Norhalimah Norhalimah
Universitas Lambung Mangkurat

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Sylva Scienteae

ANALISIS TINGGI MUKA AIR TANAH DAN PEMETAANNYA DI LAHAN GAMBUT KAWASAN HUTAN LINDUNG LIANG ANGGANG KALIMANTAN SELATAN Norhalimah Norhalimah; Muhammad Ruslan; Suyanto Suyanto
Jurnal Sylva Scienteae Vol 4, No 4 (2021): Jurnal Sylva Scienteae Volume 4 No 4 Edisi Agustus 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.774 KB) | DOI: 10.20527/jss.v4i4.3953

Abstract

This study aims to analyze groundwater levels and map groundwater levels from the ground surface on peatlands in the Liang Anggang Protection Forest, South Kalimantan. This research uses the Field Observation method. The results of ground water level depth data from 37 sample points measuring water level, observations made during the dry season represented by observational data in September showed different water levels. Shallow water level is -10 cm while deep is -150 cm from ground level. Results during observations in September - early October 2019, the frequency criteria for ground water level were very shallow 0.62%, somewhat shallow 3.22%, shallow 14.55%, moderate 26.81%, deep 14.66% and very deep 40.02%. The value obtained from the good performance in assessing the dryness of the groundwater of the protected forest around the location of the study occurred a forest fire that is included in the level of danger that is fire on dry peatlands and far from water sources. Decreasing ground water level will further reduce the water supply in the topsoil so that the groundwater content in the topsoil will gradually decrease towards the permanent withering point. These conditions cause drought and fires during the dry season. The problem is, the canals to drain water on peatlands are not made to adjust the characteristics and contours of the peat, it causes the peat canals to become dry due to sedation and sedimentationPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis tinggi muka air tanah dan  memetakan tinggi muka air tanah dari permukaan tanah pada lahan gambut di Kawasan Hutan Lindung Liang Anggang, Kalimantan Selatan. Penelitian ini menggunakan metode Observasi Lapangan. Hasil data kedalaman tinggi muka air tanah dari 37 titik sampel pengukuran tinggi muka air, pengamatan dilakukan saat musim kemarau yang diwakili oleh data pengamatan bulan September menunjukan tinggi muka air yang berbeda-beda. Tinggi muka air dangkal adalah -10 cm sedangkan yang dalam adalah -150 cm dari permukaan tanah. Hasil selama pengamatan bulan September – awal Oktober 2019, frekuensi kriteria tinggi muka air tanah sangat dangkal 0,62%, agak dangkal 3,22%, dangkal 14,55%, sedang 26,81%, dalam 14,66% dan sangat dalam 40,02%. Nilai yang didapatkan dari kinerja yang baik dalam menilai kekeringan air tanah hutan lindung disekitar lokasi penelitian terjadi kebakaran hutan yang termasuk pada level bahaya yaitu kebakaran pada lahan gambut yang kering dan jauh dari sumber air. Penurunan muka air tanah akan semakin mengurangi penyedian air pada lapisan atas tanah sehingga kandungan air tanah pada lapisan atas akan berkurang secara bertahap menuju titik layu permanen. Kondisi tersebut menyebabkan kekeringan dan kebakaran saat musim kemarau. Permasalahannya, kanal-kanal untuk mengaliri air di lahan gambut tidak dibuat menyesuaikan karakteristik dan kontur gambut, itu menyebabkan kanal gambut menjadi kering karena sedementasi dan pengendapan