carles Darwin; Anggi Lusianti
JURNAL PEMBELAJARAN DAN BIOLOGI NUKLEUS Vol 8, No 3 (2022): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus November 2022
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/jpbn.v8i3.3170

Abstract

This study aims to determine the diversity of lianas found in the Konak Protection Forest, Kepahiang District, Kepahiang Regency. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yang dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2022. Pengambilan sampel menggunakan  metode plot, dimana petakan plot disusun sepanjang garis transek secara sistematik. This study used a purposive sampling method,which was carried out in January-February 2022. Sampling used the plot method, where plots were arranged systematically along transect lines. The samples obtained were then identified at the Bengkulu Muhammadiyah University Laboratory. The results of the study in the Konak Protection Forest, Kepahiang District, Kepahiang Regency, obtained 12 families which included 20 species, namely Araceae (Pothos scandens), Arecaceae (Calamus javensis, Korthalsia rigida), Asteraceae (Mikania micrantha), Basellaceae (Anredera cordifolia), Convolvulaceae (Merremia peltata).(Merremia vitifolia), Cucurbitaceae (Momordica charantia), Dioscoraceae (Dioscorea hispida, Dioscorea alata), Fabaceae (Calopogonium mucunoides, Centrosema pubescens, Psophocarpus tetragonolobus), Menispermoideae (Cycle barbata, Pericampylus galusia (Passiflora crispa), Passiflora Piperaceae (Piper nigrum, Piper retrofracrum), Schizaeaceae, (Lygodium flexuosum). Based on the species diversity index (H') of lianas in the Konak Protection Forest area, Kepahiang District, Kepahiang Regency, which is 1.211, and is included in the category of medium diversity. With temperatures ranging from 25°C-30°C, humidity between 55% - 89%, and light intensity ranging from 507 Lux – 2115 Lux.Keywords: diversity, liana, konak protected forest 
Keanekaragaman dan Peranan Serangga Pengunjung Pada Tanaman Kacang Panjang di Kecamatan Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu Endang Sulaiman; Pariyanto Pariyanto; Apriza Fitriani; Yuni Puspita
bionature Vol 23, No 2 (2022): Oktober
Publisher : Fakultas MIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/bionature.v23i2.35619

Abstract

This study aims to determine the Diversity and Role of Visitor Insects on Long Bean Plants in Kerkap District, North Bengkulu Regency. The location of this research is in 4 villages in Kerkap District, North Bengkulu Regency. This study uses a direct survey method to the research location which has been carried out in January – February 2022. The method used in this study is a survey method directly to the field while the sampling of insects is by purposive sampling. Based on the results of research that has been carried out on a long bean plantation (Vigna sinensis.L) in Kerkap District, North Bengkulu Regency, it was found that insects belong to 6 orders, 16 families and 26 species. The diversity was to index of visitor insects to obtained from 4 villages in Kerkap District that was categorized as moderate, namely (H') = 1.084. The results of measurements were of ecological factors in long bean plantations in Kerkap District, North Bengkulu Regency that ranged from 28ºC - 37ºC, air humidity ranged from 46% - 69% and light intensity ranged from 1105 Lux - 2846 Lux.
Implementation of Student Worksheets Based on Problem Based Learning to Improve Students' Critical Thinking Skills Jayanti Syahfitri; Endang Sulaiman
Quagga: Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 15 No 2 (2023): QUAGGA : Jurnal Pendidikan dan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v15i2.43

Abstract

In general, schools still use publisher printed worksheets which contain questions that are monotonous, not yet a place for students to hone and empower critical thinking skills. This study aims to determine the effect of applying Problem Based Learning (PBL) Student Worksheets (LKS) to improve students' critical thinking skills. This type of research is a quasi-experimental non-equivalent control group design involving 2 class X IPA as research samples. Data collection was carried out by providing test instruments for critical thinking skills before (pre-test) and after (post-test) learning. The data obtained were analyzed using prerequisite tests and hypothesis testing. The prerequisite test is the normality test through the Kolmogorov-Smirnov test and the homogeneity test through the Levene test. Furthermore, the data were analyzed by independent t-test. The results showed that the average score for critical thinking skills for the experimental class (XI) was 80, while for the control class (X2) the average score for critical thinking skills was 68.64. Thus it can be concluded that the application of Problem Based Learning (PBL) based worksheets has an influence on improving students' critical thinking skills compared to classes that apply publisher printed worksheets. These findings confirm that learning, especially biology learning, requires learning innovations such as teaching materials, so as to facilitate students to be actively involved, collaborative, and critical of problem solving.
PEMANFAATAN HEWAN SEBAGAI OBAT ALTERNATIF ALAMI PENDUDUK DESA SURO MUNCAR KECAMATAN UJAN MAS KABUPATEN KEPAHIANG PROPINSI BENGKULU Pariyanto Pariyanto; Nasral; Santoso; Endang Sulaiman
Setawar Abdimas Vol. 1 No. 2 (2022): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah BengkuluUniversitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/sa.v1i2.3605

Abstract

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilaksanakan di desa Suro Muncar Kecamatan Ujan Mas kabupaten Kepahiang Propinsi Bengkulu Bulan September 2021 bertujuan untuk mengetahui dan memanfaatkan jenis-jenis hewan sebagai obat tradisional alternatif berbasis kearifan lokal. Pengetahuan dalam memanfaatkan bagian organ dari hewan sebagai obat tradisional di rasa perlu diketahui oleh masyarakat desa Suro Muncar Kecamatan Ujan Mas kabupaten Kepahiang propinsi Bengkulu mengingat salah satu sumber pengobatan alternative adalah dengan memanfaatkan hewan sebagai obat, sehingga masyarakat dapat memahami berbagai jenis hewan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat alternative tradisional dengan langsung mencari dan menagkap dilingkungan sekitar. Dengan memanfaatkan hewan obat yang ada dilingkungan tempat tinggalnya masyarakat dapat membuat ramuan sendiri secara alami yang umumnya dipercaya mengobati berbagai penyakit diantaranya obat luka, obat malaria, obat obat gatal-gatal alergi dan lain-lain,. Kegiatan Pengabdian ini dilaksanakan selama tiga hari. Pengabdian ini dilakukan guna untuk memberikan informasi hewan yang dimanfaatkan sebagai obat yang melibatkan ahli dibidang pengobatan alternative tradisional dan Masyarakat desa Suro Muncar kecamatan Ujan Mas kabupaten Kepahiang Propinsi Bengkulu. Pelaksanaan dilanjutkan dua hari lagi untuk evalusai guna mengetahui tingkat keberhasilan pemanfaatan hewan sebagai obat tradisional alternatif. Hasil kegiatan pengabdian ini sangat baik. Hal ini terlihat dari antusiasme warga masyarakat yang selalu datang dan ikut terlibat dalam pelaksanaan kegiatan. Selain itu pihak perangkat desa dan jajarannya menunjukkan sikap terbuka, kerjasama dan sambutan yang baik, sehingga kegiatan ini dapat berlangsung dengan lancar dan bermanfaat. Saran dari kegiatan ini adalah pihak masyarakat sa ngat mengaharpkan ada kegiatan lain yang terkait kerjasama antara masyarakat dengan tim pengabdi secara khusus, dan secara umum dengan perguruan tinggi. Kata kunci : Hewan Obat, Kepahiang, Suro Mancur
PENINGKATAN TINGKAT PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN TENGAH PADANG KECAMATAN TELUK SEGARA KOTA BENGKULU Endang Sulaiman; Pariyanto; Rukiah Lubis; Siti Darwa Suryani; Nasral
Setawar Abdimas Vol. 2 No. 2 (2023): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah BengkuluUniversitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/sa.v2i2.5534

Abstract

Stunting (peraturan presiden republic Indonesia nomor 72 tahun 2021) adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Stunting ditandai dengan kondisi dimana panjang atau tinggi badan seorang anak tidak sesuai dengan umurnya. Stunting dapat mengakibatkan anak tidak mampu mencapai potensi genetic secara maksimal. Salah satu penyebab utama terjadinya stunting diantaranya, adalah asupan gizi dan nutrisi yang diberikan ibu terhadap anaknya tidak seimbang dan kurang mencukupi kebutuhan anak, semua ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan edukasi bagi ibu hamil dan ibu menyusui. Hasil observasi di wilayah kerja puskesmas pembantu tengah padang menunjukkan angka stunting pada balita tahun 2020 sebesar 21 % dan tingkat pengetahuan ibu yang memiliki balita tentang gizi seimbang dan stunting sebanyak 36%, dibutuhkan upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang gizi seimbang dan stunting. Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan tingkat pengetahuan tentang gizi seimbang pada masyarakat khususnya ibu-ibu yang memiliki balita sehingga terhindar dari bahaya terjadinya stunting. Pengabdian ini dilakukan dengan metode pemberian sosialisasi dan praktik pemberian makanan bayi dengan gizi seimbang dilanjutkan dengan evaluasi hasil penyuluhan. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadi peningkatan pengetahuan mengenai makanan dengan gizi seimbang dan stunting yang cukup signifikan pada ibu-ibu yang mempunyai balita. Hal ini dapat dilihat dari perolehan skor angket tentang gizi seimbang dan stunting yang diberikan. Sebelum penyuluhan rata-ratanya sebesar 40,25 dan setelah penyuluhan menjadi 82,50. Kesimpulan: pencegahan terjadinya stunting sangat perlu dilakukan kegiatan penyuluhan dan pelatihan pembuatan menu anak dengan gizi seimbang, selain itu untuk ibu-ibu yang mempunyai balita dianjurkan untuk selalu memantau pertumbuhan dan perkembangan anaknya dengan rutin dating ke pusyandu.  Kata kunci: Gizi Seimbang; Pencegahan; Stunting; Tengah Padang.