Diana Ulfah
Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JURNAL HUTAN TROPIS

PENGARUH CAMPURAN ASAM SEMUT DENGAN ASAP CAIR CANGKANG KELAPA SAWIT TERHADAP BAU DAN WAKTU KECEPATAN BEKU LATEKS KARET (Hevea brasiliensis Muell.Arg) Diana Ulfah; Noor Mirad Sari; Yusmini Puspita
Jurnal Hutan Tropis Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Hutan Tropis Volume 5 Nomer 2 Edisi Juli 2017
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.482 KB) | DOI: 10.20527/jht.v5i2.4361

Abstract

This research aims to find out the effect of formic acid mixture with palm oil shell smoke to rubber agglomeration in terms of odor and latex freezing rate, to know the optimum concentration of formic acid mixing with palm oil shell liquid, to optimize the use of liquid smoke of palm shell in order to minimize the use of formic acid and to compare the quick-frozen time of mixed coagulant ingredients using coconut shell liquid cocoa coagulant in latex clotting process. The research procedure is that the latex is inserted into some baking sheet and each of the pans is mixed with coagulant formic acid and palm oil shell liquid with the concentration of ants acid 2.5%, 5%, 7,5%, 10%, 12,5% 15%, 100% and liquid smoke concentration 70%, 755, 80%, 85%, 90%, 95%, 100% 10 ml. The research parameters are the odor and level of latex freezing in rubber clotting process. The results show that mixing of formic acid coagulant material with liquid smoke of palm shell can accelerate the process of clotting latex (equivalent to acid ant), deodorizer that disturbs the society and time; and cost makes efficient and minimizes the use of formic acid. The optimum concentration of mixed coagulant material is 15% formic acid concentration + 70% palm oil shell liquid with average fast freeze time 5-6 minutes latex perliter or equivalent with coagulant material from formic acid.Keywords: formic acid; liquid smoke; palm shell; latexTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh campuran asam semut dengan asap cair cangkang kelapa sawit terhadap penggumpalan karet dari segi bau dan kecepatan beku lateks, mengetahui konsentrasi optimum pencampuran asam semut dengan asap cair cangkang kelapa sawit, mengoptimalkan penggunaan asap cair cangkang kelapa sawit sehingga meminimalkan penggunaan asam semut dan membandingkan waktu cepat beku penggunaan bahan koagulan campuran dengan bahan koagulan asap cair tempurung kelapa dalam proses penggumpalan lateks. Prosedur penelitian yaitu lateks dimasukkan kedalam beberapa loyang kemudian masing-masing loyang dibubuhi bahan koagulan campuran asam semut dan asap cair cangkang sawit dengan tingkat konsentrasi asam semut 2,5%, 5%, 7,5%, 10%, 12,5%, 15%, 100% dan konsentrasi asap cair 70%, 755, 80%, 85%, 90%, 95%,100% sebanyak 10 ml. Parameter penelitian yaitu bau dan kecepatan beku lateks dalam proses penggumpalan karet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencampuran bahan koagulan asam semut dengan asap cair cangkang kelapa sawit mempunyai kelebihan dapat mempercepat proses penggumpalan lateks (setara asam semut), penghilang bau busuk yang selama ini mengganggu masyarakat dan mengefisienkan waktu dan biaya serta meminimalkan penggunaan asam semut. Konsentrasi optimum bahan koagulan campuran yaitu konsentrasi asam semut 15% + asap cair cangkang kelapa sawit 70% dengan rata-rata waktu cepat beku 5-6 menit perliter lateks atau setara dengan penggunaan bahan koagulan dari asam semut.Kata kunci: Asam semut; asap cair; cangkang kelapa sawit; lateks
KUALITAS BRIKET ARANG DARI KULIT SABUT BUAH NIPAH (Nypa fruticans WURMB) DALAM MENGHASILKAN ENERGI The qualty of charcoal briquettes that made from nypah (nypa fruticans wurmb) outshel to product energy Rosidah Muis Radam; Lusyiani Lusyiani; Diana Ulfah; Noor Mirad Sari; Violet Violet
Jurnal Hutan Tropis Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Hutan Tropis Volume 6 Nomer 1 Edisi Maret 2018
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v6i1.5105

Abstract

The availability skin fiber of fruit Nipah abundant each season can be used as alternative energy sources such. The purpose of this study is to determine the quality of charcoal briquettes from the skin fiber of nipah peel in its ability to produce energy. The results of this study can be used as a consideration in the development of the utilization of the nipah plant part of the fruit peel as briquette fuel. The method used is to compare the capability of 1 kg of charcoal briquettes compared to the 1 liter kerosene capability inserted in the Hock stove with 16 axis in producing energy. The test do the Laboratory of Standardization Center for Industry of Banjarbaru. The Charcoal briquettes in this study contain 5.12% water content, ash content 4.15%, airborne content 36.66%, carbon content bound 58.19% and calorific value 5438,80 cal / gram. The results of charcoal briquette quality analysis when compared with SNI-01-6235-2000 charcoal quality standards of water content, ash content, and calorific values that meet the charcoal quality standard requirements as good fuel, but the content of fly and carbon bound does not meet the requirements charcoal quality standard, airborne content of 33.66% and carbon bound to 58.19%, according to SNI-01-6235-2000 maximum airborne content 15%. and carbon bound ≥ ≥ 77%. Average initial time of ignition for 3’25 “long smoldering 1 hour 9 ‘. The average time of boiling 1 liter of water is 22 ‘05 “. When compared to the use of kerosene by using the Hock stove with 16 axis and if converted to economic value, the charcoal briquettes results of this study can be used as a renewable energy alternative.Keywords: charcoal briquettes, skin fiber of fruit Nipah, energyKetersediaan kulit sabut buah Nipah yang melimpah setiap musimnya dapat dimanfaatkan menjadi sumber energy alternative. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui kualitas briket arang kulit sabut buah nipah dalam kemampuannya menghasilkan energy. Manfaat penelitian ini sebagai bahan infotmasi untuk mengembangkan teknologi pengolahan bagian tumbuhan nipah yaitu bagian kulit buah sebagai bahan bakar briket. Metode yang digunakan adalah membandingkan kemampuan 1 kg briket arang dibandingkan dengan kemampuan 1 liter minyak tanah yang dimasukkan dalam kompor Hock sumbu 16 dalam mengthasilkan energy. Pengujian dilakukan di Laboratorium Balai Risert Standardisasi Industri Banjarbaru. Briket Arang dalam penelitian ini mengandung kadar air 5,12 %, kadar abu 4,15 % , kadar zat terbang 36,66 % , kadar carbon terikat 58,19 % dan nilai kalor 5438,80 cal/gram. Hasil pengujian sifat Fisik dan Kimia briket arang dibandingkan dengan SNI-01-6235-2000, parameter kadar air, kadar abu, dan nilai kalor yang memenuhi persyaratan standar kualitas arang sebagai bahan bakar yang baik, namun kadar zat terbang dan karbon terikat tidak memenuhi 3’25” lama membara 1 jam 9’. Rata-rata waktu mendidihkan 1 liter air adalah 22’ 05”. Jika dibandingkan dengan pemakaian minyak tanah dengan memakai kompor Hock 16 sumbu dan jika dikonversi ke nilai ekonomi, maka briket arang hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai energy alternative yang bersifat renewableKata kunci: Briket arang, kulit sabut buah nipah, energy