Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PENGARUH TERBATASNYA LAHAN TERHADAP INTENSITAS PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN DI DKI JAKARTA Putrajaya, I Ketut; Antara, I Gede Made Yudi
Media Komunikasi FPIPS Vol 14, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkfis.v14i1.22715

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui faktor-faktor yangmenyebabkan terbatasnya lahan di DKI Jakarta, efektivitaspembangunan rumah susun sebagai tempat tinggal, dan pengaruhkeberadaan rumah susun terhadap kualitas hidup penghuninya. Metodeyang digunakan adalah deskriptif kualitatif yaitu dengan memberikan deskripsi secara rinci mengenaikarkateristik objek wisata kajian. Hasil dari kajian tersebut adalah faktor-faktor yang menyebabkanterbatasnya lahan di DKI Jakarta adalalah sebagai tempat tujuan pertama penduduk yang inginberurbanisasi di Indonesia, sehingga menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan rumah tinggal,di samping untuk membangun fasilitas-fasilitas kota. Hal inilah yang menyebabkan semakinterbatasnya lahan. Efektivitas pembangunan rumah susun sebagai tempat tinggal yaitu untukmengatasi lahan yang terbatas pembangunan rumah susun untuk menampung penduduk dalamjumlah yang banyak. Akan tetapi, penduduk susah beradaptasi dimana yang dulunya tinggal dilingkungan yang sepi penduduk, kemudian tinggal di rumah susun yang padat penghuni, tempattinggal masyarakat yang pada mulanya memiliki pola bangunan berbentuk horizontal menjadipola bangunan rumah susun yang berbentuk vertikal. Pengaruh keberadaan rumah susunterhadap kualitas hidup penghuninya, dimana untuk mengkur kualitas hidup digunakan indikatorsanitasi, keindahan, keamanan, penataan, sarana dan prasarana.
EKSISTENSI OBJEK WISATA LOVINA DESA KALIBUKBUK (TINJAUAN GEOGRAFI PARIWISATA) Putrajaya, I Ketut; Antara, I Gede Made Yudi
Media Komunikasi FPIPS Vol 13, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkfis.v13i1.22705

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang eksistensi objekwisata Pantai Lvina Desa Kalibukbuk yaitu terkait identifikasi karakteristikobjek wisata, karakteristik wisatawan yang berkunjung dan analisis SWOTobjek wisata. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil darikajian tersebut adalah Identifikasi daya tarik wisata dapat ditinjau dariaspek atraksi, variasi bentang alam, dan fasilitas penujang wisata. Dari aspek atraksi, objek wisataLovina menyajikan atraksi lumba-lumba yang menjadi ikon daerah tersebut, kemudian kegiatanskorkeling juga dapat dilakukan di pantai Lovina. Bentang alam Pantai Lovine sering disebutsebagai Segara Gunung yang artinya memiliki perpaduan yang lengkap yaitu perpaduan antarakeindahan alam pegunungan dan laut yang menyajikan panorama yang menyenangan bagiwisatawan yang berkunjung. Fasilitas juga mendukung sepperti terdapat restaurant, hotel, pusatinformasi wisata, keamanan, artshop, dan fasilitas lainnya. Wisatawan yang berkunjung antaralain wisatawan mancanegara, domestik, regional, dan wisatawan lokal.
Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam Tata Ruang Kota Tabanan Antara, I Gede Made Yudi; Wesnawa, I Gede Astra; Suditha, I Nyoman
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v1i1.20354

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Kota Tabanan dengan tujuan: (1) Mendeskripsikan kondisi RTH di Kota Tabanan, (2) Menganalisis kesesuaian RTH dalam tata ruang Kota Tabanan.(3) Menganalisis keterkaitan penataan ruang kota terhadap keberadaan RTH di Kota Tabanan. Objek penelitian ini adalah ketersediaan RTH dalam Kota Tabanan. Data yang dibutuhkan adalah data terkait dengan RTH di Kota Tabanan serta data fisiografis dan demografis sebagai penunjang. Data diperoleh melalui metode observasi, pencatatan dokumen dan wawancara. Penelitian ini merupakan penelitian populasi wilayah karena menggunakan seluruh unit wilayah di Kota Tabanan. Penelitian dilaksanakan dengan melihat kondisi RTH di Kota Tabanan menurut bobot kealamiannya kemudian mencari luasan dari masing-masing komponen penyusun RTH di Kota Tabanan dan melihat kesesuaiannya dalam Kota Tabanan yang selanjutnya dianalisis hubungan antara penataan ruang kota terhadap keberadaan RTH dalam Kota Tabanan, ketiga rumusan masalah dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan pendekatan kelingkungan dan keruangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan RTH di Kota Tabanan adalah seluas 1036,89 ha atau sebesar 35,16% dari luas Kota Tabanan sehingga masih memenuhi persyaratan standar luasan ideal RTH dalam kota. Dalam penataan ruang kota, masing-masing kawasan baik pusat kota maupun kawasan pengembangan menyediakan ruang bagi tersedianya RTH di Kota Tabanan.
MENGGALI NILAI-NILAI PELESTARIAN LINGKUNGAN GEOGRAFIS PADA BEBERAPA DESAIN SENI PEWAYANGAN BALI Suryana, I Gede Putu Eka; Antara, I Gede Made Yudi
Media Komunikasi Geografi Vol 20, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.451 KB) | DOI: 10.23887/mkg.v20i1.17257

Abstract

Lingkungan merupakan tempat yang menyediakan berbagai sumberdaya sekaligus permasalahan dalam menghadapi pembangunan yang berkelanjutan. Perspektif global mengajarkan kita berpikir secara global dan bertindak secara lokal. Pelajaran yang dapat kita petik dari hal tersebut adalah nilai-nilai kearifan lokal yang beberapa berasal dari warisan budaya yang diperoleh secara turun temurun dapat dijadikan bahan, pedoman yang mungkin saja relevan untuk diterapkan saat ini. Adapun metodologi yang dirancang terdiri dari pengumpulan data terkait data produk seni dalam pewayangan Bali. Pewayangan Bali dipilih karena sangat karena seagai penyampaian pesan yang kaya makna. Setelah data terkumpul maka dilanjutkan identifikasi dan analisis. Analisis yang dilakukan melibatkan analisis hermeneutik.  Hasil analisis yang diperoleh adalah dalam salah satu parwa cerita pewayangan yakni Adi Parwa yang mengisahkan adanya pencarian tirta amerta, memperoleh konsep saat ini yang kita kenal sebagai Padmasana. Padmasana ini yang dikenal sebagai bangunan religious oleh umat hindu menggunakan metode analisis hermeneutic coba diabstraksi kembali secara fungsionalitas untuk menginspirasi tindakan kitaKata Kunci : Nilai, Pelestarian Lingkungan, Seni, Wayang  
Pengaruh Tingkat Kepadatan Penduduk terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Bali Antara, I Gede Made Yudi; Suryana, I Gede Putu Eka
Media Komunikasi Geografi Vol 21, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkg.v21i1.22958

Abstract

Penduduk dalam suatu wilayah sangat menentukan pembangunan di suatu wilayah. Sumber daya manusia yang erat kaitannya kuantitas dan kualitas penduduk harus menjadi perhatian pemerintah demi lancarnya pembangunan. Kuantitas dapat dilihat dari jumlah dan kepadatan penduduk, sedangkan kualitas penduduk suatu wilayah dapat dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang dicapai suatu wilayah. Provinsi Bali dengan kepadatan penduduk 743 jiwa/km2  memiliki IPM dengan kategori tinggi berdasarkan klasifikasi yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kuantitas penduduk yaitu kepadatan penduduk berpengaruh terhadap kualitas penduduk yang dilihat dari capaian IPM. Data sekunder yang diperoleh kemudian dianalisis secara kuantitaif dengan analisis regresi untuk mengetahui pengaruh dari kepadatan penduduk terhadap capaian IPM dan divisualisasikan dengan pemetaan digital menggunakan Arcview GIS 3.3. Hasil yang diperoleh bahwa kepadatan penduduk berpengaruh secara siginifikan terhadap capaian IPM, sehingga menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang besar harus diiringi peningkatan kualitas sumber daya manusia. 
Relokasi Tanaman Salak Karangasem ke Daerah Yogyakarta Suryana, I Gede Putu Eka; Antara, I Gede Made Yudi
Media Komunikasi Geografi Vol 21, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkg.v21i2.27810

Abstract

Kabupaten Karangasem terkenal sebagai daerah penghasil salak. Sejak tahun 1976 perkembangan tanaman salak di tempat ini melonjak pesat. Pada tahun 1976 di Desa  Sibetan, pusat penghasil salak di Karangasem, populasi tanaman salaknya tercatat 2.360.000 pohon. Adapun yang menjadi daerah tujuan relokasi tanaman salak yaitu Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode analisis data  menggunakan metode klimograf yaitu metode dalam bidang pertanian yang umumnya digunakan sebagai parameter jika suatu tanaman akan dikembangkan di daerah yang berbeda dengan daerah asalnya dengan melihat persamaan dan perbedaan iklimnya setelah kedua grafik tersebut ditumpangtindihkan satu sama lain. Data dikumpulkan secara sekunder yaitu data parameter iklim di Karangasem dan Yogyakarta. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui suatu wilayah yang sebagai sentra produksi tanaman salak  di wilayah Karangasem Bali, apakah dapat diintroduksikan di wilayah Yogyakarta. Berdasarkan kombinasi parameter iklim dari wilayah asal dengan wilayah tujuan relokasi dengan menggunakan metode klimograf dapat dikatakan sesuai untuk beberapa kondisi dan dapat dilakukan relokasi.
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Penduduk Pendatang Asal Luar Bali Sebagai Pedagang Kaki Lima di Kota Denpasar I Gede Made Yudi Antara; Lutfi Muta’ali; Wiwik Puji Mulyani
Majalah Geografi Indonesia Vol 29, No 2 (2015): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1920.546 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13115

Abstract

ABSTRAK Sektor informal di perkotaan memicu pertumbuhan tenaga kerja yang tinggi. Keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) dalam sektor informal telah mendominasi sektor lapangan pekerjaan di wilayah Kota Denpasar. Hal ini didorong oleh kurangnya pendapatan dan potensi keuntungan yang akan diperoleh di Kota Wisata Bali. Penelitian menggunakan metode quota sampling sebanyak 100 orang PKL secara purposif dengan pertimbangan yaitu jumlah penduduk terbesar, lokasi pusat perdagangan dan bisnis, dan keterjangkauan lokasi penelitian.  Hasil penelitian menunjukkan sebagian PKL berusia 20-40 tahun dengan proporsi 75% adalah laki-laki. Sebanyak 73% PKL telah tinggal di Denpasar selama kurang lebih 10 tahun. PKL yang datang ke Bali sebelumnya juga bekerja sebagai pedagang dengan pendidikan terakhir SMP/SMA. Rata-rata pendapatan bersih PKL sebesar Rp5.527.272,73,- per bulan telah layak diatas UMR tahun 2015 yaitu sebesar Rp 1.800.000,-. Kawasan wisata mempunyai pendapatan paling besar dibandingkan kawasan perdagangan dan bisnis. Umur, tingkat pendidikan, curahan jam kerja, lama usaha, modal, dan lokasi usaha mempunyai pengaruh positif terhadap pendapatan dengan nilai R2 hasil regresi linier ganda sebesar 0,667. ABSTRACT The informal sector in urban areas cause the growth of high labor. The existence of street vendors (PKL) in the informal sector has been dominated sector jobs in Denpasar region. It is driven by a lack of income and the potential benefits will be gained in tourism city of Bali. The study is using quota sampling of 100 people, purposively with consideration that populous center of trade and business location, and affordability study sites. The results shows that most vendors aged 20-40 years with proportion 75% were male. As many as 73% of PKL has lived in Denpasar for more than 10 years. Street vendors who come to Bali previously worked as a trader with the latest education junior high / high school. The average net income amounted Rp5.527.272,73 PKL, - every month have been worth over UMR 2015 was Rp 1.800.000, -. Tourist areas have the most revenue compared to the trade and business. Age, level of education, the outpouring of working hours, long effort, capital and business location has a positive impact on revenue to the value of R2 result of multiple linear regression of 0.667.
Pemanfaatan Application Programming Interface Midtrans dan Raja Ongkir Untuk Membangun Enterprise Application Integration I Ketut Widhi Adnyana; I Gede Made Yudi Antara; Dewa Ayu Putri Wulandari
Jutisi : Jurnal Ilmiah Teknik Informatika dan Sistem Informasi Jutisi Vol. 10, No. 1, April 2021
Publisher : STMIK Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.19 KB) | DOI: 10.35889/jutisi.v10i1.576

Abstract

Abstrak. E-Commerce dapat menghubungkan penjual dan pembeli yang berbeda tempat yang tidak mengharuskan penjual dan pembeli bertemu secara langsung layaknya transaksi tradisional. Masalah yang biasa terjadi pada sisi pemilik yaitu menghitung biaya kirim dan melakukan pengecekan secara manual untuk memastikan barang yang dipesan sudah di bayar. Perlu adanya pengembangan suatu aplikasi e-commerce yang terintegrasi dengan sistem penghitungan biaya kirim dan payment gateway yang dapat mempermudah konsumen untuk mendapatkan informasi tentang produk yang diinginkan, serta dapat melakukan transaksi dari mana saja secara online. Dengan menerapkan Appication Programming Interface (API) Midtrans sebagai payment gateway diharapkan pemilik usaha tidak perlu lagi melakukan pengecekan biaya kirim dan melakukan pengecekan pembayaran secara manual untuk menghitung biaya kirim ke berbagai wilayah di Indonesia. Metode yang digunakan dalam pengembangan aplikasi adalah metode prototyping, sebuah metode yang dikembangkan dengan berkomunikasi kepada client agar aplikasi yang dihasilkan sesuai dengan keinginan client. Hasil uji pencocokan biaya pengiriman dan total biaya yang harus dibayar oleh pelanggan menunjukkan API dari midtrans dapat membantu pelanggan melakukan pembayaran melalui channel yang bekerjasama dengan midtrans. Kata kunci: E-commerce, Appication Programming Interface, Midtrans, Raja Ongkir Abstract. E-Commerce can connect sellers and buyers from different places that do not require sellers and buyers to meet in person like traditional transactions. The problem that usually occurs on the owner's side is calculating shipping costs and checking manually to make sure the goods ordered have been paid for. It is necessary to develop an e-commerce application that is integrated with a shipping cost calculation system and a payment gateway that can make it easier for consumers to get information about the desired product, and can make transactions from anywhere online. By implementing Midtrans Appication Programming Interface (API) as a payment gateway, it is hoped that business owners will no longer need to check shipping costs and check payments manually to calculate shipping costs to various regions in Indonesia. The method used in application development is the prototype method, a method developed by communicating to the client so that the resulting application is in accordance with the client's wishes. The test results of matching shipping costs and total costs to be paid by customers show that Midtrans API can help customers make payments through channels that work with Midtrans. Keywords: E-commerce, Appication Programming Interface, Midtrans, Raja Ongkir
Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam Tata Ruang Kota Tabanan I Gede Made Yudi Antara; I Gede Astra Wesnawa; I Nyoman Suditha
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol. 1 No. 1 (2013): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v1i1.20354

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Kota Tabanan dengan tujuan: (1) Mendeskripsikan kondisi RTH di Kota Tabanan, (2) Menganalisis kesesuaian RTH dalam tata ruang Kota Tabanan.(3) Menganalisis keterkaitan penataan ruang kota terhadap keberadaan RTH di Kota Tabanan. Objek penelitian ini adalah ketersediaan RTH dalam Kota Tabanan. Data yang dibutuhkan adalah data terkait dengan RTH di Kota Tabanan serta data fisiografis dan demografis sebagai penunjang. Data diperoleh melalui metode observasi, pencatatan dokumen dan wawancara. Penelitian ini merupakan penelitian populasi wilayah karena menggunakan seluruh unit wilayah di Kota Tabanan. Penelitian dilaksanakan dengan melihat kondisi RTH di Kota Tabanan menurut bobot kealamiannya kemudian mencari luasan dari masing-masing komponen penyusun RTH di Kota Tabanan dan melihat kesesuaiannya dalam Kota Tabanan yang selanjutnya dianalisis hubungan antara penataan ruang kota terhadap keberadaan RTH dalam Kota Tabanan, ketiga rumusan masalah dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan pendekatan kelingkungan dan keruangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan RTH di Kota Tabanan adalah seluas 1036,89 ha atau sebesar 35,16% dari luas Kota Tabanan sehingga masih memenuhi persyaratan standar luasan ideal RTH dalam kota. Dalam penataan ruang kota, masing-masing kawasan baik pusat kota maupun kawasan pengembangan menyediakan ruang bagi tersedianya RTH di Kota Tabanan.
MENGGALI NILAI-NILAI PELESTARIAN LINGKUNGAN GEOGRAFIS PADA BEBERAPA DESAIN SENI PEWAYANGAN BALI I Gede Putu Eka Suryana; I Gede Made Yudi Antara
Media Komunikasi Geografi Vol. 20 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkg.v20i1.17257

Abstract

Lingkungan merupakan tempat yang menyediakan berbagai sumberdaya sekaligus permasalahan dalam menghadapi pembangunan yang berkelanjutan. Perspektif global mengajarkan kita berpikir secara global dan bertindak secara lokal. Pelajaran yang dapat kita petik dari hal tersebut adalah nilai-nilai kearifan lokal yang beberapa berasal dari warisan budaya yang diperoleh secara turun temurun dapat dijadikan bahan, pedoman yang mungkin saja relevan untuk diterapkan saat ini. Adapun metodologi yang dirancang terdiri dari pengumpulan data terkait data produk seni dalam pewayangan Bali. Pewayangan Bali dipilih karena sangat karena seagai penyampaian pesan yang kaya makna. Setelah data terkumpul maka dilanjutkan identifikasi dan analisis. Analisis yang dilakukan melibatkan analisis hermeneutik.  Hasil analisis yang diperoleh adalah dalam salah satu parwa cerita pewayangan yakni Adi Parwa yang mengisahkan adanya pencarian tirta amerta, memperoleh konsep saat ini yang kita kenal sebagai Padmasana. Padmasana ini yang dikenal sebagai bangunan religious oleh umat hindu menggunakan metode analisis hermeneutic coba diabstraksi kembali secara fungsionalitas untuk menginspirasi tindakan kitaKata Kunci : Nilai, Pelestarian Lingkungan, Seni, Wayang